Bima News

Senin, 22 Juli 2024

Pemain Bola Meninggal Akibat Mobil Pikap Terguling Di Dompu Bertambah Jadi Tiga Orang

Pikap
Mobil Pikap yang ditumpangi pemain  bola terguling di Jalan Ompu Besok, Kabupaten Dompu

bimamews.id-Jumlah korban meninggal rombongan pemain bola akibat kecelakaan mobil Pikap di Dompu, bertambah menjadi tiga orang. Korban ketiga ada bocah usia 13 tahun atas nama Dafa. Meninggal di perjalanan saat dirujuk ke RSUP NTB.

"Korban meninggal dini hari tadi (Senin) saat penyeberangan dari Poto Tano-Kayangan," kata Kasi Humas RSUD Dompu Muhammad Iradat, Senin (22/7).

Dua korban meninggal sebelumnya, yakni Aryadin (23 tahun) dan Irawansyah (30 tahun). Satu orang meninggal di tempat kejadian,  satu lain meninggal saat dilarikan ke RSUD Dompu.

"Dua korban meninggal dengan diagnosa cedera kepala berat. Kemungkinan mengalami pendarahan pada bagian otak," jelasnya.

Sebagian korban lain kata Iradat, masih menjalani perawatan di RSUD Dompu. Kondisi sebagian besar korban cukup parah. Bahkan satu orang dirujuk ke RSUP NTB pada Minggu sore (21/7).

"Kemungkinan, ada satu korban yang juga dirujuk ke RSUP, namanya Dodi," sebut Iradat.

Sebelumnya, mobil pickup yang ditumpangi 13 pemain bola asal Desa Ranggo Kecamatan Pajo, Dompu terguling jalan lintas Ompu Beko, sekitar pukul 16.00 Wita, Sabtu (20/7). 

Kasi Humas Polres Dompu, Ipda Zuharis menjelaskan, kecelakaan itu bermula saat rombongan pemain sepakbola ini berangkat dari Kecamatan Pajo untuk mengikuti pertandingan di Desa Anamina, Kecamatan Manggelewa, Dompu.

Karena melaju dengan kecepatan tinggi, mobil tersebut oleng hingga terguling keluar dari badan jalan. (red)

Sabtu, 20 Juli 2024

Mobil Pikap Ditumpangi Pemain Bola Di Dompu Kecelakaan, Dua Orang Meninggal

 

Pikap
Mobil Pikap yang ditumpangi pemain bola terguling di Jalan Ompu Beko, Desa Bara, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, Sabtu (20/7)

bimanews.id-Rombongan pemain bola di Kabupaten Dompu kecelakaan di Jalan Ompu Beko, Desa Bara, Kecamatan Woja. Mobil Pikap yang mereka tumpangi terguling sekitar pukul 16.00 Wita, Sabtu (20/7)

Akibatnya, dua orang  meninggal dunia. Yakni, atas nama,  Aryadin (23 tahun) dan Irawansyah (30 tahun). Keduanya warga Desa Ranggo,  Kecamatan Pajo, Kabupaten Dompu.

Informasi diperoleh, satu orang korban meninggal di tempat dan satu lainnya meninggal saat dilarikan ke RSUD Dompu. Sementara 11 orang  menjalani perawatan intensif di RSUD Dompu.

Kasi Humas Polres Dompu, Ipda Zuharis membenarkan kecelakaan mobil pikap yang ditumpangi pemain bola yang menyebabkan dua orang meninggal.

Musibah kecelakaan kata Zuharis ketika,  rombongan pemain sepak bola ini berangkat dari Kecamatan Pajo untuk mengikuti pertandingan di Desa Anamina, Kecamatan Manggelewa.

“Awalnya mobil Pikap dikemudikan oleh Adhar (33 tahun), namun di tengah perjalanan sopir diganti oleh Muhammad Fauzan (22 tahun),” jelasnya.

Karena melaju dengan kecepatan tinggi, mobil  oleng sehingga jatuh dan terguling, keluar dari badan jalan. (red)

Rabu, 17 Juli 2024

KPU Kota Bima Deklarasi Komitmen Bersama Sejumlah Organisasi Wartawan Dan Media Massa

Mukmin
Komisioner KPU Kota Bima, Amirulmukmin ketika menjelaskan tahapan pemilihan serentak tahun 2024 kepada para jurnalis di Suhendar Cafe, Rabu malam (17/7)


bimanews.id-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bima deklarasi komitmen bersama jurnalis Kota dan Kabupaten Bima. Ditandai penandatanganan deklarasi bersama PWI Kota Bima, AJI Biro Bima, IJTI Bima dan sejumlah media massa, Rabu malam (17/7) di Suhendar Cafe.

Komisioner KPU Kota Bima Amirulmukmin mengatakan, KPU berkewajiban menjelaskan jadwal pemilihan serentak tahun 2024 kepada pers. Harapannya, agar seluruh tahapan pemilihan serentak diketahui oleh masyarakat.

"Saat ini masuk tahapan pemuktahiran data. Pencocokan Dan Penelitian (Coklit) terhadap  DP4 dari Kemendagri," sebutnya.

Nama-nama hasil pemuktahiran inilah yang nanti akan ditetapkan sebagai Data Pemilih Sementara (DPS)  maupun Daftar Pemilih Tetap (DPT).

"Jika ada teman-teman wartawan belum masuk namanya di DPS, silahkan dilapor ke KPU. Jangan dulu ke Bawaslu," sarannya.

Menyinggung soal temuan Bawaslu, ada sejumlah warga yang belum dicoklit oleh Pantarlih diakui, sedang  ditindaklanjuti. Begitu juga dengan beberapa saran perbaikan dari Bawaslu juga sedang ditindaklanjuti.

"Kita  sudah Rakor dengan PPK maupun PPS membahas hasil temuan dari Bawaslu maupun temuan kita secara internal," aku bapak dua anak ini. (red)


Bawaslu Dan PWI Kota Bima Tandatangani MoU Pengawasan Partisipatif Bersama Media Massa

 

Bawaslu
Ketua Bawaslu Kota Bima, Atina memberikan sambutan pada acara sosialisasi pengawasan partisipatif bersama media massa pada Pemilihan 2024 di Ruma Dining, Rabu (17/7)

bimanews.id-Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Bima menandatangi Memorandum Of Understanding  (MoU) tentang pengawasan partisipatif bersama media massa Pemilihan 2024.

Penandatangan itu dilakukan Ketua Bawaslu Kota Bima, Atina dan Ketua PWI Kota Bima, Faharudin diikuti sejumlah media massa Kota  Bima maupun Kabupaten Bima. Berlangsung di Ruma Dining, Kelurahan Penatoi, Kecamatan Raba, Kota Bima, Rabu (17/7).

Koordinator Sekretariat Bawaslu Kota Bima, Subhan meminta media massa membantu Bawaslu mengawasi jalannya pemilihan 2024, sehingga agenda pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB serta pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bima berjalan lancar dan sukses.

Apalagi disadari, sumber daya yang ada di Bawaslu terbatas. Praktis tidak bisa maksimal melakukan pengawasan.

"Tanpa dibantu media massa dan masyarakat, maka pengawasan   pemilihan 2024 tidak maksimal," pintanya

Ketua Bawaslu Kota Bima, Atina mengatakan, dengan penandatangan nota  kesepahaman dalam pengawasan pemilihan ini mengajak media massa membantu pendidikan politik kepada masyarakat. Sehingga tidak terjebak pada praktek-praktek yang menyimpang.

"Saat ini kita sudah buat nota kesepahaman dengan PWI. Berikutnya bisa buat kesepahaman dengan AJI Biro Bima untuk memaksimalkan pengawasan, " harapnya.

Diakui, dinamika politik di Bima jelang pemilihan serentak 2024 ini sangat tinggi. Bawaslu aku Atina, sudah menangani dua kasus pelanggaran netralitas ASN. Satu kasus melibatkan oknum guru penggerak dan satu kasuselibatkan Penjabat Wali Kota Bima.

"Kita harap media mass memberikan informasi seluas-luasnya, agar bisa kita tindaklanjuti," pintanya.

Terhadap pelanggaran netralitas ASN, Atina berharap tidak hanya dilaporkan pada Bawaslu, tapi juga pada pemerintah daerah. karena pemerintah bisa segera tangani dan memberikan sanksi.

"Kewenangan kami terbatas," katanya.

Saat ini Bawaslu lebih banyak melakukan pencegahan. Ketika ada ASN terindikasi melanggar netralitas langsung dihubungi.

"Kita berikan peringatan untuk tidak mengulangi bagi yang baru. Kecuali ngeyel, baru diproses sesuai aturan yang ada," tandasnya. (red)




Selasa, 16 Juli 2024

Jasad Wanita Dikuburkan 27 Tahun Silam Masih Utuh Dan Harum

Mayat
Warga saat mengangkat jasad ibu rumah tangga, Nahwa yang meninggal 27 tahun silam untuk dipindahkan ke TPU 2 Desa Lanta Barat, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima beberapa waktu lalu.

bimanews.id-Kuburan wanita yang dimakamkan sekitar 27 tahun silam dibongkar di Desa Lanta Barat, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima. Yang menghebohkan warga setempat, jasad wanita bernama Nahwa tersebut masih utuh dan  tercium aroma wangi seperti bunga Melati.

Nahwa merupakan Ibu Rumah Tangga (IRT). Makamnya dibongkar karena berdekatan dengan pemukiman warga. Jasad Najwa kemudian dipindahkan ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. 

Almarhumah diketahui meninggal dalam kondisi mengandung anak ketiga,  usia kehamilannya sekitar enam bulan.

“Jasad almarhumah Nahwa masih utuh ketika makamnya dibongkar beberapa hari lalu,” kata Kepala Desa (Kades) Lanta Barat, Baharudin, Selasa (16/7).

Keanehan lain dari kuburan Nahwa kata dia, dua batu nisan berpindah tempat. Batu nisan bagian kaki pindah  ke bagian kepala, begitu pun sebaliknya.

Kemudian saat pembongkaran, kain kafan terlihat bersih seperti saat dimakamkan 27 tahun silam. Demikian juga dengan sekujur tubuh almarhumah, masih utuh dan tak membusuk.

“Kondisi tubuh almarhumah masih utuh, bahkan tercium bau wangi,” bebernya.

Setelah dibongkar, enazah almarhumah dimakamkan kembali di TPU 2 desa setempat. Proses pemakaman disaksikan puluhan masyarakat serta sejumlah anggota TNI-Polri.

Menurut Baharudin, Nahwa merupakan warga asli setempat. Dia meninggal dunia dengan kondisi hamil enam bulan.

“Dia meninggal dunia dalam kondisi hamil anak ketiga. Usia kehamilannya sekitar sudah enam bulan,” kenang Kades.

Almarhumah dikenal sebagai wanita yang baik dan ramah. Semasa hidupnya  tidak pernah terlibat cekcok dengan keluarga maupun tetangga. (red)

Rumah Pensiunan Polisi Di Kota Bima Terbakar

 

Kebakaran
Kepala BPBD Kota Bima, Ghufran (kiri) saat meninjau kebakaran rumah Pensiunan polisi di Kelurahan Rabadompu Utara, Kecamatan Raba, Selasa (16/7)

bimanews.id-Rumah dan Kios milik pensiunan polisi, Jafris di RT 01 RW 01 Kelurahan Rabangodu Utara, Kecamatan Raba,  Kota Bima terbakar, Selasa (16/7) sekitar pukul 13.00 Wita. 

Kepala BPBD Kota Bima Gufran AH mengatakan, kebakaran tersebut menghanguskan rumah, Kios dan seluruh perabot yang ada. Termasuk barang berharga berupa empat unit sepeda motor, Kulkas, TV dan sejumlah barang berharga lainnya.

“Rumah tersebut ditempati istri almarhum, Baiq Hariyakin, 67 tahun bersama 4 anaknya,” kata Gufran.

Kebakaran katanya, berlangsung cepat. Beberapa warga berusaha memadamkan api dengan peralatan  seadanya, namun tidak membuahkan hasil. Api berhasil dipadamkan setelah sejumlah mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi.

“Api baru padam total sekitar pukul 13.40 Wita. Sekarang sedang proses pendinginan,” katanya.

Penyebab kebakaran diduga akibat arus pendek. Kerugian ditaksir ratusan juta. (red)

Bawaslu Kota Bima Justru Masih Temukan Pemilih Belum Dicoklit

Bawaslu
Ketua Bawaslu Kota Bima, Atina dan jajaran melakukan uji petik dan pengawasan terhadap Coklit dilakukan Pantarlih di lapangan

bimanews.id-Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bima, melakukan uji petik dan pengawasan terhadap proses Pencocokan dan Penelitian (Coklit) pada Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4).

Pengawasan dan uji petik dilakukan Bawaslu Kota Bima sesuai Surat Edaran RI Nomor 89 Tahun 2024 tentang Pencegahan Pelanggaran dan Pengawasan Penyusunan Daftar Pemilih dan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2024. 

"SE tersebut menginstruksikan Bawaslu untuk  setiap jenjang melakukan pengawasan melekat, serta uji petik pada pelaksanaan Coklit seperti pelaksanaan prosedur oleh Pantarlih dan akurasi data pemilih," ungkap Ketua Bawaslu Kota Bima, Atina. 

Dalam uji petik ini, Bawaslu Kota Bima menemukan pemilih yang belum tercoklit pada tiga kecamatan di Kota Bima yakni, Rasanae Timur, Raba dan Rasanae Barat. 

"Pemilih yang belum dicoklit ini ditemukan setelah KPU Kota Bima menyatakan pencoklitan tuntas seratus persen," kata Atina. 

Koordinator Divisi Hukum Pencegahan, Parmas dan Humas Bawaslu Kota Bima, Idhar membeberkan, di Rasanae Timur, Kelurahan Kumbe  ditemukan ada pemilih yang yang terdaftar dalam Formulir Model A pada DP4, dicoklit oleh Pantarlih dengan tidak menemui langsung.  Namun, disesuaikan dengan E-Coklit dan ditempeli stiker.

Begitu juga temuan di Kelurahan Rabadompu Barat, Kecamatan Raba. "Pengawas kelurahan dan kecamatan kami menemukan fakta  jika pemilih tersebut berada di luar daerah," ungkap Idhar. 

Masih di kecamatan yang sama,  ditemukan pemilih potensial berusia 17 tahun, namun belum dicoklit. Namanya masuk dalam data administrasi kependudukan Kartu Keluarga (KK) orang tua, tetapi  tidak ada dalam DP4. 

Selain itu bener Idhar, ada pemilih yang diberikan kode sebagai pemilih disabilitas oleh Pantarlih. Namun, setelah dilakukan uji petik, pemilih tersebut kondisinya sehat atau bukan disabilitas. 

Ada juga pemilih yang pada saat Pemilu 2024 tercantum dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan mencoblos, tapi justru tidak terdaftar dalam DP4 

Di Kecamatan Rasanae Barat, ditemukan dua Kepala Keluarga (KK) beserta anggota keluarganya telah memenuhi syarat namun tidak dicoklit oleh Pantarlih. Temuan itu di Kelurahan Dara RT 14 RW 05 Kecamatan Rasanae Barat, pemilih tersebut tidak terdaftar dalam Formulir Model A. Daftar Pemilih (DP4). 

"Untuk Kecamatan Asakota dan Mpunda masih kami lakukan uji petik, sejauh ini belum ada temuan," tambahnya. 

Sementara itu, Koordinator Penanganan Pelanggaran dan Sengketa (P2PS), Khairul Amar mengungkap, Bawaslu Kota Bima sesuai jenjangnya sudah mengeluarkan Saran Perbaikan (Sarper) kepada KPU Kota Bima dan jajarannya. 

Terutama terhadap temuan yang paling banyak, yakni ketidaktaatan prosedur yang dilakukan Pantarlih saat melakukan Coklit di lapangan. Hal tersebut menjadi konsen pengawasan, karena berkaitan dengan akurasi data pemilih yang akan digunakan dalam Pemilihan Serentak Tahun 2024. 

"Sarper yang kami keluarkan ada yang dalam bentuk lisan dan tertulis," jelas Amar.

Ia menegaskan, uji petik akan terus dilakukan Pengawas untuk meminimalisir adanya pemilih yang tidak tercoklit, sehingga hak pilih masyarakat benar-benar dipastikan aman. 

"Karena salah satu tugas pengawas yakni mengawal hak pilih, maka dengan proses uji petik ini dilakukan dengan merujuk pada potensi-potensi yang telah dipetakan sebelumnya," pungkas Amar. (red)

Minggu, 14 Juli 2024

Coklit Tuntas 100 Persen, KPU Kota Bima Ajak Masyarakat Pastikan Namanya Masuk DPT

 

Syauqany
Syauqany

bimanews.id- Pencocokkan dan Penelitian (Coklit) terhadap Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubuernur NTB serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bima, tuntas 100 persen. 

Ketua Divisi Perencanaan, Data dan Informasi KPU Kota Bima, Syauqany mengatakan, Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) atau  Pantarlih telah bekerja maksimal, hingga selesai  100 persen.

“Alhamdulillah, buah kerja keras teman-teman Pantarlih, pelaksanaan Coklit di Kota Bima sudah 100 persen dari DP4 yang diterima KPU Kota Bima. Kami sampaikan terimakasih kepada Pantarlih, PPS dan PPK yang sudah bekerja keras,” tuturnya.

Jumlah calon pemilih  diterima KPU Kota Bima melalui DP4 sebanyak 114.220 orang. 

“Seperti yang kami sampaikan diawal, bisa saja jumlah yang diterima dari DP4 itu bertambah atau berkurang. Itu sesuai  fakta di lapangan,” katanya. 

Untuk itu, Syauqany meminta masyarakat Kota Bima agar proaktif memastikan namanya sudah tercatat sebagai pemilih atau tidak. Terutama  saat Daftar Pemilih Sementara (DPS) diumumkan nanti. 

“DPS akan diumumkan pada Minggu, 18 Agustus 2024 sampai Selasa, 27 Agustus 2024. Dalam waktu tersebut, kami berharap masyarakat dapat memastikan namanya tercatat atau tidak pada DPS. Jika tidak, silahkan laporkan kepada PPS, PPK atau ke pengawas di tingkat kelurahan agar bisa kami lakukan perbaikan,” harapnya.

Sehingga, tidak ada satupun masyarakat Kota Bima yang memenuhi syarat untuk memilih, namun tidak tercantum dalam DPT untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB serta Wali Kota  dan Wakil Wali Kota Bima. 

"Kewajiban kami adalah memastikan bahwa seluruh masyarakat Kota Bima memberikan hak suaranya pada 27 November 2024 nanti," terang alumni HMI ini. 

Terhadap  beberapa temuan di lapangan, terutama yang menjadi masukan dan pengawasan oleh Bawaslu Kota Bima, pada prinsipnya kata Syauqany sudah ditindaklanjuti. 

“Setiap masukan dan saran perbaikan yang diterima dari Bawaslu Kota Bima sejauh ini sudah ditindaklanjuti semua. Kalaupun ada saran perbaikan dikemudian hari, tentu saja akan dipelajari untuk ditindaklanjuti,” tegasnya.

Diakui Syauqany, sebelumnya KPU Kota Bima juga telah melakukan Rapat Koordinasi dengan stakeholder terkait pelaksanaan Coklit. Dalam Rakor tersebut, KPU Kota Bima memaparkan beberapa kondisi yang terjadi di lapangan serta hasil dari pelaksanaan kegiatan Coklit.

Mengingat jadwal coklit masih berlangsung hingga 24 Juli 2024 mendatang, KPU Kota Bima masih membuka diri jika ada masyarakat Kota Bima yang merasa dirinya belum didatangi oleh Pantarlih.

"Kondisi ini, bisa saja karena tidak terdaftar dalam DP4 atau lainnya," tutup Syauqany. (red)

Jumat, 12 Juli 2024

Identitas Masih Misterius, Polisi Selidiki Penyebab Kematian Pria Tanpa Busana Sekitar Pelabuhan Bima

Jenazah
Jenazah pria tanpa identitas yang ditemukan mengapung di sekitar Pelabuhan Bima saat dievakuasi petugas, Jum'at (12/7)

bimanews.id-Polres Bima Kota masih menyelidiki penyebab kematian pria tanpa busana yang mayatnya ditemukan mengapung disekitar Pelabuhan Bima, Jum'at siang (12/7).

"Hingga saat ini, identitas korban belum diketahui," aku  Kasat Reskrim Polres Bima Kota, Iptu Punguan Hutahean dihubungi Jumat malam (12/7).

Jasad korban katanya, sudah dibawa dan diperiksa di RSUD Bima. Dari keterangan pihak medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

"Penyebab kematian korban belum bisa kami simpulkan. Sudah terjadi pembusukan pada jaringan kulit luar jenazah, sehingga tidak bisa diidentifikasi," jelas Punguan.

Sebelumnya, Kepala BPBD Kota Bima, Gufran membenarkan temuan mayat tersebut. Mayat ditemukan oleh kapal yang melintas sekitar pukul 13.00 Wita.

"Mayat korban sudah dievakuasi dan dibawa ke RSUD Bima untuk diperiksa. Korban diperkirakan berusia 35 tahun," kata Gufran.

Gufran menjelaskan, tidak ditemukan identitas atau tanda pengenal pada mayat tersebut. Kondisi mayat juga sudah mulai membusuk.(red)

Empat Atlet Kota Bima Akan Ikut Kejurnas Menembak Di Senayan

 

Nembak
Lauryan bersama beberapa atlet menembak lin saat mengikuti kejuaraan menembak 25 meter di Kecamatan Sape beberapa waktu lalu

bimanews.id-Empat atlet menembak Perbakin Kota Bima akan mengikuti Kejuaran Nasional (Kejurnas) Anniversary PB Perbakin. Mereka yang akan mengikuti event terebut yakni, Agus Darmanto, Tamrin, Heri Susanto dan Lauryan.

Ketua Perbakin Kota Bima Wahyudin mengatakan, empat atlet ini akan mengikuti Kejurna pada nomor 25 meter WRABF LR dan HR. Itu sesuai daftar nama atlet yang dikirim panitia pelaksana. 

"Empat orang atlet ini sudah dinyatakan masuk sebagai peserta," ujarnya saat ditemui di Sekretariat Perbakin Kota Bima, Jumat (12/97).

Para atlet ini nanti akan berkompetisi dengan ratusan atlet nasional lain di lapangan Tembak Senayan. Mereka akan bertanding pada tanggal 23 hingga 25 Juli mendatang. 

Empat atlet menembak ini diakui yang terbaik  untuk nomor 25 meter. Itu  dibuktikan dengan beberapa kali memenangi event lokal, regional, bahkan beberapa kali mengikuti kejuaran nasional. 

"Untuk lomba di Senayan, mereka baru kali pertama ikut," kata mantan Kasat Narkoba Polres Bima Kabupaten ini. 

Menyinggung pola latihan dan biaya keberangkatan? Wahyudin mengatakan, para atlet ini hampir setiap malam latihan mandiri di lapangan tembak RBSC, lingkungan Janamawa, Kelurahan Dara. Sedangkan untuk biaya latihan dan keberangkatan, mereka menggunakan dana pribadi.  

"Sampai hari ini mereka menggunakan biaya pribadi untuk latihan. Berangkat pun menggunakan biaya pribadi," ungkapnya.

Disisi lain, Wahyudin berharap atlet yang akan berlaga di Senayan bisa mengharumkan nama Kota Bima. Sehingga bisa menarik minat atlet lain untuk terus berlatih demi meraih prestasi. (nk)

Alfian Harap Pejabat JPT Dilantik Berdasarkan Nilai Tertinggi

Alfian
Alfian Indrawirawan

bimanews.id-Beberapa waktu lalu Pemerintah Kota Bima menyeleksi pejabat untuk eselon II. Hasil JPT untuk posisi sekretaris dewan  ada tiga nama yang mengerucut.

Tiga nama adalah Kabid Perizinan DPMPTS-SP, H Ahmad dengan skor 3,29, Camat Asakota, Drs Is Fahmi dengan scor 3,16 dan Sekretaris DKP, H Juwaid dengan scor 2,83.

Kendati tiga nama tersebut sudah terpublikasi, namun siapa yang akan menduduki posisi sekretaris dewan masih tanda tanya. Sebab, berlum ada Penjabat (Pj) Wali Kota Bima yang akan melantik. 

Ketua DPRD Kota Bima, Alfian Indrawirawan berharap, Pj Wali Kota Bima yang baru nanti melantik pejabat yang mendapat nilai tertinggi pada seleksi beberapa waktu lalu. 

"Untuk mendukung kualitas SDM pejabat di lingkup pemerintahan kota, saya meminta Pj yang baru nanti melantik pejabat dengan nilai tertingg,"  harapnya, Jumat (12/7). 

Hal itu katanya, untuk kemajuan daerah. Sebab, untuk mewujudkan itu diperlukan SDM yang unggul. Apalagi di era  revolusi industri 4.0 dengan segala perubahan yang begitu cepat dan persaingan global yang kompetitif. 

"Jika tidak didukung SDM berkualitas dan hanya berdasarkan kedekatan, jangan harap pemerintah kota bisa beradaptasi dengan perubahan global," tegas Ketua Askot PSSI Kota Bima ini.

Perubahan global saat ini begitu cepat ini sangat berkaitan erat dengan kemajuan satu daerah. Untuk mengejar itu tentunya dibutuhkan pejabat yang cakap. Harapannya pembangunan untuk kemajuan dan kesejahteraan warga dapat terwujud.

" Banyak ASN potensial tidak mendapat jabatan, karena pola pemberian jabatan mengacu pada kedekatan dan pertimbangan subyektifitas," pungkasnya. (nk)

Ad Placement

Kota Bima

Bima

Dompu