Bima News

Sabtu, 26 April 2025

Pawai Rimpu, Warga Tumpah Ruah, Jalan Soekarno Hatta Jadi Warna-Warni

 

Rimpu
Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bima ambil bagian pada Pawai Rimpu Mantika dengan finish lapangan Serasuba, Sabtu (26/4) 


bimanews.id-Jalan Soekarno Hatta hingga Lapangan Serasuba terlihat berbeda sejak pagi Sabtu (26/4). Lebih dari satu kilometer jalan di pusat kota ini tampak warna-warni.

Itu karena ribuan warga dari berbagai elemen mengikuti pawai Rimpu. Corak dan motif beragam muncul dari kain tenun yang digunakan para peserta pawai.

Para wanita peserta mengenakan kain tenun, sebagian besar jenis Nggoli, sebagai Rimpu (penutup kepala, red). Tidak hanya sebagai penutup kepala, kaum hawa ini juga banyak yang mengenakan tenun sebagai pakaian.

Sementara itu, para pria peserta pawai menggunakan Sambolo (penutup kepala berupa topi, red). Ada juga yang menyelempangkan kain tenun di bahu mereka.

Pawai Rimpu yang merupakan rangkaian dari Festival Rimpu Mantika ini dilepas oleh Wali Kota Bima HA Rahman H Abidin. Bahkan ia bersama Wakil Wali Kota Bima Feri Sofiyan dan jajaran FKPD juga ikut menjadi peserta pawai.

Ia mengatakan, kegiatan tersebut bukan hanya sebagai pelestarian budaya, tetapi juga sebagai bentuk menggali potensi daerah.

"Kami berupaya untuk menggali dan memfasilitasi UMKM dalam mengembangkan produk lokal," ujarnya saat menyampaikan sambutan. (nk)

Tim DLH Kota Bima Sigap, Angkut Sampah di Arena Festival Rimpu

 

Sampah
Tim dari DLH Kota Bima membersihkan sampah di arena festival lapangan Serasuba, Sabtu pagi (26/4) 


bimanews.id- Kerja cepat dan tanggap ditunjukkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bima selama gelaran Festival Rimpu Mantika di kawasan Serasuba. Setiap malam, ribuan warga memadati area festival, namun kebersihan tetap terjaga berkat gerak cepat tim DLH.

Dipimpin langsung Kepala DLH, Syarief Rustaman, petugas kebersihan sigap menyapu dan mengangkut sampah sisa makanan pengunjung. 

“Sudah jadi kewajiban kami menjaga kebersihan lokasi,” ujar Syarief.

Yang membanggakan, kesadaran masyarakat turut meningkat. Sampah dibuang langsung ke tempat yang disediakan tanpa harus diingatkan. Gerakan Bima BISA (Bersih, Indah, Sejuk, dan Asri) pun mulai terasa dampaknya.

“Kami apresiasi warga yang sudah terbiasa buang sampah pada tempatnya. Ini bukti perubahan positif sedang berjalan,” tambahnya. (nk)

Rimpu Mantika Gaungkan Budaya dan Ekonomi

Pembukaan
Direktur Fashion Kemenparekraf Astuti di dampingi Bupati Bima dan Wali Kota Bima meninjau stan UMKM di lapangan Serasuba Koya Bima, Jumat malam (25/4) 


bimanews.id-Festival nasional tahunan Rimpu Mantika bertajuk The Jewel of Bima resmi dibuka Jumat malam (25/4). Opening ceremony yang digelar di Serasuba, Kota Bima itu berlangsung meriah dan penuh warna.

Event dibuka oleh Direktur Fashion Kemenparekraf RI, Rohani Astuti, mewakili Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Sejumlah pejabat hadir, mulai dari Wali Kota Bima, Ketua DPRD, anggota DPR RI, DPD, DPRD NTB, Forkopimda, hingga Bupati dan Wakil Bupati Bima.

Ribuan warga tumpah ruah bersama wisatawan lokal maupun mancanegara. Panggung budaya itu menjadi etalase kekayaan adat dan kreativitas Bima.

“Ini jadi event tahunan Kemenparekraf. Selain melestarikan budaya, juga menggerakkan ekonomi kreatif masyarakat,” ujar Rohani dalam sambutannya.

Ia menegaskan, budaya harus jadi sumber cuan.

“Jaga warisan budaya sambil terus dorong ekonomi. Event ini bukti budaya bisa kasih nilai ekonomi tinggi bagi warga dan daerah,” tandasnya.

Sebelumnya, Wali Kota Bima H.A. Rahman H. Abidin mengatakan sangat bangga karena kegiatan ini masuk dalam kalender festival nasional. "Saya ucapkan terima kasih pada seluruh warga Kota Bima yang sudah bisa mengadakan acara semeriah ini," ujarnya saat menyampaikan sambutan.

Menurut dia, dengan masuknya Festival Rimpu ini dalam kalender event nasional, memberikan tantangan tersendiri. Karena pemerintah kota dan warga harus bisa mengadakan event yang jauh lebih baik lagi ke depan.

Pada kegiatan tersebut Astuti juga menyerahkan Piagam Kalender Event Nasional kepada H.A. Rahman. Serta dilaksanakan peniupan sarone (alat tiup tradisional Bima, red) sebagai penanda dimulainya event tersebut. Usai pembukaan, dilanjutkan dengan peninjauan stan UMKM. (nk)

Jumat, 25 April 2025

Peragaan Busana dan Festival Rimpu Meriahkan HUT Kota Bima

 

Peragaan Busana
Wali Kota Bima bersama isteri maupun Wakil Wali Kota Bima bersama isteri tampil pada acara peragaan busana memeriahkan HUT Kota Bima. 

bimanewa.id-Semarak Festival Rimpu Mantika resmi dimulai. Kegiatan peragaan busana menjadi pembuka kemeriahan festival yang masuk dalam rangkaian Karisma Event Nusantara ini. Acara digelar di Lapangan Serasuba, Kota Bima.

Peragaan busana melibatkan sejumlah desainer lokal dari Kota Bima. Tak hanya itu, peserta peragaan merupakan kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta perwakilan dari BUMN yang ada di Kota Bima.

Yang menarik, lokasi kegiatan yang juga menjadi titik akhir Festival Rimpu ini turut melibatkan puluhan pelaku UMKM. Mulai dari usaha kuliner hingga pernak-pernik khas Bima, semuanya mendapat stan yang dirancang unik dan menarik perhatian pengunjung.

Kemeriahan festival semakin terasa dengan penampilan berbagai sanggar seni serta musisi lokal dari Kota Bima.

Syahril, salah satu pengunjung yang hadir pada malam itu, mengaku senang dengan pelaksanaan festival  memeriahkan HUT Kota Bima. Ia menilai kegiatan ini berdampak positif bagi pelaku UMKM.

"Kami berharap kegiatan seperti ini bisa sering diselenggarakan untuk menumbuhkan sektor ekonomi, khususnya di bidang fashion," harapnya. (nk)

Rabu, 23 April 2025

Lomba Dayung Bakal Dikemas Lebih Menarik Saat HUT RI

Dayung
Peserta lomba dayung berpacu menjadi pemenang

bimanews.id-Lomba dayung yang digelar warga Kelurahan Dara di Teluk Bima, Rabu (23/4), sukses mencuri perhatian kepala daerah. Event tersebut dinilai punya daya tarik unik dan berpotensi dikembangkan menjadi agenda rutin berskala lebih besar.

Wali Kota Bima HA Rahman H Abidin menyampaikan, lomba serupa akan digelar kembali pada peringatan HUT RI Agustus mendatang. Hal senada disampaikan Wakil Wali Kota Feri Sofiyan.

Bahkan, Wawali mendorong agar lomba mendatang dibuka untuk umum dan antar organisasi perangkat daerah. “Pokoknya harus dikemas lebih menarik lagi,” ujar Aba Feri sapaan akrabnya ini. 

Kabag Prokopim Setda Kota Bima, Syahrial Nuryadin, mengatakan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mempersiapkan event tersebut. 

“Sudah ada gambaran awal pelaksanaannya,” kata Rian, sapaan akrab Purna Praja IPDN ini. 

Ia menjelaskan, lomba ke depan akan dikemas lebih semarak. Setiap perahu peserta wajib dihias, menggunakan seragam, serta dilengkapi pemandu dan alat musik. Peserta pun tak hanya dari masyarakat umum, tapi juga dari OPD dan BUMN. (nk)

Wali Kota Wawali Buka Lomba Dayung

Lomba
Wali Kota Bima HA Rahman H Abidin dan Wakil Wali Kota Bima Feri Sofiyan melepas peserta lomba dayung sampan sebelah Utara Masjid Terapung, Ama Hami, Kelurahan Dara, Rabu (23/4)  

bimanews.id– Wali Kota Bima HA Rahman H Abidin dan Wakil Wali Kota Feri Sofiyan  membuka lomba dayung sampan di perairan utara Masjid Terapung Ama Hami, Rabu (22/4). Kegiatan tersebut digelar untuk memeriahkan HUT ke-22 Kota Bima.

Tak hanya membuka lomba, Wawali juga menyerahkan bantuan berupa trofi dan kursi plastik untuk RW di Kelurahan Dara.

Lurah Dara, Hj Nur Komalasari, menyebut kegiatan ini merupakan hasil swadaya masyarakat. “Selain lomba dayung, kami juga telah menggelar  lomba kebersihan antar RT,” ujarnya saat menyampaikan laporan. 

Untuk lomba dayung, panitia menyiapkan hadiah uang tunai. Dukungan itu mendapat apresiasi dari Wali Kota Bima. Ia menilai semangat gotong royong warga patut diapresiasi.

“Hebat, Ibu Lurah dan jajarannya sudah berinisiatif memeriahkan HUT Kota Bima tanpa bergantung anggaran pemerintah,” puji H Man.

Pada kesempatan itu Wali Kota Bima ini  menambahkan hadiah untuk lomba Rp2 juta kepada panitia. (nk)

Sabtu, 19 April 2025

Jalan Bagian Barat Pasar Amahami Akan Diaspal

 

Wali
Wali Kota Bima HA Rahman H Abidin saat mengecek kondisi jalan di Pasar Amahami, Sabtu (19/4) 


bimanews.id-Menjawab keluhan warga pasar tentang kondisi jalan di bagian barat Pasar Amahami yang rusak dan becek direspon Pemerintah Kota Bima. Sabtu (19/4) Wali Kota Bima, HA Rahman H Abidin turun meninjau kondisi pasar, setelah sebelumnya pada Ramadan lalu, Wakil Wali Kota Bima juga telah turun. 

Orang nomor satu di Kota Bima ini  mengecek kondisi jalan di bagian barat pasar setempat. Melihat kondisi jalan yang rusak, Aji Man sapaan akrabnya langsung meminta Kepala Dinas PUPR Kota Bima untuk menghitung kebutuhan anggaran agar  dialokasikan dalam APBD Perubahan. 

"Berapa kebutuhan anggaran untuk memperbaiki jalan ini?," tanyanya  pada Kepala Dinas PUPR.

Aji Man minta  anggaran yang digelontorkan nanti bisa memperbaiki seluruh ruas jalan tersebut. Sekaligus meminta untuk segera dikerjakan jika anggarannya tersedia. 

"Saya minta tahun ini jalan ini bisa  dikerjakan," pinta mantan Wakil Wali Kota Bima dua periode ini.

Ia juga meminta kepada Kepala UPT Pasar Ama Hami untuk memprioritaskan kebersihan pasar, terutama di bagian selatan. Karena kondisinya sangat jorok.

"Kotor sekali di selatan pasar. Itu harus jadi prioritas penanganan tahun depan," tegas mantan Ketua Fraksi Demokrat DPRD Provinsi NTB ini.

Kepala Dinas PUPR Kota Bima, Agus Purnama, mengatakan perbaikan jalan pasar sudah masuk dalam sebaran pengaspalan lingkungan. Karena ada perintah sehingga menjadi skala prioritas. (nk)

Jumat, 11 April 2025

Begitu Launching, Gerakan Kota Bima Bisa Langsung Action

Bersih
Wakil Wali Kota Bima Feri Sofiyan menyerahkan secara simbolis perlengkapan kebersihan dan gotong royong membersihkan pantai di Batas Kota, lingkungan Niu, Kelurahan Dara, Jumat (11/4). 

bimanews.id-Pemerintah Kota Bima secara resmi melaunching program Kota Bima Bisa (Bersih, Indah, Sehat, dan Asri) saat upacara puncak HUT Kota Bima. Program tersebut langsung dilaksanakan. 

Langkah awal, di Taman Batas Kota, lingkungan Niu, Kelurahan Dara dilaksanakan apel siaga Gerakan Bisa. Kegiatan yang dirangkaikan dengan gotong royong itu diikuti ribuan pegawai lingkup pemerintah kota serta organisasi kemasyarakatan lain.

Kegiatan yang juga dihadiri oleh Kasdim 1608 Bima tersebut, Wakil Wali Kota Bima, Feri Sofiyan bertindak sebagai inspektur upacara. Ada banyak hal yang disampaikan mantan Ketua KONI Kota Bima ini.

Di antaranya,  bahwa Kota Bima saat ini tampak kotor dan compang-camping, seolah tidak mencerminkan daerah dengan mayoritas penduduk beragama Islam. Padahal, dalam ajaran Islam, kebersihan merupakan hal yang penting.

 "Kebersihan itu merupakan bagian dari iman," ujarnya saat menyampaikan arahan.

Feri juga mengungkapkan, Gerakan Bisa ini bukan sekadar seremoni semata. Tapi, gerakan bersama untuk mewujudkan Kota Bima yang bersih dan rapi.

 "Kita harus menjaga daerah ini, sebab Kota Bima merupakan miniatur Indonesia. Sudah sewajarnya kita jaga bersama," tegasnya.

Aba Feri, sapaan akrabnya, juga menyampaikan, pemerintah kota akan terus melakukan sosialisasi Gerakan Bisa, mulai dari ceramah agama hingga ke dunia pendidikan.

"Kami juga akan mengeluarkan aturan yang mendukung gerakan ini," tuturnya.

Usai memberikan sambutan, Aba Feri secara simbolis menyerahkan peralatan kebersihan kepada petugas dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Bima. Kemudian, bersama para peserta upacara turun ke tepi pantai setempat untuk membersihkan sampah. Sekaligus menandatangani  kesepakatan mendukung gerakan Kota Bima Bisa. (nk)

HUT Kota Bima Ke-23, Pemkot Launching Gerakan Bisa

HUT
Launching gerakan Kota Bima Bisa ditandai dengan penekanan sirine oleh Wali Kota Bima, HA Rahman H Abidin bersama Wakil Wali Kota Bima Feri Sofiyan dan Wakil Gubernur NTB Hj Indah Dhamayanti Putri, di halaman kantor Wali kota, Kamis (10/4). 


bimanews.id-Upacara peringatan Hari Jadi Kota Bima Ke-23 di halaman Kantor Wali Kota Bima, Kamis (10/4) berlangsung meriah.

Kegiatan yang dihadiri Wakil Gubernur NTB Hj Indah Dhamayanti Putri ini dirangkaikan dengan peluncuran Gerakan Kota Bima Bisa, yang merupakan akronim dari Bersih, Indah, Sehat, dan Asri.

Peluncuran program tersebut ditandai dengan penekanan tombol sirene oleh Wali Kota Bima, H A Rahman H Abidin bersama Wakil Wali Kota Bima Feri Sofiyan dan Wakil Gubernur NTB Hj Indah Dhamayanti Putri.

Wali Kota Bima, HA. Rahman menyampaikan,  program tersebut merupakan gerakan bersama yang memuat aspek moral, sosial, edukatif, dan strategis untuk membangun budaya hidup bersih dan sehat.

“Gerakan ini akan kita implementasikan dalam beberapa strategi utama,” ujarnya.

Salah satunya adalah peningkatan infrastruktur pengelolaan sampah. Anggaran akan dialokasikan untuk pengadaan 10 unit kontainer sampah, 5 unit dump truck, dan 1 unit dozer untuk pengelolaan TPA.

 “Kami juga akan menyusun dokumen Rencana Induk Pengelolaan Persampahan (RIPPS) untuk jangka waktu 20 tahun,” ungkapnya di depan peserta dan undangan upacara.

Selanjutnya, akan dirancang pemanfaatan teknologi dan sistem pengawasan yang semuanya terkoneksi ke Command Center. Titik-titik rawan pembuangan sampah liar akan dipantau, dan pelanggar akan diberikan sanksi moral serta edukatif. Pemkot juga mendorong pelaporan masyarakat secara partisipatif.

 “Kami mengajak seluruh akademisi, LSM, komunitas lingkungan, sekolah, hingga RT/RW untuk turut andil. Kebersihan bukan hanya tugas pemerintah, tapi tanggung jawab bersama,” tegas Aji Man, sapaan akrabnya.

Pemerintah kota juga akan mendorong sistem bank sampah dan pengelolaan berbasis ekonomi sirkular. Hal ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pada TPA dan menghasilkan nilai tambah dari limbah rumah tangga.

Aji Man menegaskan bahwa dirinya bersama Wakil Wali Kota dan jajaran Pemkot Bima berkomitmen penuh menjadikan kota ini lebih bersih, sehat, layak huni, dan membanggakan. Ia yakin bahwa jika seluruh elemen masyarakat ikut bergerak, maka tidak ada yang tidak mungkin.

 “Kota ini milik kita semua, maka marilah kita rawat dan cintai bersama. Jadikan HUT ke-23 ini sebagai titik tolak perubahan besar dengan semangat gotong royong dan komitmen bersama,” katanya.

Pada kesempatan itu, ia juga menyampaikan ajakan penting yang sejalan dengan semangat pembangunan Kota Bima ke depan. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat—dari sekolah, toko-toko, pelaku UMKM dan PKL, perguruan tinggi, hingga seluruh OPD—untuk mulai mengambil tanggung jawab dalam pengelolaan sampah di lingkungan masing-masing.

Gerakan ini juga mencakup partisipasi pemilik toko dan bangunan di sisi jalan utama dalam mendukung program penguatan sistem keamanan terpadu, melalui pemasangan kamera CCTV di area masing-masing.

Kamera tersebut nantinya akan dikoneksikan langsung ke Command Center Pemerintah Kota Bima, sebagai bagian dari sistem pemantauan kota secara real-time.

Langkah ini bukan semata-mata bentuk kontrol, tetapi juga bentuk kolaborasi, sinergi, dan komitmen bersama dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih, aman, tertib, dan nyaman, baik bagi masyarakat maupun pelaku usaha.

 “Insya Allah, dalam waktu yang tidak terlalu lama, Pemerintah Kota Bima akan menyusun dan menetapkan regulasi khusus yang memperkuat tanggung jawab kolektif ini,” akunya.

Aji Man juga mengajak seluruh warga untuk membangun tradisi baru yang lebih bermakna. Misalnya, mengganti budaya mengirim karangan bunga dalam perayaan seperti hari besar pemerintahan, pernikahan, kelahiran, atau kenaikan jabatan, dengan mengirim satu pohon untuk ditanam bersama.

 “Tanamlah satu pohon sebagai wujud syukur, sebagai hadiah, sebagai bentuk cinta terhadap bumi dan kota yang kita cintai ini,” bebernya.

Sebelumnya, kegiatan upacara tersebut dimeriahkan dengan penampilan Gun Malingi. Di akhir acara, para tamu undangan mengikuti kegiatan ramah tamah di aula kantor setempat. (nk)

Selasa, 08 April 2025

Kota Bima Darurat Sampah, TPA Seluas 8 Hektare Telah Penuh

 

TPA
Wakil Wali Kota Bima, Feri Sofyan saat meninjau TPA Oimbo, (8/4) 


bimanews.id-Kota Bima saat ini tengah menghadapi kondisi darurat sampah. Dalam sehari, jumlah sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) mencapai 80 ton, terutama di musim hujan. 

Dari total sampah yang dihasilkan warga, hanya sekitar 80 persen yang berhasil diangkut oleh armada pemerintah. Sementara sisanya, 20 persen dibuang mandiri oleh warga.

Ironisnya, mayoritas sampah yang diangkut ke TPA merupakan sampah plastik dan sejenisnya. Sampah organik hanya menyumbang sebagian kecil dari total volume sampah.

Asisten I Setda Kota Bima, H. Alwi Yasin mengatakan, hanya dalam waktu tiga tahun area TPA yang luasnya 8 hektare kini telah penuh oleh tumpukan sampah.

“Beberapa tahun lalu, sampah di bagian barat TPA masih jauh dari jalan, sekarang sudah menggunung hingga setinggi tujuh meter,” ujar mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bima ini.

Wakil Wali Kota Bima, Feri Sofiyan mengaku terkejut saat mengecek langsung kondisi TPA Oimbo pada Selasa (8/4). Ia melihat sendiri  sampah telah membentuk gunungan besar hanya dalam beberapa tahun terakhir.

“Tentu kondisi ini tidak bisa dibiarkan. Lahan yang ada sudah tidak mampu lagi menampung sampah,” tegasnya.

Sebagai langkah awal, pihaknya berencana menaikkan tembok pembatas di sekitar TPA untuk mencegah meluasnya tumpukan sampah ke area lain.  Feri juga menekankan pentingnya manajemen pengolahan sampah yang lebih baik, dimulai dari rumah tangga.

“Harus ada pemilahan sejak dari rumah. Targetnya, sampah yang masuk ke TPA cukup 20 persen saja,” jelasnya.

Ia mengatakan, konsep manajemen ini akan segera dibahas lebih lanjut dan diterapkan sesegera mungkin.

Langkah lain, pemerintah kota akan memanggil para pengusaha air kemasan untuk membahas kontribusi mereka melalui dana CSR untuk mendukung pengolahan sampah. Hal ini menyusul banyaknya kemasan air minum yang ditemukan di TPA.

Di samping itu, Pemkot Bima juga akan membuat program wisata edukasi sampah bagi lurah dan pelajar. Tujuannya agar mereka mengetahui langsung kondisi sampah di TPA, sekaligus belajar tentang pentingnya pemilahan sampah sejak dari sumbernya.

“Kami akan programkan agar para lurah bisa mengingatkan warganya untuk memilah sampah sesuai jenisnya. Tidak semua sampah harus dibuang ke TPA,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala UPT TPA Oimbo, Iskandar Masrun mengungkapkan, selain volume sampah yang besar, kendala lain adalah keterbatasan alat berat untuk mengelola sampah.

“Saat ini kami hanya punya dua alat berat. Kalau satu rusak, tumpukan sampah bisa sampai ke jalan masuk,” katanya.

Ia juga menyoroti minimnya pasokan BBM untuk operasional alat berat. Saat ini, hanya tersedia 120 liter solar per minggu, yang hanya cukup untuk pemakaian sekitar 8 jam kerja.

Menurutnya, TPA sangat membutuhkan alat berat jenis loader untuk mempercepat proses pemindahan sampah. (nk)

Sidak ke Sejumlah OPD, Wawali Ingatkan Soal Kebersihan Kantor

 

Sidak
Wakil Wali Kota Bima Feri Sofiyan melakukan Sidak ke OPD dan menyerahkan bantuan alat pemotong padi di Puskeswan, Selasa (8/4). 

bimanews.id-Wakil Wali Kota Bima (Wawali) Feri Sofiyan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD), Selasa (8/4). Diantaranya ke Dinas Ketahanan Pangan, Diskominfotik, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, serta Kantor Camat Raba.

Dalam sidak tersebut, Feri tidak hanya memeriksa tingkat kehadiran pegawai pasca libur dan cuti panjang Lebaran, tetapi juga mengecek kondisi fisik kantor. Ia menemukan masih banyak kantor yang kurang memperhatikan kebersihan dan keindahan lingkungan kerja.

Feri meminta  kepala OPD membersihkan dan menata lingkungan kantor. Hal itu disampaikan langsung kepada Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bima.

“Tolong diperhatikan lingkungan kantor, ya Pak Kadis,” pintanya.

Menurut Feri, kebersihan dan keindahan lingkungan sangat penting, sejalan dengan program utama pemerintah saat ini yang fokus pada penataan kota. Ia berharap OPD turut menjaga dan merawat lingkungan masing-masing.

“Lingkungan yang bersih dan indah akan membuat kerja semakin nyaman,” tambahnya.

Ia juga meminta agar seluruh pegawai membiasakan diri memungut sampah atau melakukan kegiatan bersih-bersih kantor setidaknya dua kali dalam seminggu, agar tercipta budaya menjaga kebersihan.

Usai Sidak, Aba Feri menyerahkan bantuan alat potong padi kepada kelompok tani di Kelurahan Nungga. Penyerahan dilakukan di halaman Puskeswan dan didampingi Plt Kepala Dinas Pertanian Kota Bima, H. Alwi Yasin. (nk)

Senin, 07 April 2025

Di Kota Bima Terjadi Penyempitan Lahan Pertanian dan Krisis Petani

Panen
Wali Kota Bima, HA Rahman H Abidin didampingi Wakil Wali Kota Bima, Feri Sofiyan, mengendarai conveyor (alat panen padi, red) pada kegiatan panen raya di Kelurahan Jatiwangi, Senin (7/4) 


bimanews.id-Wali Kota Bima, HA Rahman H Abidin dan Wakil Wali Kota Bima, Feri Sofiyan, menghadiri panen raya padi di 14 provinsi. Di NTB, Kota Bima ditunjuk sebagai salah satu lokasi pelaksanaan kegiatan serempak tersebut.

Panen raya di Kota Bima berlangsung di area persawahan Kelurahan Jatiwangi, Kecamatan Asakota. Wali Kota Bima HA Rahman mengungkapkan,  banyak tantangan yang  dihadapi ke depan. Saat ini  adalah krisis petani dan penyempitan lahan pertanian.

Krisis lahan pertanian dipengaruhi oleh alih fungsi lahan menjadi kawasan hunian. Hal ini terutama terjadi di wilayah perkotaan.

“Bisa kita lihat, beberapa tahun terakhir, lahan pertanian kini menjadi perumahan,” ujarnya saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan yang juga dihadiri Kapolres Bima Kota dan Kasdim 1608 Bima, Senin (6/4).

Selain lahan katanya,  juga terjadi  krisis petani. Saat ini, rata-rata usia petani di atas 40 tahun. Hampir tidak ada generasi muda yang mau turun menjadi petani.

“Lebih baik mereka jadi pegawai honor yang gajinya tidak jelas ketimbang menjadi petani yang penghasilannya sebenarnya sangat besar,” tegas Aji Man, sapaan akrabnya.

Untuk mengantisipasi masalah ini, lanjutnya, diperlukan gerakan bersama bahwa menjadi petani itu keren. Selain punya penghasilan besar, juga bernilai pahala. 

“Petani itu adalah pahlawan ketahan pangan. Kita harus dorong generasi muda untuk terjun menjadi petani,” ajaknya.

Plt Kepala Dinas Pertanian Kota Bima, H. Alwi Yasin, mengatakan saat ini lahan pertanian mengalami penyusutan. Begitu pula dengan minimnya generasi muda yang mau terjun ke sawah.

“Ini  fakta yang terjadi saat ini, sehingga kami berupaya menerapkan teknologi tepat guna, supaya  hasil pertanian bisa terus meningkat,” kata Asisten I Setda Kota Bima ini.

Alwi mengutarakan, lahan pertanian yang akan dipanen di Kota Bima seluas 1.429 hektare. Setiap hektare menghasilkan rata-rata 6,5 ton gabah.

Sebagai penanda dimulainya panen raya, Aji Man didampingi Wakil Wali Kota dan Kapolres Bima Kota memanen padi menggunakan alat conveyor. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan video call bersama Presiden RI untuk membahas ketahanan pangan.

Sebelumnya, juga telah dilakukan penyerahan bantuan kepada petani berupa bibit padi oleh kepala daerah. (nk)

Ad Placement

Kota Bima

Bima

Dompu