Polisi Masih Selidiki Penemuan Mayat di Jembatan Padolo 2
KOTA BIMA-Anggota Satreskrim Polres Bima Kota masih menyelidiki kasus penemuan mayat di jembatan Padolo 2, Lingkungan Sarata Kelurahan Paruga Kota Bima, Jumat (2/10) lalu.
Informasi dari Kepolisian, korban merupakan seorang pria bernama Wawan, warga RT 02 RW 01 Kelurahan Tanjung Kota Bima. Hasil identifikasi di lokasi kejadian, korban menderita luka pada bagian wajah dan berlumuran darah.
Kapolresta Bima Kota AKBP Haryo Tejo Wicaksono SIK SH mengatakan, pihaknya masih menyelidiki penyebab kematian korban yang tewas secara misterius itu.
“Dugaan sementara sih ya (dibunuh), karena barang-barang berharga tidak ada yang hilang. Tapi, secara deatailnya belum. Masih tunggu keterangan-ketarangan saksi,” kata Kapolres dikonfirmasi Radar Tambora usai acara syukuran Hari Jadi TNI di Makodim 1608 Bima, Senin (5/10).
Sementara dari lokasi kejadian penemuan mayat, pihaknya menemukan beberapa barang bukti. Kapolres mengaku segera menggali keterangan sejumlah saksi.
“Ciri-ciri secara umumnya, korban ditemukan dalam keadaan telungkup di tengah jembatan. Detailnya nanti kita tunggu hasil kerja anggota,” tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, sesosok mayat pria ditemukan tergeletak di Jembatan Padolo 2, Jalan Bandeng, Kelurahan Paruga Kecamatan Rasanae Barat dengan posisi tengkurap ke arah timur. Korban pertama kali ditemukan warga yang akan ke pasar Ama Hami sekitar pukul 04.40 Wita.
Sekitar jarak 100 meter dari korban ke arah selatan, ditemukan sepeda motor Honda Blade dengan kondisi jatuh di got. Batok sepeda motor tersebut lepas, jatuh dengan jarak sekitar tiga meter dari posisi korban.
Banyak spekulasi yang muncul atas temuan mayat korban tersebut. Warga menduga sebagai korban pembunuhan. Ada juga yang menyebutkan korban kecelakaan. Apalagi korban telah ditutupi dengan sarung. Sehingga tidak terlihat jelas, lukanya di mana.
Ketika seorang anggota Polsek Rasanae membuka sarung penutup korban tersebut, di bagian wajah korban dengan posisi tengkurap dipenuhi darah. Rambutnya tidak kelihatan, karena mengenakan jaket dengan penutup kepala warna hitam. Kemudian memakai celana pendek warna biru berbintik putih.
‘’Kaki kiri korban terlihat seperti patah. Wajahnya penuh darah,’’ kata Ketua RT 18 Lingkungan Sarata, Awaludin ketika melihat mayat tersebut dievakuasi anggota Polsek Rasanae Barat. (ydh)