Bima News: HukKrim
Tampilkan postingan dengan label HukKrim. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label HukKrim. Tampilkan semua postingan

Jumat, 22 November 2024

Man-Feri Melayat ke Rumah Duka, Besuk Korban Luka di RSUD Bima

 

Melayat
Pasangan calon Wali Kota Bima HA Rahman H Abidin dan Wakil Wali Kota Bima Feri Sofiyan, cek kondisi korban penusukan dan melayat ke rumah duka di, Keluarhan Oi Mbo, Kecamatan Rasanae Timur, Kamis (21/11).


bimanews.id-Calon Wali Kota Bima HA Rahman H Abidin, Kamis Sore (21/11)  melayat ke rumah korban meninggal Ferdianysah, di Kelurahan Io Mbo, Kecamatan Rasanae Timur. Kehadiran mantan Wakil Wali Kota Bima ini sebagai bentuk bela sungkawa atas musibah yang terjadi. 

Musibah yang menimpa korban akibat tusukan dari orang tidak dikenal saat kampanye akbar pasangan calon Wali Kota Bima HA Rahman H Abidin dan Wakil Wali Kota Bima Feri Sofiyan di lapangan Sarasuba, Kamis siang (21/11) 

Aji Man sapaan akrabnya selain melayat dan mendoakan korban yang masih berusia 16 tahun tersebut juga memberikan santunan pada keluarga korban. 

Kepada keluarga korban H Man meminta untuk sabar atas cobaan yang dihadapi. Tidak bereaksi berlebihan, karena kasus tersebut sedang ditangani Polres Bima Kota.

 "Ini cobaan bagi kita semua, saya meminta pada keluarga untuk sabar," harap mantan anggota DPRD Kota Bima ini. 

Usai dari rumah duka Aji Man yang didampingi istri berkunjung ke RSUD Bima untuk membentuk dua  korban yang alami luka tusukan dan satu warga yang alami esak napas saat kampanye akbar. 

Kepada keluarga koban, Aji Man mengaku akan menanggung semua biaya pengobatan tiga orang tersebut, sekaligus meminta keluarga untuk bersabar. 

"Keluarga tidak usah kuatir, semua biaya pengobatan saya tanggung," akunya. 

Malamnya giliran calon Wakil Wali Kota Bima Feri Sofiyan mengunjungi rumah duka. Mantan Ketua DPRD Kota  Bima ini juga meminta keluarga untuk tabah atas musibah yang menimpa. "Semoga almarhum diberikan tempat yang layak di sisi Allah SWT," katanya. 

Usai dari rumah duka, Aba Feri sapaan akrabnya juga menjenguk korban alami luka tusukan. Kunjungan pertama di Oi, Mbo dan satu lagi di Kelurahan Pane, Kecamatan Rasanae Barat. (nk)

Jumat, 18 Oktober 2024

Oknum Perawat Di Bima Dilaporkan Lecehkan Pasien

 

ilustrasi
Ilustrasi

bimanews.id-Seorang pasien inisial N, 21 tahun asal Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima diduga dilecehkan oknum perawat ketika menjalani perawatan di salah satu Pustu di wilayah Langgudu beberapa waktu lalu. Kasus tersebut telah dilaporkan pada pihak kepolisian.

Korban diketahui bekerja sebagai honorer di instansi vertikal di Kabupaten Bima, sedangkan terduga pelaku inisial  J, 47 tahun berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dan suami orang.

Kasat Reskrim Polres Bima Kabupaten, Iptu Franto Akcheryan Matondang membenarkan dugaan kasus pelecehan seksual itu. Kasus tersebut masih proses tahap penyelidikan.

“Sekarang masih proses penyelidikan. Perkembangan akan dilaporkan kembali,” katanya, Kamis (17/10).

Kepala UPT Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Bima, Muhammad Umar mengatakan, dugaan kasus itu terjadi pada 9 Oktober lalu di salah satu Pustu di wilayah Langgudu, tempat terduga pelaku bekerja.

“Dugaan kasus pelecehan itu dilaporkan korban hari itu juga. Kami sudah lakukan pendampingan terhadap korban,” jelas Muhammad Umar, Kamis (17/10/2024).

Dari keterangan korban kata Umar, dugaan pelecehan itu terjadi malam hari saat korban mendatangi Pustu untuk berobat karena alergi gatal di bagian kaki. Kedatangan korban pun dilayani oleh terduga pelaku di salah satu ruangan Pustu.

“Di Pustu saat itu hanya ada korban di terduga pelaku,” kata Umar.

Saat diperiksa lanjut Umar, korban tidak curiga dengan terduga pelaku. Korban merasa mulai tidak nyaman ketika terduga pelaku menyuruhnya mengangkat baju dengan alasan untuk pemeriksaan luka alergi lain. Padahal korban hanya mengeluhkan sakit di bagian kaki.

“Korban pun sempat menolak, tapi kesannya dipaksa,” ungkap Umar.

Setelah baju korban diangkat, terduga pelaku meraba bagian dada korban. Korban pun berontak dan melawan, namun takut untuk berteriak. Saat itu juga korban keluar dan pulang.

“Korban takut berteriak karena takut masalah membesar. Bahkan ia juga tidak langsung bercerita ke orang tuannya karena malu. Apalagi saat kejadian tidak ada saksi,” jelasnya.

Sementara Konselor UPTD PPA Kabupaten Bima, Abd. Rahman Hidayat mengatakan, korban sudah diberikan pendampingan. Yang jelas kata dia, pasca kejadian, korban mengalami gangguan emosional akibat pelecehan itu.

“Kami sudah mendorong pihak keluarga korban untuk melaporkan masalah ini ke Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan,” jelasnya. (red)

 

Kamis, 08 Agustus 2024

Tabrakan Dengan Truk, Pegawai Dishub Kabupaten Bima Tewas Di Tempat

Jasad
Jasad korban Muhdar, pegawai Dishub Kabupaten Bima yang meninggal akibat bertabrakan dengan truk saat dievakuasi warga.

bimanews.id-Pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Bima, Muhdar (30 tahun) meninggal akibat Kecelakaan di jalan lintas Bima-Sape,  di Kecamatan Wawo,Kabupaten Bima, Rabu (7/8). Sepeda motor yang dikendarai korban tabrakan dengan mobil truk.

Kasubdi Humas Polres Bima Kota, Aipda Nasrun membenarkan kecelakaan maut tersebut. Namun belum mengetahui kronologis kejadian yang menyebabkan korban asal Desa Maria Utara Kecamatan Wawo itu meninggal dunia.

"Informasi yang saya peroleh, kecelakaan itu terjadi, sepeda motor yang dikendarai korban bertabrakan dengan mobil truk yang dikemudikan Nurul Kamran (28 tahun)," sebut Nasrun.

Korban kata Nasrun sempat terseret beberapa meter, hingga meninggal di tempat. 

"Korban meninggal di tempat kejadian. Sepeda motor dikendarai korban rusak parah," katanya.

Jenazah korban sempat dievakuasi ke Puskesmas Sape oleh anggota dibantu warga untuk pemeriksaan. Sementara, terduga pelaku bersama truknya langsung diamankan di Mako Polsek Sape.

Pasca kecelakaan,  tim Satlantas Polres Bima Kota turun ke lokasi untuk olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Termasuk pemeriksaan saksi-saksi yang ada di sekitar lokasi. 

"Tim Satlantas sudah dikerahkan. Sekarang mereka masih melakukan olah TKP," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Maria Utara mengatakan, korban terlibat tabrakan ketika pulang kerja dari Kecamatan Sape. Dia merupakan warga setempat, dan berstatus lajang. (red)

Jumat, 31 Mei 2024

Hasil Rekaman CCTV, Penyebab Alumni SMAN 2 Kota Bima Meninggal Akibat Kecelakaan Tunggal

 

TKP
Satuan Lantas Polres Kota Bima olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi koran AFS ditemukan tergeletak di jalan depan Bengkel Ulet Jaya, Kelurahan Dara, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima, Juma'at (31/5)

bimanews.id-Satuan Lantas Polres Bima Kota berhasil mengungkap penyebab kematian AFS yang ditemukan tergeletak di jalan depan Bengkel Ulet Jaya, Kelurahan Dara, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima. Dari hasil rekaman CCTV, alumni SMAN 2 Kota Bima ini meninggal akibat kecelakaan tunggal.

“Dari rekaman CCTV  Bengkel Ulet Jaya, korban meninggal akibat kecelakaan tunggal,” kata Kasat Lantas melalui Kanit Laka Lantas Polres Bima Kota, Aiptu Jaidun, Jumat (31/5).

Musibah kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 18.50 Wita. Korban seorang diri mengendarai sepeda motor Honda Scoopy milik temannya dari arah utara ke selatan. Tepat di depan Ulet Jaya korban tiba-tiba oleng ke kiri lalu menghantam trotoar.

“Beberapa pengendara yang melintas terlihat tak menghiraukan korban yang  terjatuh. Mungkin mereka tidak mau repot jadi saksi. Korban dibantu warga termasuk satpam Ulet Jaya setelah mendengar suara tabrakan,” jelasnya.

Jaidun belum mengetahui apakah korban meninggal di tempat atau tidak. Namun, korban dilarikan  warga ke Puskesmas terdekat lalu dibawa ke RSUD Bima.

“Dari keterangan pihak medis, kondisi korban tiba di RSUD sudah meninggal dunia. Korban alami luka parah di kepala,” ungkapnya.

Dari informasi yang dihimpun, korban merupakan siswa lulusan SMAN 2 Kota Bima 2024. Sebelum meninggal, korban rencananya akan berangkat  ke Mataram Jumat pagi (31/5) untuk melanjutkan pendidikan. (red)




Minggu, 17 Maret 2024

Kesal Karena Terus Menangis, Bocah 3 Tahun Dianiaya Bapak Kandungnya

Pelaku
Oknum Af, pelaku yang diduga menganiaya anak kandungnya berusia 3 tahun saat diamankan Polisi
 

bimanews.id-Bocah 3 tahun menderita luka gigitan dan memar di sekujur tubuhnya. Korban diduga dianiaya bapak kandungnya, Af, 25 tahun warga Desa Soki, Kecamatan Belo, Kabupaten Bima.

 “Terduga pelaku sudah diamankan,’’ ungkap Kasi Humas Polres Bima Iptu Adib Widayaka, Minggu (17/3).

Kasus dugaan penganiayaan terhadap bocah 3 tahun ini berlangsung beberapa hari lalu. Korban dijemput pelaku di rumah kakak dari ibu korban.

Korban kemudian dibawa ke rumah pelaku di Desa Soki. Tiba di rumah pelaku, bocah tersebut menangis meminta pulang ke tempat ibunya. Namun pelaku belum mengizinkan.

Pelaku diduga kesal karena korban terus menangis minta pulang. “Pelaku menyiksa korban dengan cara mengigitnya beberapa kali di sekujur tubuh. Kemudian memukul korban dengan cara menonjok bagian mulut dan punggung korban,” beber Adib.

Akibatnya, korban mengalami luka gigitan dan memar di sekujur tubuhnya. Usai menganiaya, pelaku mengantar korban kembali ke ibunya. Setelah itu pelaku kabur.

Ibu korban yang melihat luka di sekujur tubuh anaknya dibantu warga sekitar membawa korban ke Puskesmas Ngali untuk mendapatkan perawatan medis.

Kapolsek Belo Iptu Zulkifli yang mendapat laporan bersama anggota bergerak menuju lokasi. Ia mengimbau pihak keluarga korban agar menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada pihak kepolisian.

Pihak keluarga yang sebelumnya sempat emosi namun membubarkan diri dan menyerahkan kasus tersebut ditangani pihak kepolisian.

“Tidak lama kemudian terduga pelaku berhasil diringkus di tempat persembunyian di area pegunungan yang tidak jauh dari pemukiman warga sekitar. Pelaku saat ini telah diperiksa dan diamankan untuk proses hukum lebih lanjut. (red)

Jumat, 08 Maret 2024

Nelayan Ditemukan Meninggal Di Gunung, Kondisinya Mulai Membusuk

Jasad
Jasad Arif Rahman, warga Desa Sumi, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima yang ditemukan meninggal di gunung saat dievakuasi petugas, Kamis (7/3
  

bimanews.id–Mayat nelayan bernama Arif Rahman, 43 tahun ditemukan membusuk di wilayah pegunungan Desa Sumi Kecamatan Lambu Kabupaten Bima, NTB, Kamis (7/3). Jasad korban yang juga warga Desa Sumi ini pertama kali ditemukan warga bernama Taufik yang sedang berburu burung sekitar pukul 08.30 Wita.

Saat itu Taufik mencium bau tak sedap dan menemukan jasad korban.

“Taufik langsung turun ke jalan raya  untuk meminta bantuan ke warga yang melintas lalu melaporkan ke Polsek Lambu,” kata S Kasubseksi Pidm Sie Humas, Polres Bima Kota, Aipda Nasrun,  Jumat (8/3). 

Setelah menerima laporan, petugas Polsek Lambu langsung ke tempat kejadian untuk melakukan penyelidikan. Selanjutnya jasad korban dibawa ke Puskesmas.

“Korban bernama Arif Rahman. Anggota sudah menghubungi pihak keluarganya,” kata Nasrun.

Dari keterangan pihak keluarga, korban menderita gangguan jiwa setahun terakhir. Sebelum ditemukan meninggal, pihak keluarga sudah berusaha mencari korban karena tak pulang. Korban meninggalkan rumah sejak 27 Februari 2024 lalu.

“Pihak keluarga sebelumnya juga sudah menyebarkan informasi kehilangan korban di media sosial. Pihak keluarga sudah mengikhlaskan meninggalnya korban,” jelasnya.

Camat Lambu M Sidik mengatakan, korban menderita gangguan jiwa. Jasad korban sudah dikebumikan Kamis sore (7/3) di TPU Desa Sumi. (red)

Sabtu, 02 Maret 2024

Bocah SD Tewas Kesetrum Perangkap Babi Di Kebun Jagung

Meninggal
Jenazah bocah SD asal Desa Oi Saro, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima yang meninggal akibat kesetrum perangkap babi di kebun jagung, Juma'at 1/3)
 

bimanews.id-Apes menimpa bocah Sekolah Dasar (SD) asal Desa Oi Saro, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima. Bocah bernama Afriani tewas kesetrum listrik perangkap babi di kebun jagung milik orang tuanya, Jumat (1/3) sekitar pukul 10.00 Wita.

Kapolsek Sanggar Ipda Erik mengatakan, korban tinggal di kebun jagung bersama kedua orang tuanya, Taufikurahman dan Irini di kawasan Saronta, Desa Piong. Bapaknya, Taufikurahman pergi untuk mencari tempah-rempah di sekitar kebunnya.

“Sebelum pergi, Taufikurahman meminta  kepada istri dan korban agar tidak turun dari pondok,” kata Kapolsek, Sabtu (2/3).

Namun korban justru  turun dari pondok tanpa sepengetahuan ibunya. Tidak lama kemudian sang ibu mendengar teriakan dari korban.

Irini yang mendengar teriakan bergegas ke sumber suara, melihat korban terlilit kabel perangkap hama babi. Kabel tersebut sebelumnya, dipasang suami keliling kebun untuk mencegah hama babi.

“Korban saat itu dengan  kondisi kesetrum perangkap hama babi,” terangnya.

Sang ibu yang melihat kejadian berteriak histeris meminta pertolongan warga sekitar. Warga dan suami yang mendengar teriakan bergegas ke lokasi untuk menyelamatkan korban.

“Sayangnya, nyawa korban tidak tertolong. Saat itu juga korban dinyatakan meninggal dunia di TKP,” bebernya.

Jasad korban dievakuasi ke rumah duka di Desa Oi Saro dengan kendaraan roda dua. Pihak keluarga menolak untuk  autopsi dan menganggap kematian bocah malang itu sebagai musibah.

“Keluarga menolak membawa jasad korban ke Puskesmas. Mereka menolak diautopsi yang dibuktikan dengan pembuatan surat pernyataan,” terangnya.

Jasad korban dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Oi Saro pada Jumat sore. Kapolsek berharap, agar peristiwa ini sebagai  pelajaran bagi masyarakat setempat.

“Tidak lagi menggunakan perangkap listrik untuk mencegah hama babi di kebun jagung. Karena tindakan itu dapat berakibat fatal bagi keselamatan,” ingatnya. (red) 

Kamis, 29 Februari 2024

Polres Bima Terus Lacak Keberadaan 10 Buronan Kasus Parado

Masdidin
AKP Masdidin
 

bimanews.id-Keberadaan 10 orang buronan kasus pembakaran logistik Pemilu di Kecamatan Parado tersu dilacak Polres Bima. Apalagi batas waktu penyelesaian perkara Tindak Pidana Pemilu (Tipilu) tersebut tersisa 6 hari.

“Keberadaan mereka belum diketahui. Tapi kami sudah melacak HP 10 orang buronan tersebut,” kata Kasat Reskrim Polres Kabupaten Bima, AKP Masdidin, Selasa (27/2).

10 orang tersebut kabur setelah melakukan aksi pengancaman dan pembakaran logistik Pemilu saat penghitungan surat suara  pada 14 Februari lalu. Tertutupnya informasi dari warga setempat juga menjadi kendala bagi penyidik untuk segera mengetahui keberadaan pelaku tersebut.

“Informasi terakhir kami dapat, mereka kabur ke gunung. Belum ada yang keluar daerah,” katanya.

Saat ini kata Masdidin, anggota sudah dikerahkan untuk menelusuri lokasi persembunyian pelaku, termasuk menyebar data dan identitas mereka ke polsek jajaran untuk menutup ruang gerak untuk melarikan diri.

“Waktu kita tersisa enam hari, pelaku masih terus kita buru,” jelasnya.

Selain 10 DPO, 4 tersangka lain sudah diamankan. Berkas 14 tersangka sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Bima, Senin (26/2).

“14 orang itu hari ini kita limpahkan semua berkasnya meskipun ada 10 orang yang belum ditangkap,” katanya. (red) 

Selasa, 27 Februari 2024

Tiga Terduga Pelaku Curi Sarang Walet Milik Polisi Di Dompu Diciduk

Walet
Ilustrasi
 

bimanews.id-Tiga terduga pelaku yang mencuri sarang walet milik anggota polisi, Muhammad Yusril di Dusun Padamara, Desa Kempo, Kecamatan Kempo, Kabupaten Dompu diciduk, Senin (26/2).

Tiga terduga pelaku  itu yakni, SA, 29 tahun asal Desa Lanci Jaya, Kecamatan Manggelewa, RT, 22 tahun warga Dusun Kalate, Kempo dan AW, 24 tahun warga Dusun Saleko Desa Kempo, Kecamatan Kempo.

“Barng bukti sarang walet satu kresek plastik warna merah kita amankan,’’ akau Kapolsek Kempo, Ipda Jubaidin, Selasa (27/2).

Kasus pencurian sarang walet itu diketahui Minggu (25/2) sekitar pukul 10.00 Wita. Korban mendapat informasi dari warga yang tinggal di dekat gedung walet miliknya. Dikabarkan, gembok pintu rumah walet hilang. Setelah dicek,  ternyata benar.

Korban masuk  dan mengecek ke dalam. Melihat tempat bersarangnya burung walet berjatuhan ke lantai dan banyak telur walet yang pecah.

“Sarang walet sudah tidak ada tersisa. Akibat kejadian itu korban alami kerugian sekitar Rp20 juta,” sebutnya.

Dengan laporan korban, anggota Polsek Kempo mencari tahu keberadaan barang bukti dan pelaku. Sekitar pukul 24.00 Wita tim mendapat informasi, ada 2 orang membawa sarang walet dengan kantong plastik warna merah ke arah Kota Dompu.

“Anggota bergerak cepat menangkap dua pelaku. Hasil pengembangan, satu pelaku lain berhasil ditangkap. Kini tiga pelaku dan barang bukti diamankan di Mapolsek Kempo untuk diproses lebih lanjut,” pungkasnya. (red)

Selasa, 30 Januari 2024

Langgar Tipilu, Berkas Kades di Bima Dilimpahkan ke Kejaksaan.

Masdidin
AKP Masdidin
 

bimanews.id-Kasus Tindak Pidana Pemilu (Tipilu) yang menyeret Junaid, Kepala Desa Ka’owa, Kecamatan Lambitu, Kabupaten Bima  sebagai tersangka kini telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Bima. Tersangka bersama berkas perkara dan barang bukti telah diserahkan penyidik Polres Bima Kabupaten pada Kamis Kamis (25/1).

Kasatreskrim Polres Bima Kabupaten, AKP Masdidin mengatakan, berkas perkara kasus Tipilu tersebut dinyatakan lengkap atau P21 oleh Kejari Bima.

"Berkas perkaranya secara formil maupun materil dinyatakan lengkap oleh jaksa, makanya dilimpahkan," terang Masdidin dihubungi, Selasa (30/1).

Dalam penyidikan sebelumya, tim Polres telah melakukan pemeriksaan terhadap tersangka. Berikut calon legislatif (Caleg) anggota DPRD Provinsi NTB dari partai Nasdem inisial EM sebagai saksi.

Tersangka tidak ditahan di Polres Bima Kabupaten, karena ancaman pidananya maksimal 1 tahun penjara. Hal tersebut sesuai dengan bunyi pasal 490 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017,  tentang Pemilu yang disangkakan terhadap tersangka.

Diberitakan sebelumnya, berkas perkara dugaan Tipilu dilakukan Junaid diserahkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) ke Satreskrim Polres Bima pada Jumat (12/1). Dalam berkas perkara itu, tersangka dinyatakan melanggar pasal 490 UU Nomor 7 Tahun 2017,  tentang Pemilu.

Pelanggaran tersebut berupa melakukan kampanye dan mengajak masyarakat untuk memenangkan Caleg inisial EM. Peristiwa itu berlangsung saat Caleg melakukan reses di Desa Ka'owa beberapa waktu lalu. (red)

Jumat, 26 Januari 2024

Polisi Ungkap Komplotan Curanmor Dan Penadah, Satu Pelaku Ditembak Karena Berusaha Kabur

Curanmor
Komplotan dan penadah kasus Curanmor yang berhasil diungkap Polres Bima Kota bersama barang bukti dua unit sepeda motor hasil kejahatan mereka
 

bimanews.id-Enam orang komplotan terduga pelaku pencurian motor (Curanmor) dan penadah ditangkap polisi pada  Rabu (24/1). Satu diantaranya inisial FA ditembak pada bagian kaki karena melawan petugas saat ditangkap.

Kasubsi Humas Polres Bima Kota, Aipda Nasrun menjelaskan, penangkapan enam terduga pelaku berawal dari laporan kehilangan sepeda motor dari warga di Kelurahan Melayu Kecamatan Asakota Kota Bima beberapa hari lalu.

"Awalnya AF pinjam motor korban, namun tidak dikembalikan. Korban kemudian melapor ke kantor polisi," kata Nasrun, Kamis (24/1).

Mendapatkan laporan tersebut Tim Puma I Polres Bima Kota melakukan serangkaian penyelidikan. Alhasil, identitas dan keberadaan pelaku diketahui berada di Desa Buncu, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima.

"Setelah memastikan posisi pelaku, tim langsung bergegas ke lokasi untuk melakukan penangkapan," bebernya.

Ketika dikepung petugas, terduga pelaku AF berusaha kabur sehingga terpaksa dilumpuhkan. Dia ditembak pada pada bagian kaki kanan, sehingga berhasil ditangkap.

Dari hasil interogasi, AF mengaku hasil curian sejuah ini dijual ke lima orang rekannya, satu diantaranya adalah perempuan. Setelah diselidiki, lima terduga penadah berhasil dibekuk di tempat berbeda.

"Masing-masing terduga pelaku penadah inisial ID, RA, YU, AB, F S, dan RN. Mereka dibekuk di sejumlah tempat," bebernya.

Dari tangan enam terduga pelaku, petugas berhasil mengamankan dua sepeda motor hasil curian. Kini mereka bersama Barang Bukti (BB) dua unit sepeda motor telah diamankan ke Satreskrim Polres Bima Kota untuk diproses hukum lebih lanjut.

"BB dan enam pelaku sudah diamankan di Polres untuk kepentingan proses hukum," pungkas Nasrun. (red)

Kamis, 25 Januari 2024

Dikejar Polisi Pelaku Pemanahan Berhasil Kabur

Korban
Korban saat dirawat di rumah sakit akibat kena panah di perut bagian kanan.

bimanews.id-Pelaku pemanahan inisial SBH, warga Desa Kenanga,  Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima lolos dari dari kejaran polisi. Terakhir, pelaku meninggalkan sepeda motornya di lahan jagung milik orang tuanya di Ngguwu Ponda, Desa Oi Panihi, Kecamatan Tambora Kabupaten Bima, Rabu (24/1).

“Sepeda motor terduga pelaku sudah diamankan. Pelaku diketahui kabur ke wilayah Sanggar Kabupaten Bima,” kata Kapolsek Pekat, Kapolsek Pekat, Iptu Rahmadun Siswadi, SH, Kamis (25/1).

Selain sepeda motor pelaku, petugas juga mengamankan orang tua dan kakak kandung pelaku bernama Husen dan Hasbi. Keduanya dibawa ke Polsek Pekat menggunakan mobil pickup untuk dimintai keterangan.

“Keduanya kami amankan untuk kepentingan penyelidikan,” kata Kapolsek.

Untuk diketahui, SBH diduga pelaku pemanahan seorang warga asal Dusun Sorimila, Desa Nangamiro, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu pada 21 Januari lalu. Korban dipanah di bagian perut hingga dilarikan ke rumah sakit.

“Kami dari Polsek Pekat tetap serius menangani kasus ini dan akan menangkap terduga pelaku secepatnya,” tegas Kapolsek Pekat. (red)

Kalah Balap Motor, Dua Orang Pemuda Di Dompu Dibacok

Tawuran
Ilustrasi (google)
 

bimanews.id-Dua kelompok remaja  terlibat tawuran di Desa Tembalae, Kecamatan Poja, Kabupaten Dompu pada Selasa malam (23/1). Penyebababnya diduga buntut dari aksi balap liar.

Akibatnya, dua orang inisial SF dan RD asal Desa Tembalae mengalami luka bacok hingga dilarikan ke RSUD Dompu. Para pelaku diketahui asal Desa Woko Kecamatan Pajo.

Kapolsek Pajo Ipda Rusnadin mengatakan, kejadian berawal dari kelompok dari korban dan terduga pelaku melakukan balap motor. Pihak korban kalah lalu mendatangi pemuda inisial IL, terduga pelaku untuk meminta kembali uang taruhan. Karena tidak terima akhirnya terjadi cekcok hingga terduga pelaku dikeroyok oleh SF dan RD.

Melihat IL dikeroyok, rekannya inisial FD datang dan membacok SF dan RD di bagian punggung. Kedua korban langsung dibawa ke Puskesmas Ranggo lalu dirujuk ke RSUD Dompu. Mendapatkan informasi kejadian tersebut anggota Polsek Pajo langsung turun ke lokasi dan memperoleh identitas terduga pelaku.

“Selanjutnya timsus Polsek Pajo bergerak cepat melakukan pencarian dan menangkap dua pelaku masing-masing IL dan FD di rumahnya di Dusun Woko Atas Desa Woko. Sedangkan satu pelaku lain berinisial FD warga Desa Woko masih diburu,” jelas Kapolsek.

Kasus ini kata Kapolsek, selanjutnya sudah ditangani Sat Reskrim Polres Dompu. Masyarakat dan keluarga korban diminta tetap bersabar dan tidak bermain hakim sendiri serta memblokir jalan. (red)

Curi HP Saat Korban Tidur, Dua Nelayan Di Bima Ditangkap

hp
Ilustrasi (google)
 

bimanews.id-Dua pelaku pencurian HP milik Jumaidin,  30 tahun warga Desa Desa Melayu, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima ditangkap polisi. Kedua pelaku masing-masing inisial FA alias Zota, 24 tahun asal Desa Soro, Kecamatan Lambu dan AN, 29 tahun asal Desa Bugis, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima.

Kedua pelaku merupakan nelayan. Mereka ditangkap di kampungnya masing-masing pada Senin (22/1). Petugas juga mengamankan barang bukti HP yang dicuri. “Sekarang pelaku sudah diamankan di Polres Bima Kota untuk diproses lebih lanjut,” kata P.S Kasubseksi PIDM Sie Humas Polres Bima Kota, Aipda Nasrun SH, Rabu (24/1).

Kasus pencurian sebutnya terjadi pada 20 Desember 2023, sekitar pukul 02.00 Wita. Saat itu pelaku masuk ke rumahkemudian mengambil HP saat korban tertidur. Ketika bangun, korban sudah tidak melihat HP miliknya dan melaporkan kasus itu ke polisi.

“Setelah dilakukan serangkaian penyelidikan akhirnya pelaku berhasil ditangkap,” pungkasnya. (red)

Rabu, 24 Januari 2024

Aksi Bom Ikan Di Selat Sape-Bima Terekam Kamera Beredar Di Grup WhatsApp

Bom
Semburan air akibat ledakan bom ikan di Selat Sape yang terlihat dari video maupun foto yang beredar di grup WhatsApp.

bimanews.id-Aksi pengeboman ikan masih saja terjadi. Seperti terlihat dari rekaman video maupun foto yang beredar luas di grup WhatsApp di Selat Sape, Kabupaten Bima.

Dalam video dan foto itu terlihat jelas semburan air akibat ledakan bom ikan. Setelah bom diledakan, sejumlah perahu berdatangan, berkumpul di sekitar area ledakan.

Sejumlah nelayan terlihat mengenakan alat selam lengkap, turun mengumpulkan ikan yang mati di dasar laut. Tidak hanya orang dewasa, beberapa bocah juga terlihat berada di perahu usai mengambil ikan.

“Mohon untuk dilaporkan, aktivitas pengeboman ikan masih marak di so (kawasan) Kalaki Tanjung Manggegete Dusun Natu, Desa Poja, Kecamatan Sape. Aktivitas itu sudah berlangsung lima hari berturut-turut,” tulis seorang warga dari pesan diteruskan di grup WhatsApp, Selasa (23/1).

Kapolsek Sape, AKP Sulaiman mengaku sudah menerima laporan tersebut. Pihaknya juga sudah menyampaikan laporan itu ke Kades Pajo, Sape.

“Kami juga sudah koordinasi dengan Polairud Bima, karena mereka yang punya speedboat,” kata Kapolsek, Selasa (23/1).

Kapolsek menjelaskan, sejumlah anggota sudah lakukan penyelidikan terkait aktivitas pengeboman ikan yang beredar di media sosial tersebut. Wakapolres Bima juga perintahkan Polairud untuk menyelidiki.

“Sekarang kami lagi telusuri warga mana yang lakukan aksi pengeboman tersebut. Konfirmasi juga Polairud terkait perkembangannya,” sebut Suliaman. (red)

Pensiunan PNS di Dompu Ditemukan Meninggal Di Gubuk Sawah

Ilustrasi
Ilustrasi (google)
 

bimanews.id-Pensiunan PNS H Ilyas ditemukan meninggal di pondok sawah miliknya di So (Kawasan) Jambu, Desa Jambu, Kecamatan Pajo, Kabupaten Dompu pada Rabu siang (24/1). Sebelumnya kakek 70 tahun asal Kelurahan Dorotangga Kecamatan Dompu ini dicari oleh pihak keluarga.

Bahkan dua hari sebelum ditemukan meninggal, korban sempat dihubungi anaknya melalui telepon, namun tidak diangkat.

Kapolsek Pajo Ipda Rusnadin membenarkan temuan mayat di sebuah pondok di So Jambu tersebut. Temuan mayat itu sontak menghebohkan warga setempat.

“Jasad korban sudah dievakuasi tim Inafis Polres Dompu dan telah  dilakukan olah TKP. Jasad korban sudah mengeluarkan bau tak sedap,” kata Rusnadin, Rabu (24/1).

Dari pengakuan pihak keluarga kata Rusnadin, korban sempat pulang ke rumahnya di Dorotangga untuk menunaikan salat jumat pada Jumat (19/1). Usai salat jumat, korban pamit ke istrinya untuk kembali ke sawah di So Jambu.

“Setelah itu korban tidak kembali. Tadi siang (Rabu) korban ditemukan meninggal di pondok miliknya di So Jambu. Terkait penyebab korban meninggal masih diselidiki,” pungkasnya. (red)

Ad Placement

Kota Bima

Bima

Dompu