Bima News: Mataram
Tampilkan postingan dengan label Mataram. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mataram. Tampilkan semua postingan

Minggu, 27 Oktober 2024

Pertama di Indonesia, Gunung Sampah Dihijaukan

Ketum PP INTI Harapkan Kebun Kongok Hijau dan Teduh


Inti
Ketum PP INTI, Teddy Sugianto bersama rombongan didampingi Ketua PD INTI NTB, Alwan S Theo pose bersama dengan pohon yang ditanam.


bimanews.id-Untuk pertama kalinya di Indonesia, gunung sampah ditanami pohon di Tempat Pemrosesan Akhir Regional (TPAR) Kebun Kongok. Ketua Umum PP INTI, Teddy Sugianto yang menanam kemarin, Jumat (25/10) sangat senang dengan upaya ini.

‘’Semoga semua pohon yang ditanam ini cepat tumbuh dan berkembang dengan baik,’’ harapnya. Di samping itu Teddy minta agar tanaman ini dirawat dan dipelihara dengan baik sehingga gunung sampah Kebun Kongok bisa hijau dan teduh. 

Teddy yang datang bersama Waketum PP INTI, Kendro, Robert Nyoo, bendahara Esty Lawrence serta pengurus pusat dan beberapa PD INTI melihat terobosan ini sebagai langkah maju. 

Ketua TPAR Kebun Kongok Yusrizal yang didampingi Gunawan menyatakan TPAR Kebun Kongok tengah dibenahi dengan pembuatan taman di puncak kerjasama dengan Pegadaian dan penghijauan di pinggir jalan mulai dari bawah sampai ke atas.

Keterlibatan semua pihak untuk menanam dan memelihara diharapkan bisa berlanjut. 
Ketua PD INTI NTB, Alwan S Theo menyatakan penghijauan merupakan salah satu program utama INTI NTB di samping donor darah dan bea siswa ke China bersama PP INTI. 

‘’Kita terus menanam untuk Indonesia hijau yang lebih baik dan bersih,’’ ungkapnya.

Ketua Harian INTI NTB, S Widjanarko menambahkan penanaman ini merupakan kerjasama antara INTI, TPAR Kebun Kongok, Gus Durian Lobar, JMSI NTB, WALHI NTB, KPMM, SMAN 1 Labuapi dan multi stakeholder lainnya. ‘’Semoga banyak pihak yang  terlibat nantinya,’’ ungkapnya.

Selama enam tahun INTI NTB berkiprah, sudah belasan ribu pohon yang ditanam. ‘’Ke depan kita programkan untuk membarcode semua pohon yang ditanam INTI bersama mitra,’’ tandasnya seraya mengatakan untuk Kebun Kongok sudah ditanam 75 pohon.

Ketua JMSI NTB, Boy Mashudi menegaskan penanaman pohon di Gunung Sampah ini harus  kita wujudkan. Bukan karena yang pertama di Indonesia tapi ini bisa contoh bagi daerah lain yang banyak sampahnya, atau gunung sampah di beberapa provinsi di Indonesia. 

Boy kerjasama yang baik menggugah para jurnalis dan pemilik media untuk ikut andil dalam menjaga lingkungan hidup yang lebih harmonis. ‘’Kita berpacu dengan perubahan iklim yang terasa dan tak boleh diam saja,’’ tegasnya.

Yusuf Tanthowi, Gus Durian Lobar yang merintis penghijauan bersama Inayah Wahid di Gunung Sampah Kebun Kongok sangat berharap semua pihak peduli dan terlibat dalam penghijauan ini. (red)

Sabtu, 20 Februari 2021

Buka UKW, Gubernur Harap Wartawan Semakin Kompeten

Buka UKW
Gubernur NTB, Zulkflimansyah (dua dari kiri) didampingi Ketua PWI NTB, H Nasarudin, ketua panitia UKW dan Wakil Ketua Dewan Pers saat pembukaan UKW di Golden Palace Hotel Mataram, Sabtu (20/2)  
 

 

BimaNews.id,MATARAM-Universitas Mustopo (Beragama) menggelar kegiatan Uji Kompetensi Wartawan (UKW). Kegiatan ini berlangsung dua hari, mulai tanggal 20 hingga 21 Februari. Diikuti 49 orang peserta dari 54 orang yang terdaftar sebelumnya.

UKW yang berlangsung di Golden Palace Hotel Mataram dibuka  Gubernur NTB, Dr. Zulkiflimansyah SE MSc. Di hadapan peserta UKW tingkat muda dan madya, gubernur sangat mendukung pelaksanaan UKW yang diadakan Universitas Mustopo.

Bang Zul sapaan akrab Gubernur NTB ini berharap, dengan UKW kualitas wartawan semakin baik, kemampuannya semakin meningkat. Sehingga menghasilkan karya jurnalistik yang berkualitas dalam mendukung pembangunan di NTB.

Pria asal Kabupaten Sumbawa ini mengaku, putra dan putri NTB memiliki talenta yang luar biasa. Tidak heran kata dia, banyak warga asal NTB menjadi pengacara maupun wartawan.

‘’Ini potensi luar biasa dimiliki warga NTB,’’ sebutnya.

Sebelumnya, Ketua PWI NTB, H Nasarudin melaporkan, peserta UKW sebanyak 54 orang. Mereka berasal  dari 10 kota dan Kabupaten se NTB.

Dengan UKW, pimpinan RRI Mataram ini berharap, wartawan di NTB semakin berkompeten dalam menjalankan tugas jurnalistik. ‘’Wartawan yang telah mengikuti UKW akan terlihat integritas dirinya. Hasil karyanya akan bermanfaat untuk masyarakat maupun pemerintah,’’ katanya.

Dia berharap, pemerintah mendukung pelaksanaan UKW, karena hasilnya akan dirasakan manfaatnya oleh pemerintah dan masyarakat. Tidak lagi muncul wartawan yang hanya mencari sensasi.

‘’Pemerintah ayo dukung dengan anggaran, supaya semua wartawan bisa mengikuti UKW,’’ ajaknya. (gun)

Senin, 11 Januari 2021

Industrialisasi Bergeliat, Gubernur Resmikan Pabrik Teh Kelor di Mataram

Resmikan
Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah meresmikan pabrik teh kelor yang dikelola CV. Tri Utami Jaya, di BTN Sweta Indah Kota Mataram, Senin (11/1).
 


MATARAM-Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah meresmikan pabrik teh kelor yang dikelola CV. Tri Utami Jaya, di BTN Sweta Indah Kota Mataram, Senin, (11/1). Hadirnya pabrik teh kelor ini menjadi satu bukti industrialisasi di NTB sedang bergeliat.

Gubernur mengatakan, kesejahteraan dan kemakmuran sulit dapat dirasakan sebuah daerah tanpa ada industrialisasi. Sehingga industrialisasi merupakan kebutuhan bagi suatu daerah.

"Kita akan begini-begini saja, kalau tidak ada industrialisasi," ujar Gubernur.

Gubernur mengapresiasi CV Tri Utami Jaya, karena hal ini merupakan angin segar bagi NTB. Meski di tengah pandemi, NTB mampu bertahan dan berkembang. Tidak hanya itu, hadirnya CV Tri Utami Jaya ini membuktikan industrialisasi dapat terwujud dan oleh siapa saja.

"Industrialisasi bisa dilakukan oleh siapa saja, orang-orang biasa. Yang penting punya keinginan dan tekad yang kuat, untuk merubah nasib," ucapnya.

Menurut Gubernur, hadirnya CV Tri Utami Jaya merupakan sebuah akumulasi pengalaman, kesedihan, perjuangan, keringat dan air mata dari Nasrin H. Muhtar pendiri dari usaha teh kelor itu. Menurutnya, kelor merupakan salah satu tanaman yang menakjubkan dimiliki NTB.

"Tanaman-tanaman ajaib, di tangan orang yang tepat, bisa menjelma menjadi komoditas yang sangat mahal," sambung Bang Zul.

Lebih jauh, Bang Zul mengatakan, Pemprov NTB telah melakukan berbagai upaya dalam mendorong industrialisasi di NTB. Diantaranya, JPS Gemilang tahap satu, dua dan tiga seluruhnya menggunakan produk lokal.

"Dengan JPS Gemilang, ternyata kita bisa bikin masker, kita bangga betul bisa bikin masker, bisa bikin sabun, bisa bikin hand sanitizer yang selama ini kita beli," ucapnya.

Terakhir, Gubernur berharap dengan hadirnya industri teh kelor dapat menghadirkan kesadaran pada petani. Tidak lagi terpaku pada jagung, karena dengan tumbuhan yang lain, Tuhan menghadirkan insentif ekonomi yang tidak kalah besarnya.

“Saya ucapkan selamat kepada Pak Dirut, kita menjadi saksi semuanya, mudah-mudahan ini adalah langkah awal dari perjalanan panjang kita kedepan,” tutup Gubernur.

Sementara itu, Nasrin H. Muhtar menuturkan, tanaman kelor merupakan simbol dari kemakmuran. Menurutnya, sangat banyak masalah kesehatan yang dapat teratasi dengan kelor.

“Kelor adalah pohon ajaib,” ujarnya.

Pada kesempatan itu pula, ia mengungkapkan terimakaishnya atas kesempatan tampilnya produk-produk lokal dalam JPS Gemilang. Hal itu merupakan sebuah stimulus dan kepercayaan diri bagi pegiat industri di NTB.

Hadirnya CV.Tri Utami Jaya telah mampu menampung 50 orang tenaga kerja. “Mudah-mudahan ini juga memberikan devisa bagi provinsi Nusa Tenggara Barat,” tutupnya.(Biro ADPIM/Edit-gun)

Ad Placement

Kota Bima

Bima

Dompu