Satu Lagi Jamaah Haji Asal Kabupaten Bima Meninggal Dunia
Ilustrasi |
Ilustrasi |
H Lalu Muhammad Ikbal dan Hj Indah Dhamayanti Putri berduet menyanyikan lagu pada acara temu kangen alumni Jogja Bima di Hotel Mutmainah Kota Bima, Jum'at malam (5/7) |
Bakal Calon (Balon) Gubernur NTB, H Lalu Muhammad Ikbal bersama isteri disambut dengan tarian "Wura Bongi Monca" saat silaturahmi dengan warga Kecamatan Bolo di Desa Nggembe, Jum'at (5/7) |
Bakal Calon Gubernur NTB H Lalu Muhammad Ikbal didampingi isteri menggunting pita menandai peresmian posko pemenangan di Desa Rabakodo, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Kamis malam (4/7) |
H Lalu Muhammad Ikbal didampingi isteri menyalami salah seorang warga msaat silaturrahim dengan para tokoh dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Bima, Kamis malam (4/7) |
Idhar |
Syauqany |
bimanews.id-KPU Kota Bima mengapresiasi kerja Pantarlih, karena Pencocokan dan Penelitian (Coklit) terhadap Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) sudah mencapai 90,76 persen.
"Kami sangat mengapresiasi kerja keras Pantarlih di lapangan. Mereka kerja siang malam. Terimakasih teman-teman Pantarlih, " Ujar Syauqany, Ketua Divisi Perencanaan, Data dan Informasi KPU Kota Bima, Kamis (4/7).
Syauqany meyakini, sisa masyarakat yang belum tercoklit 9,24 persen akan segera diselesaikan. Mengingat progres yang begitu signifikan.
"Sesuai target kami, Insya Allah minggu ini kita bisa selesaikan Coklit 100 persen," Optimisnya.
Untuk itu, pihaknya terus melakukan pendampingan pada sejumlah Pantarlih yang mengalami kendala. Agar progres Coklit terus dimaksimalkan.
"Kadang kala ada saja petugas Pantarlih yang mendapati kendala saat menjalankan tugas. Misalnya sakit karena kecapean. Sehingga kami minta pendampingan khusus dari PPS masing-masing, supaya proses Coklit tetap maksimal," Terangnya.
Harus diakui, banyak permasalahan yang ditemui di lapangan saat coklit. Seperti, masih ada warga yang identitas ganda. Ada warga yang alamat identitas di kelurahan induk, namun tempat tinggalnya di keluarahan pemekaran seperti, di Kelurahan Jatiwangi dan Ule Kecamatan Asakota.
Ada pula warga yang akan berumur 17 tahun sebelum 27 November 2024. Atau yang baru lulus TNI/Polri atau bahkan baru pensiun.
"Itulah fungsi dari Coklit, kita lakukan pencocokan dan penelitian. Apakah data DP4 sudah sesuai atau tidak, kalau tida maka kita sesuaikan dengan fakta lapangan. Kalaupun sesuai, tinggal dimasukan kategori memenuhi syarat," gambarnya.
Alumni UIN Mataram ini minta kepada masyarakat untuk pro aktif. Memastikan apakah rumahnya sudah didatangi petugas Pantarlih atau tidak. Jika tidak maka diminta untuk laporkan ke PPS atau PPK setempat.
"Walaupun kami targetkan selesai pekan ini, Proses coklit masih terus berjalan hingga 24 Juli mendatang. Kami terus menyerap aspirasi dan laporan dari masyarakat. Lebih-lebih dari Bawaslu Kota Bima, tidak menutup kemungkinan ada yang kelewat dari Coklit. Tapi kami pastikan petugas untuk teliti," pungkasnya. (red)
Sekda Kota Bima, H Mukhtar foto bersama dengan rombongan mahasiswa KKN Unram depan Kantor Wali Kota Bima, Rabu (3/7) |
bimanews.id-77 orang mahasiswa Universitas Mataram (Unram) melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kota Bima. Kehadiran rombongan mahasiswa diterima Sekretarias Daerah Kota Bima, H. Mukhtar, Rabu (3/7).
77 orang mahasiswa KKN tersebut diterima di Aula Kantor Wali Kota Bima, dihadiri Kepala Bagian Pemerintahan Setda Kota Bima, 8 Lurah lokasi KKN, Perwakilan Rektor Universitas Mataram, Prof. Dr. Ir. A Farid Hemon, M.Sc dan Dr. Rosmaliati, ST, MT.
KKN Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan bertujuan dalam rangka menggali potensi kelurahan melalui KKN pemberdayaan masyarakat desa atau kelurahan untuk membangkitkan ekonomi kreatif, ekonomi biru, ekonomi hijau dan kesehatan mandiri di tengah masyarakat.
Dari 41 kelurahan se Kota Bima, hanya 8 kelurahan yang dipilih oleh Universitas Mataram untuk mengembangkan pengetahuan mahasiswa. Yakni, Kelurahan Lewirato dengan bentuk kelurahan digital. Kelurahan Tanjung dengan bentuk hukum, sosiologi dan humaniora. Kelurahan Rabangodu Utara dengan bentuk kelurahan sehat.
Kelurahan Dara dengan bentuk kelurahan tangguh bencana. Kelurahan Kolo dengan wisata zero waste. Kelurahan Ntobo dengan bentuk kelurahan primer. Kelurahan Ule dengan bentuk mandiri dan energi dan Kelurahan Dodu dengan bentuk pertanian maju berkelanjutan.
Mengawali sambutan penerimaannya, Sekda Kota Bima, H. Mukhtar menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada civitas Universitas Mataram, telah memilih Kota Bima untuk menjadi lokasi KKN pemberdayaan masyarakat kelurahan periode Juni sampai dengan Agustus 2024.
"Senang sekali rasanya seperti sedang berada di Unram, saya salah satu alumni Unram, begitu bangga ditawarkan Rektor Unram bahwa mahasiswanya tahun 2024 akan KKN di Kota Bima," ujarnya.
H. Mukhtar berharap kepada lurah-lurah untuk menjaga seluruh mahasiswa yang akan melaksanakan KKN di kelurahan masing-masing. Jalur koordinasinya langsung melalui kepala bagian Pemerintahan Setda Kota Bima.
"Jaga anak-anak, bimbing mereka seperti anak sendiri, dan lebih penting lagi bina mereka untuk mengenali potensi, budaya dan karakter kelurahan masing-masing", ucapnya.
"Atas nama Pemerintah Kota Bima menyampaikan selamat datang kepada seluruh rombongan mahasiswa KKN Unram, semoga betah selama KKN di Kota Bima selama 50 hari kedepan,". Pungkasnya. (red)
HM Qurais H Abidin |
HA Rahman H Abidin menerima SK sebagai Bakal Calon Wali Kota Bima dari PKS, di hotel Grand Sahid Jakarta, Rabu (25/6). |
Kepala Bakesbangpol Kota Bima, Muhammad Hasyim menunjuk stiker tanda telah selesai dicoklit oleh Pantarlih pada pintu rumahnya, Senin (24/6) |
bimanews.id-Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bima melakukan pengawasan melekat pada proses Pencocokan dan Penelitian (Coklit) pemutakhiran data pemilih untuk Pilkada serentak 2024.
Pengawasan dilakukan sejak pembentukan Pentarlih oleh KPU Kota Bima, hingga proses Coklit dimulai pada Senin (24/6). Coklit hari pertama, Bawaslu mendampingi Pentarlih yang mendatangi beberapa rumah tokoh masyarakat setempat.
"Sesuai instruksi pusat, pengawasan melekat kami lakukan untuk proses Coklit, karena yang berkaitan dengan data pemilih yang sangat rawan untuk pelaksanaan pemilihan ke depan," ungkap Anggota Bawaslu Kota Bima, Idhar.
Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas (HP2H) ini menyampaikan, pada hari pertama Coklit pihaknya mengerahkan semua jajaran yang dimiliki. Mulai dari tingkat Kota Bima, kecamatan hingga pengawas di tingkat kelurahan.
Di Kelurahan Jatibaru Timur Kecamatan Asakota ditemukan data pemilih dengan lokasi domisili pada RT dan RW tidak ada atau tertera nol. Untuk Coklit data-data seperti ini yang akan diteliti karena sangat rawan.
Pengawasan kata Idhar, juga terhadap ketaatan pada prosedur pelaksanaan Coklit. Jangan sampai Kepala Keluarga (KK) yang tidak dicoklit tapi ditempeli stiker, KK yang sudah dicoklit tapi tidak ditempel stiker. Termasuk KK yang sudah dicoklit dan sudah ditempel stiker.
Kemudian, Pantarlih yang terbukti sebagai anggota atau pengurus parpol atau tim kampanye. Pantarlih yang tidak mencoklit secara langsung. Pantarlih tidak memiliki SK, atau Pantarlih yang melimpahkan tugasnya ke orang lain atau joki.
"Kami juga memetakan prioritas pengawasan untuk daerah terluar atau yang sulit dijangkau. Kelompok rentan seperti disabilitas atau kelompok agama yang menolak dicoklit. Begitu juga Coklit pemilih yang terkonsentrasi seperti pengungsi bencana atau pesantren," terangnya.
Dia mengajak seluruh masyarakat Kota Bima ikut mengawasi pelaksanaan Coklit pemutakhiran data pemilih, agar hak pilih terjaga dan pelaksanaan pemilihan serentak 2024 sukses. (red)
Petugas pemadam kebakaran dibantu anggota Koramil Woha berusaha memadamkan api yang membakar bangunan SMPN 1 Woha, Kabupaten Bima pada Senin dinihari (24/6) |
bimanews.id-Kebakaran hebat terjadi di SMPN 1 Woha, Kabupaten Bima pada Senin pagi (24/6). Akibatnya, 5 ruangan kelas dan 1 ruang perpustakaan ludes, rata dengan tanah.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bima A. Rifai mengatakan, kebakaran terjadi sekitar pukul 03.00 Wita. Diduga penyebabnya, akibat pembakaran ranting pohon di sekitar bangunan sekolah.
“Diduga pembakaran ranting pohon, api lemudian menyambar bangunan sekolah,” kata Rifai.
Kebakaran pertama kali diketahui warga setempat. Melihat api membumbung tinggi, warga melaporkan ke Piket Koramil 1608-04/Woha yang kemudian menghubungi petugas pemadam kebakaran.
Mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi langsung memadamkan api dibantu warga sekitar. Api baru berhasil dipadamkan secara total sekitar pukul 06.00 Wita.
“Seluruh isi enam ruangan di sekolah tersebut habis terbakar," sebut Rifai. (red)
Ad Placement
Subscribe di situs ini untuk mendapatkan update berita terbaru