Bima News

Senin, 21 Oktober 2024

Selamatkan Cucu, Nenek Terjebak Saat Rumah Terbakar

 

Kebakaran
Kebakaran dua unit rumah panggung di Desa Parado Rato, Kecamatan Parado, Kabupaten Bima, Minggu dini hari (20/10)

bimanews.id-Kebakaran terjadi di Desa Parado Rato, Kecamatan Parado, Kabupaten Bima pada Minggu dinihari (20/10) sekitar pukul 03.00 Wita. Dua rumah panggung ludes terbakar, 

Kebakaran tersebut menyebabkan seorang nenek bernama Siti Aisyah mengalami luka bakar. Kini korban dirawat di RSUD Bima. Dugaan sementara penyebab kebakaran akibat arus pendek. 

Kepala Pemadam Kebakaran Kabupaten Bima, A Rifai mengatakan, kebakaran pertama kali diketahui oleh nenek Siti Aisyah, saat itu sedang tidur bersama dua orang cucunya. Korban yang terlelap tidur terbangun karena merasakan bau asap. Korban melihat kepulan asap serta percikan api di bagian atap rumahnya.

”Menyadari rumahnya terbakar, korban bergegas keluar rumah sambil menggendong salah seorang cucunya,” kata Rifai.

Setelah membawa keluar seorang cucunya, korban kembali masuk ke rumah untuk  menyelamatkan satu orang cucunya. Ternyata, cucunya sudah keluar lewat pintu dapur.

”Saat masuk kembali itulah korban terjebak, hingga mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya. Untung korban cepat diselamatkan dan dievakusai warga. Korban dibawa ke rumah sakit,” katanya. (red)

Minggu, 20 Oktober 2024

Pemerintah Kota Bima Dapat Ratusan Miliar Untuk Drainase Primer Dan Kolam Retensi

 

pj
Pj. Wali Kota Bima, H Mukhtar foto bersama dengan tamu undangan saat acara do'a dimulainya pengerjaan drainase primer di Kelurahan Santi, Minggu (20/10)

bimanews.id-Pemerintah Kota Bima satu-satunya daerah di NTB yang mendapat proyek drainase primer sebagai pengendali banjir. Proyek tersebut tersebar pada beberapa kelurahan di Kota Bima, yakni  Rite-Matakando-Santi sepanjang 2,4 KM, Penatoi-Santi-Salama 1,4 KM, Panggi 535 meter, Sambinae 1,4 KM, Amahami 5,3 KM, Monggonao-Pane-Salama 2 KM.

Pengerjaan drainase primer di Kelurahan Santi diawali dengan do’a bersama. Kegiatan itu yang dihadiri Pj. Wali Kota Bima, H  Mukhtar,  Ketua DPRD Kota Bima, Syamsurih, Pj. Sekda Kota Bima, Kepala PUPR Kota Bima, Sekretaris Bappeda Kota Bima, Direksi NuFrep Supan II, Direksi UFCS Supan I, Kontraktor Nindya Pembangunan KSO, Konsultan Bridging NuFrep, Camat dan Lurah,Minggu ( 20/10),

Pj. Wali Kota Bima, Mukhtar, menyampaikan terima kasih kepada BWS-NT 1, telah memilih Kota Bima sebagai pelaksanaan pekerjaan pembangunan drainase primer sebagai upaya pengendalian banjir di Kota Bima.

Daerah yang mendapatkan mega proyek pembangunan drainase primer katanya,  hanya Kota Bima dari 10 Kabupaten dan kota di NTB yang mengajukan proposal. Sementara di Indonesia hanya 5 kota yang berhasil mendapatkan.

"Ini semua berkat ikhtiar dan do'a kita bersama, sehingga Kota Bima mendapat anggaran 238,72 miliar untuk 6 saluran drainase primer dan Rp 80 miliar untuk kolam retensi. Bayangkan kalau kita andalkan APBD Kota Bima, tentu tidak akan bias, " katanya bersyukur..

Bulan November dimulai tahapan pelelangan pembangunan kolam retensi dengan pagu Rp 80 miliar. Kemudian awal 2025 akan disiapkan proses pekerjaan penataan sungai Ntobo dan sungai Lanco Jatibaru dengan pagu Rp 190 miliar.

‘’Tahun ini Kota Bima ketiban rejeki, " akunya.

Mukhtar mengajak masyarakat Kota Bima untuk menjaga keamanan selama pelaksanaan proyek hingga selesai.

"Mudah-mudahan dengan dibangunnya drainase primer, normalisasi sungai dan kolam retensi, maka banjir yang tiap tahun melanda Kota Bima bisa teratasi, " harapnya. (red)

Sabtu, 19 Oktober 2024

Jumat, 18 Oktober 2024

Temukan Data Pemilih Tidak Dikenal, Bawaslu Desak KPU Kota Bima Segera Bersikap

 

Idhar
Idhar


bimanews.id-Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bima, mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) segera bersikap terhadap temuan 1.608 pemilih tak dikenal yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilihan Tahun 2024. 

Terhadap ribuan data pemilih tidak dikenal itu, Bawaslu telah merekomendasikan pada KPU untuk diberikan tanda khusus, supaya diketahui dan memudahkan untuk diawasi oleh masyarakat.

”Rekomendasi sudah kami keluarkan saat pleno penetapan DPT dan jawaban KPU saat itu, akan bersikap setelah berkoordinasi dengan KPU Provinsi NTB,” ungkap Koordinasi Divisi (Kordiv) Hukum, Pencegahan, Parmas dan Humas (HP2H) Bawaslu Kota Bima, Idhar. 

Dia berharap, KPU segera mengambil sikap atas ribuan data pemilih tak dikenal tersebut, apalagi tahapan pemungutan suara semakin. Jangan sampai ribuan pemilih tidak dikenal itu jadi masalah saat pemungutan dan perhitungan suara nanti. (red)

 

Oknum Perawat Di Bima Dilaporkan Lecehkan Pasien

 

ilustrasi
Ilustrasi

bimanews.id-Seorang pasien inisial N, 21 tahun asal Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima diduga dilecehkan oknum perawat ketika menjalani perawatan di salah satu Pustu di wilayah Langgudu beberapa waktu lalu. Kasus tersebut telah dilaporkan pada pihak kepolisian.

Korban diketahui bekerja sebagai honorer di instansi vertikal di Kabupaten Bima, sedangkan terduga pelaku inisial  J, 47 tahun berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dan suami orang.

Kasat Reskrim Polres Bima Kabupaten, Iptu Franto Akcheryan Matondang membenarkan dugaan kasus pelecehan seksual itu. Kasus tersebut masih proses tahap penyelidikan.

“Sekarang masih proses penyelidikan. Perkembangan akan dilaporkan kembali,” katanya, Kamis (17/10).

Kepala UPT Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Bima, Muhammad Umar mengatakan, dugaan kasus itu terjadi pada 9 Oktober lalu di salah satu Pustu di wilayah Langgudu, tempat terduga pelaku bekerja.

“Dugaan kasus pelecehan itu dilaporkan korban hari itu juga. Kami sudah lakukan pendampingan terhadap korban,” jelas Muhammad Umar, Kamis (17/10/2024).

Dari keterangan korban kata Umar, dugaan pelecehan itu terjadi malam hari saat korban mendatangi Pustu untuk berobat karena alergi gatal di bagian kaki. Kedatangan korban pun dilayani oleh terduga pelaku di salah satu ruangan Pustu.

“Di Pustu saat itu hanya ada korban di terduga pelaku,” kata Umar.

Saat diperiksa lanjut Umar, korban tidak curiga dengan terduga pelaku. Korban merasa mulai tidak nyaman ketika terduga pelaku menyuruhnya mengangkat baju dengan alasan untuk pemeriksaan luka alergi lain. Padahal korban hanya mengeluhkan sakit di bagian kaki.

“Korban pun sempat menolak, tapi kesannya dipaksa,” ungkap Umar.

Setelah baju korban diangkat, terduga pelaku meraba bagian dada korban. Korban pun berontak dan melawan, namun takut untuk berteriak. Saat itu juga korban keluar dan pulang.

“Korban takut berteriak karena takut masalah membesar. Bahkan ia juga tidak langsung bercerita ke orang tuannya karena malu. Apalagi saat kejadian tidak ada saksi,” jelasnya.

Sementara Konselor UPTD PPA Kabupaten Bima, Abd. Rahman Hidayat mengatakan, korban sudah diberikan pendampingan. Yang jelas kata dia, pasca kejadian, korban mengalami gangguan emosional akibat pelecehan itu.

“Kami sudah mendorong pihak keluarga korban untuk melaporkan masalah ini ke Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan,” jelasnya. (red)

 

Kamis, 17 Oktober 2024

Pilkada Masuk Tahapan Krusial, Forkopimda Koya Bima Adakan Rakor

 

Rakor
Suasana Rapat Koordinasi Forkopimda Kota Bima yang dipimpin Pj Wali Kota Bima, H Mukhtar, Rabu (16/10) 

bimanews.id-Pemerintah Kota Bima menggelar rapat koordinasi bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Ruang Rapat Utama (Rupatama) Polres Bima Kota, Rabu (16/10). Rakor membahas kesiapan menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024.

Pj. Wali Kota Bima, Mukhtar, mengatakan, penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024 sudah masuk tahapan krusial. Dia erharap seluruh proses dapat berjalan baik dan lancar, serta sesuai  instruksi Kementerian Dalam Negeri. Terwujudnya Pilkada yang aman dan kamtibmas yang kondusif sebelum dan sesudah Pilkada.

"Dalam waktu dekat ini, kami akan mengeluarkan edaran khusus bagi Camat dan Lurah,  jika ada persoalan yang timbul di tingkat kelurahan dapat tertangani dengan cepat bersama jajaran TNI/Polri yang bertugas di masing-masing kelurahan", ujar Pj. Wali Kota Bima.

Mukhtar juga menjelaskan pemerintah Kota Bima telah memastikan anggaran hibah Pilkada telah didistribusikan kepada penyelenggara pemilu, yakni KPU dan Bawaslu, serta kepada TNI dan Polri untuk pengamanan. Termasuk jaminan perlindungan sosial bagi badan Adhoc KPPS yang bertugas di TPS.

"Kita semua optimis, Pilkada Serentak 2024 ini akan terlaksana sesuai harapan. Terciptanya Pemilukada yang aman dan damai di Kota Bima," yakinnya.

Rakor Forkopimda dihadiri Wakil Ketua Sementara DPRD Kota Bima, Kapolres Bima Kota, TNI, Kejaksaan Negeri Raba Bima serta OPD lingkup Pemerintah Kota Bima. (red) 

Rabu, 16 Oktober 2024

Selasa, 15 Oktober 2024

Senin, 14 Oktober 2024

TKW Asal Dompu Nekat Lompat Dari Lantai Dua Rumah Majikannya Di Dubai.

Tkw
Ilustrasi

bimanews.id-Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) inisial SP, asal Kabupaten Dompu nekat loncat dari lantai dua rumah majikannya di Dubai. Ia berusaha kabur setelah mengetahui majikannya merupakan sindikat prostitusi. 

Akibat aksinya itu, perempuan 36 tahun ini menderita  patah tulang kaki dan pinggul. Saat ini bersangkutan dirawat di salah satu rumah sakit daerah setempat untuk menjalani operasi. 

Kejadian itu akhirnya dilaporkan ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Dubai pada 10 September 2024. Korban diberikan   pendampingan oleh KJRI hingga akhirnya dipulangkan kembali ke Indonesia. 

Korban tiba di Bandara Soekarno Hatta pada Kamis (3/10) lalu. Selanjutnya, diterbangkan ke Bandara Lombok, NTB dengan pendampingan Badan perlindungan Pekerja Migran (BP2MI).  

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Dompu, Miftahul Suadah  membenarkan peristiwa dialami TKW inisial SP tersebut. Hal itu diketahui setelah menerima surat dari KJRI Dubai.

"Kamu tahu kasus yang dialami korban setelah dapat surat dari KJRI Dubai," akunya. 

Ia menduga ,SP jadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Itu diperkuat dengan proses keberangkatan dan penempatan yang bersangkutan dilakukan secara non prosedural oleh jasa pengirim. 

"SP ini pemberangkatannya melalui jalur non prosedural," bebernya. Miftahul mengatakan, SP telah tiba di kampung halamannya di Kecamatan Kempo sejak tiga hari yang lalu. Saat ini dia masih dalam proses penyembuhan luka atas kejadian yang dialaminya di negara Timur Tengah itu.

 "Alhamdulillah,korban sudah tiba di kampungnya 3 hari yang lalu," ujarnya. 

Dengan kejadian ini diharapkan menjadi bahan pelajaran bagi masyarakat Kabupaten Dompu. Tidak lagi melalui jalur non prosedural jika ingin mengais nafkah di luar negeri, kendati dijanjikan dengan gaji tinggi. "Semoga kasus ini dapat jadi bahan pelajaran bagi warga Dompu. Tidak lagi tertarik jadi TKW melalui cara non prosedural," pungkasnya. (red)



Ad Placement

Kota Bima

Bima

Dompu