Jumat, 01 November 2024
Rabu, 30 Oktober 2024
Warga Melayu Antisias Sambut Kehadiran Man-Feri
Suwardi Tegaskan Hasil Survei di Media Sosial Adalah Hoax
Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bima, HA Rahman H Abidin dan Feri Sofiyan (Man-Feri) saat bertemu warga Kelurahan Melayu, Selasa malam (29/10). |
Selasa, 29 Oktober 2024
Ini Penilaian Bawaslu Jalannya Debat Pertama Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bima
Komisioner Bawaslu Kota Bima saat menyaksikan debat pertama calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bima di Paruga Nae, Senin malam (28/10) |
Tekan Inflasi, Pemkot Gelar Pasar
Kegiatan pasar murah di halaman Kantor Kelurahan Penalti, Kota Bima, Senin (28/10) |
bimanews.id-Pemerintah Kota Bima bersama Perum Bulog Cabang Bima kembali menggelar Operasi Pasar di Kelurahan Penatoi, Kota Bima. Pasar murah berlangsung di halaman Kantor Kelurahan Penatoi, Senin (28/10).
Kepala Diskominfotik Kota Bima, H Mahfud mengatakan, operasi pasar ini untuk memudahkan masyarakat d memperoleh bahan pangan yang cepat dengan harga lebih terjangkau.
Pada operasi pasar, pemerintah menyediakan berbagai barang kebutuhan pokok seperti, gula, minyak goreng dan beras dengan harga yang lebih terjangkau, berupa, 500 kg gula dijual dengan harga jual Rp. 17.500/kg, minyak goreng 1000 liter dengan harga Rp. 16.000/botol serta beras sebanyak 5 ton dijual dengan harga Rp. 57.000/5kg, Beras Kualitas Premium dengan harga 70 ribu/5 kg. Sebanyak 500 kg.
"Operasi pasar akan terus dilaksanakan secara berkala di setiap kelurahan untuk memastikan pemerataan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat, " Katanya.
Pemkot Bima juga berkomitmen untuk terus memantau perkembangan harga dan ketersediaan bahan pokok di pasar untuk diambi langkah-langkah yang diperlukan demi kesejahteraan masyarakat dan menekan laju inflasi di Kota Bima. (red)
Senin, 28 Oktober 2024
Minggu, 27 Oktober 2024
Pertama di Indonesia, Gunung Sampah Dihijaukan
Ketum PP INTI Harapkan Kebun Kongok Hijau dan Teduh
Ketum PP INTI, Teddy Sugianto bersama rombongan didampingi Ketua PD INTI NTB, Alwan S Theo pose bersama dengan pohon yang ditanam. |
Sabtu, 26 Oktober 2024
Jumat, 25 Oktober 2024
Kampanye Di Penatoi, HMQ Ajak Warga Menangkan Man-Feri
HM Qurais |
Kekeringan Di Kabupaten Bima Terus Meluas, Tahun Ini Disebut Paling Parah
Ilustrasi |
bimanews.id-Keringan di wilayah Kabupaten Bima terus meluas. Awalnya hanya 7 desa terdampak, kemudian bertambah menjadi 25 desa. Kini tersebar pada 39 desa.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima mengatakan, kondisi kekeringan tahun ini paling parah dibanding tahun-tahun sebelumnya.
“Kekeringan tahun ini paling parah dari sebelumnya,” sebut Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bima, Nurul Huda, Kamis (23/10).
39 desa yang terdampak kekeringan tersebar pada 11 dari 18 kecamatan di Kabupaten Bima. Kekeringan terparah terjadi di Kecamatan Palibelo dengan 10 desa terdampak. Kemudian Kecamatan Woha dengan 8 desa.
“Jumlah kepala keluarga (KK) terdampak kekeringan sebanyak 5.232 atau 21.601 jiwa,” jelas Nurul Huda.
Krisis air bersih ini dikhawatirkan akan terus meluas. Bahkan ada desa baru ikut terdampak karena sumber mata air berkurang, yakni Desa Monta Baru Kecamatan Lambu.
“Padahal desa ini sebelumnya tak pernah krisis air bersih,” ungkapnya.
Nurul Huda mengatakan, BPBD hingga kini masih terus mendistribusikan air bersih ke wilayah yang terdampak. Sehari bisa mencapai enam hingga tujuh mobil tangki.
“Kami juga dibantu oleh Polres Bima, PT. Bank NTB, BBWS NT 1, PMI, Baznas, Lembaga Assunah, MDMC, Lazismu dan Rumah Zakat, menyalurkan air bersih ke masyarakat,” katanya
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Bima, Isyra mengungkapkan, kekeringan di Kabupaten Bima hampir terjadi setiap tahun dalam satu dekade terakhir. Kondisi ini disebabkan kerusakan hutan atau aktivitas perambahan untuk perluasan area pertanian.
“Kekeringan sudah menjadi bencana tahunan di Kabupaten Bima, kami masih terus menyalurkan air bersih untuk kebutuhan masyarakat terdampak,” katanya. (red)