BRI Genap Berusia 128 Tahun, Semakin Kuat dan Hebat
BERSAMA:Pimpinan BRI BO Raba Bima, Herry Primatama (Tengah) bersama anak yatim penerima bantuan, di halaman Kantor Cabang BRI Bima, Rabu (16/12) lalu. |
BERSAMA:Pimpinan BRI BO Raba Bima, Herry Primatama (Tengah) bersama anak yatim penerima bantuan, di halaman Kantor Cabang BRI Bima, Rabu (16/12) lalu. |
Foto bersama usai press Comfrence di Lapangan Manggemaci Kota Bima, Ahad (12/11) |
bimanews.id-Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat), Tri memperluas jangkauan di wilayah Nusatenggara hingga ke Bima.
Inilah kru Digitalic Jakarta |
bimanews.id, Jakarta-Untuk meningkatkan
performa brand atau bisnis perlu
dirancang strategi marketing yang relevan, agar pemasaran menjangkau pasar
yang luas. Dengan strategi pemasaran secara konvensional atau modern.
Namun, strategi marketing modern memiliki potensi lebih besar dibanding tradisional.
Yakni, memanfaatkan internet melalui strategi
digital marketing.
Untuk
digital marketing ada dua jenis, berbayar dan organik. Digital marketing berbayar merupakan strategi
dilakukan oleh perusahaan untuk memasarkan produk atau jasanya. Seperti membuat
iklan untuk customer berdasarkan
minat, usia, lokasi, atau interaksi mereka terhadap sebuah brand. Dengan paid marketing, Search Engine Marketing (SEM), display
marketing, dan influencer marketing.
Ada juga digital marketing yang tidak berbayar alias ‘gratis’. Layanan ini lebih akrab disebut Search Engine Optimization (SEO). Meski layanan ini tidak sepenuhnya gratis, tetap ada biaya, namun lebih rendah dibanding dengan Search Engine Marketing (SEM).
Search Engine Optimization atau sering disebut
dengan SEO ini cocok untuk menghasilkan
prospek customer jangka panjang.
Teknik SEO merupakan teknik optimasi website agar tampil optimal di mesin
pencari.
Perusahaan harus mulai menjalankan SEO pada website mereka. Jika suatu perusahaan menerapkan SEO, maka produk atau jasanya akan jauh lebih dikenal dan meningkatkan kepercayaan masyarakat.
Untuk menjalankan SEO tentu dibutuhkan strategi yang tepat, mengikuti kaidah-kaidah SEO. Sebagai salah satu digital marketing agency yang fokus di layanan SEO, Digitalic memiliki track record yang panjang dalam memberikan konsultasi. Telah menjadi mitra banyak perusahaan, mulai dari startup fintech, logistik, hingga e-commerce.
“Ketika Digitalic menjadi mitra perusahaan dalam menjalankan kampanye SEO, kami gak langsung memberikan harapan ranking dan lainnya.” kata Jarot Triguritno, Co-Founder Digitalic.
“Tapi,
kami akan bertanya tujuan apa yang ingin dicapai, setelah itu kami mengaudit,
mulai dari kesehatan, kecepatan, kemudahan, dan keterbacaan website.”
lanjutnya.
Dalam mencari mitra atau agensi SEO perlu berhati-hati, dan harus melihat track record, agar strategi yang dilakukan bisa berjalan dengan apa yang ingin dicapai oleh perusahaan.
“Harapannya, perusahaan harus sudah mulai melirik dan menggunakan strategi SEO, sebab SEO yang baik bisa berdampak pada bisnis jangka panjang dan berkelanjutan.” tutup Jarot Triguritno.
Tentang Digitalic Indonesia
Didirikan
pada tahun 2018, PT Koneksi Digital Indonesia (Digitalic Indonesia) merupakan
agensi digital marketing yang fokus dalam memberikan layanan digital marketing.
Digitalic memberikan beragam layanan digital marketing, mulai dari Search
Engine Optimization, Social Media Management, Video Production, Media
Publishing, Content Marketing, dan lain sebagainya. Digitalic memiliki tim yang
sudah berpengalaman di dunia digital marketing.
Untuk
informasi lebih lengkap mengenai Digitalic, termasuk tautan untuk mengikuti
kami di Instagram, Facebook, YouTube, atau kunjungi digitalic.id.
(red)
bimanews.id,
Sumbawa-Menyongsong industrialisasi di NTB, PT. Alif Muh Teknologi bersama PT.
Adiguna Cakra Semesta dan BEM Fakultas Ilmu dan Teknologi Hayati (FITH)
Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), mengadakan Talkshow K3L (HSE). Kegiatan
yang dilaksanakan secara online melalui google meet mengangkat tema
berlangsung, Ahad malam (16/10).
Talkshow
yang diikuti 100 peserta itu mengangkat tema, ‘Pentingnya Keselamatan dan
Kesehatan Kerja serta Lingkungan (K3L) atau Health Safety Environment (HSE)
dalam semangat industrialisasi di NTB’. Dibuka
Dekan FITH-UTS Dr. Ali Budhi Kusuma, S.Si., M.Sc., ALS.
Hadir sebagai pemateri, Muamar, SH. MH sebagai praktisi hukum lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sekaligus sebagai keynote speaker. Dia menjelaskan tentang ‘Peran HSE dalam Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Perubahan Paradigma Penegakan Hukum Lingkungan Pasca Terbitnya UndangUndang Cipta Kerja).
Narasumber
pertama pada acara tersebut, Mu’amar Fadlil, ST, CEO PT Alif Muh
Teknologi. Menyampaikan materi tentang
peraturan perundangan K3, Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(P2K3) di perusahaan, posisi strategis K3L di perusahaan dan peran penerapan sistem
Manajemen K3 (SMK3) kaitannya dengan ‘Contractor Safety Management System’ (CSMS)
pada proses tender/lelang.
Narasumber
kedua Mardani Ikhsan, A.MdTP merupakan QHSE Officer di PT Nindya Karya pada
Proyek Pembangunan Bendungan Beringin Sila Paket II. Menyampaikan materi
tentang contoh penerapan K3L di tempat kerjanya, ‘Lagging-Leading Indicator’,
program-program K3L, gerakan Go Green serta penghargaan K3L yang pernah
didapat.
Narasumber
terakhir Drs. Sidiq Gritto, QHSE Manager di PT Adiguna Cakra Semesta yang
bergerak dalam pekerjaan pengeboran minyak dan gas Bumi serta Geothermal. Menyampaikan
materi tentang peran industrialisasi di NTB, 3 faktor implementasi program K3,
teori-teori kecelakaan kerja , Penyebab dan upaya pencegahan kecelakaan kerja,
serta pengendalian risiko/bahaya K3L.
Setelah
semua narasumber menyampaikan materi, dilanjutkan sesi tanya jawab dan diskusi.
‘’Ada 5
peserta yang bertanya. Sebenarnya masih banyak lagi peserta lainnya antri untuk
dapat bertanya dan mendiskusikan topik K3L tersebut. Suasana forum sangat
tertib dan aktif, nampak antusiasme para peserta yang tertarik tentang K3L
(HSE),’’ jelas Mu’amar Fadlil.
Diakhir para
narasumber menyampaikan closing statement. Drs. Sidiq Gritto berpesan, generasi muda
harus aktif mempersiapkan dan mengambil peluang pada era industrialisasi yang
terus berkembang di Indonesia, khususnya di NTB.
“K3L adalah
tanggung jawab kita bersama, bukan hanya personil HSE di tempat kerja,”
terangnya.
Sementara Mardani
Ikhsan mengingatkan, untuk aktif mengidentifikasi dan menangani setiap kondisi
dan tindakan tidak aman (unsafe condition & unsafe action) di tempat kerja.
Terakhir
Mu’amar Fadlil menekankan, dua hal yang tidak dapat dibeli yakni, waktu dan
nyawa. Gunakan waktu untuk mempersiapkan diri menyambut peluang ke depan. Utamakan
nyawa dalam setiap aktivitas pekerjaan.
“Lebih baik terlambat sedikit untuk penerapan
K3L daripada cepat, tapi menyesal kemudian,” pungkasnya.
Dalam
kegiatan tersebut juga diberikan doorprize berupa kesempatan mengikuti
pelatihan kompetensi K3 dari PT Alif Muh Teknologi untuk 2 peserta dengan
pertanyaan terbaik. Diraih Irma Yani dan
Dwi Grawana Chalista.
Doorprize
diberikan untuk 2 peserta yang mengisi Quiz K3L dengan nilai tertinggi dan
tercepat diraih oleh Ulfa Febiana Whatin dan Muhammad Ade Putra.
Acara
tersebut diakhiri dengan penutupan secara resmi oleh Dekan FITH-UTS, Dr. Ali
Budhi Kusuman. “Kami berterima kasih
atas terselenggaranya kegiatan yang bermanfaat ini. Dari kegiatan ini kami mendapat sudut pandang baru tentang
penerapan K3L dari praktisi langsung,’’ tutupnya. (red)
Dandim 1608 Bima, Letkol Inf. Muhammad Zia Ulhaq, S.Sos sedang menanam pohon duurian di lahan kosong di kawasan Ndano Nae, Kelurahan Ntobo, Kota Bima |
BimaNews.id,
Kota Bima-Dandim 1608 Bima Letkol Inf. Muhammad Zia Ulhaq, S.Sos memberi contoh
langsung pada warga untuk memanfaatkan lahan kosong. Dengan menanam pohon
durian di atas lahan seluas 60 are di wilayah Ndano Na’e, Kelurahan Ntobo,
Kecamatan Rasanae Timur, Kota Bima.
‘’Saya
menanam pohon durian dengan sistem infus. Saat ini sudah 100 pohon saya tanam,’’
katanya pada media ini beberapa hari lalu.
Tidak hanya itu, pria yang akrab disap Kak Zia ini juga mengajarkan warga memanfaartkan tumbuhan sekitar menjadi pestisida dan pupuk. Karena penggunan bahan anorganik justru merusak kandungan tanah.
Penggunaan
bahan organik lebih aman dan menyuburkan tanah. “Saya ajarkan warga membuat
pupuk dan pestisida anorganik. Saat ini sudah ada kelompok pengolahan pupuk organik,”
sebut mantan Danyon Raider 100, Langkat, Binjau, Sumatera Utara ini.
Dari apa
yang dilakukannya, warga mulai mengikuti. Mengelola lahan yang sebelumnya
tandus, ditanami tumbuhan yang lebih bermanfaat dan menguntungkan.
“Warga ini
harus diberi contoh, bukan sekadar motivasi saja. Setelah melihat contoh, baru
mereka mau ikut,’’ sebutnya.
Apa yang
Damdim lakukan ini, sebagai bentuk partisispasi dalam membangun tanah
kelahirannya. Terutama, memanfaatkan lahan tidur agar memberi dampak secara ekonomi pada
masyarakat.
“Seperti
durian, kini sudah ada teknologi sehingga bisa berbuah tiga kali dalam
setahun,” gambarnya. (nk)
Bimanews.id,
Kota Bima-BRI Cabang Bima menggelar acara Panen Hadiah di halaman Asi Mbojo, Jum’at (24/6). Sebanyak 27 item hadiah dibagikan pada nasabah
melalui undian. Diantaranya berupa 9 unit sepeda motor, TV, mesin cuci dengan hadiah utama satu unit mobil livina ve at grey
Nissan.
Hadiah utama
satu unit mobil livina ve at grey Nissan diboyong nasabah dari Unit Bolo atas
nama Fadli. Hadiah tersebut diserahkan langsung Kepala BRI Cabang Bima, Dicky
Advia Rahim pada perwakilan Kepala Unit Bolo, Syah Kadarisman.
Dicky Advia
Rahim mengatakan, undian ini yang kedua. Karena dalam setahun, BRI menebar dua kali undian hadiah.
“Ini kali
kedua kami membagikan hadiah melalui undian. November mendatang akan kembali
kami gelar,” katanya saat menyampaikan sambutan.
Bila tidak
mau mengantri, bisa membuka rekening secara online melalui HP masing-masing. BRI
sudah memiliki layanan membuka rekening secara online.
“Agar
peluangnya lebih banyak, ayo tingkatkan terus saldo tabungan anda,” ajaknya.
Sebelumnya
undian dimulai, Notaris M. Gufran membacakan tata tertib undian. Undian dilaksanakan
melalui aplikasi secara online. (nk)
Ilustrasi |
Kabid
Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Bima Rusnah SE mengatakan,
untuk kemasan 1 liter, minyak goreng Bimoli masih dibanderol Rp 30 ribu.
"Dari
harga normal antara Rp 22 hingga Rp 23 ribu per liter. Masih sama dengan harga sebelum
lebaran Idul Fitri," sebutnya, Rabu (11/5).
Ia tidak
mengetahui kenapa harga minyak goreng Bimoli belum turun. Padahal stoknya
banyak dibanding sebelum lebaran.
"Untuk
mengetahui alasanya, InsyaAllah kami akan turun pantau bersama jajaran Pengendalian Inflasi Daerah
(TPID) Kota Bima," akunya.
Mereka akan menyisir
pasar tradisional. Termasuk menanyakan langsung terhadap CV Airaf Putra sebagai
distributor minyak goreng di Kota Bima.
Sementara
Reza, Manajer VC Airaf Putra yang dikonfirmasi, mengaku sudah tidak lagi
memasok minyak goreng Bimoli di Bima. Itu sudah berlangsung selama lima bulan
terakhir, karena tidak dapat suplai dari perusahaan dari Surabaya.
"Kalau
yang dalam bentuk jerigen isi 18 liter, ada. Harganya Rp 474.000," katanya
dihubungi via HP, Rabu siang (11/5). (jul)
Ibu-ibu penjual ikan bandeng depan Uma Me’e, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima sedang menawarkan ikan ke pengendara yang lewat, Senin (25/4). |
BimaNews.id, BIMA-Harga ikan bandeng menjelang Idul Fitri 1443 Hijriyah ikut naik. Karena lebaran tahun ini bersamaan dengan peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.
Jika awal
ramadan lalu, ikan bandeng untuk kecil bisa dapat 10 ekor untuk Rp 50 ribu.
Dalam tiga hari terakhir, dengan harga yang sama hanya dapat 6 hingga 8 ekor.
"Hampir
setiap tahun kalau jelang lebaran harga ikan di sini ikut naik. Karena
bersamaan masuk musim kemarau. Kalau musim
hujan, harganya murah," sebut Fujiah penjual ikan di Uma Me’e,
Kecamatan Palibelo, Senin (25/4).
Kendati
harga naik, keuntungan yang diperoleh warga Desa Belo, Kecamatan Paibelo ini
tidak banyak. Untuk satu baskom isi 100 lebih ekor sekitar Rp 50 hingga Rp 60
ribu.
"Untuk sehari paling banyak laku sekitar 2 baskom,’’ akunya.
Kendati
demikian, Faujiah tetap bersyukur. Daripada tidak ada pemasukan sama sekali
seperti warga lain, yang hanya andalkan pendapatan suami.
"Paling
tidak dengan jualan ikan begini saya bisa ringankan beban suami dan untuk tambahan belanja anak-anak," beber
ibu tiga anak ini.
Senada juga
disampaikan pedagang lain, Marjan. Dari pagi hingga jelang sore ia menjual ikan
di pinggir jalan dengan menawarkan kepada pengendara yang melintas.
"Gak
menentu. Setiap hari hanya dapat sekitar Rp 30
hingga Rp 50 ribu," akunya.
Paling ramai
pembeli kata dia, setelah ashar. Untuk lauk berbuka puasa.
Berbeda
dengan sebelum ramadan, nyaris setiap jam tetap ada pengendara yang membeli.
"Kita
biasanya dapat untung banyak sebelum Ramadan,’’ katanya. (jul)
Suasana di Pasar Senggol Kota Bima menjelang Hari Raya Idul Fitri, Selasa (19/4). |
Seperti
terlihat di Pasar Senggol di Kelurahan Sarae, Kecamatan Rasana'e Barat. Warga
mulai berdatangan untuk belanja, terutama baju lebaran.
Mirnawati, asal
Kabupaten Bima mengaku datang untuk belanja pakaian. Selain harganya murah, di
Pasar Senggol banyak pilihan.
"Pasar
Senggol tempat favorit saya untuk beli pakaian setiap tahun. Bukan hanya saat lebaran
saja," aku ibu 5 anak ini ditemui saat belanja pakaian, Selasa (19/4).
Kiki,
Pemilik Toko Pakaian di Pasar Senggol mengatakan, sebelum Ramadan telah menyediakan
stok pakaian untuk persiapan lebaran. Karena biasanya, jelang lebaran banyak
warga yang belanja pakaian.
‘’Sejak hari
ke 12 bulan Ramadan, sudah banyak yang belanja pakaian untuk lebaran,’’ akunya.
Semakin
mendekati hari lebaran, jumlah warga yang belanja terus meningkat. "Alhamdulillah,
barang kami yang laku juga meningkat,’’ katanya bersyukur.
Tidak
demikian dirasakan penjual sepatu dan sandal, Yulisisanti. Wanita asal padang ini
mengaku sejak Covid-19, bulan ramadan
dengan hari-hari biasa tidak ada bedanya.
"Sama
saja, sehari paling banyak kita dapat Rp 200 hingga Rp 400 ribu," katanya.
Dibanding
sebelum Covid-19 tahun 2020 lalu, setiap hari omzet bisa jutaan rupiah. Sekarang, sudah banyak
aktivitas jual beli online dengan pelayanan langsung di rumah.
"Masyarakat
sekarang maunya praktis mas, tidak mau repot datang ke pasar tradisional
begini," keluhnya. (jul)
Mba Rawung sedang melayani pembeli es campur di Pasar Sore Paruga, Kecamatan Rasana'e Barat, Rabu sore (6/4). |
BimaNews.id, KOTA BIMA-Bulan ramadan membawa berkah bagi para penjual takjil. Karena omzet yang di dapat jauh meningkat dibanding hari biasa.
Seperti
dirasakan Mbak Rawung, penjual es campur
yang mangkal di Pasar Sore Paruga, Kecamatan Rasana’e Barat. Selama tiga jam,
bisa mendapatkan omzet hingga Rp 1,5 juta.
Ditemui Rabu
Sore (6/4) Mbak Rawung mengaku, mulai jualan sekitar 15.00 hingga 18.00 Wita.
Selama tiga jam itu non stop melayani pembeli. Karena sore hari di pasar itu
cukup ramai dan banyak pedagang menjual takjil untuk berbuka. Termasuk kebutuhan
lain seperti ikan, sayur-mayur dan lain-lain.
"Lumayan
capek mas layani pembeli, dari mulai datang hingga pulang gak ada
istirahatnya," aku Mbak Rawung ditemui disela-sela melayani pembeli.
Selama tiga
jam buka jualan, dia bisa mendapatkan omzet hingga Rp 1,5 juta kalau lagi
ramai. Kalau lagi sepi sekitar Rp 500 hingga Rp 700 ribu.
‘’Buat saya itu
sudah lumayan dibanding di luar bulan ramadan ," terangnya.
Kalau
sebelum Ramadan, jualan dari pagi hingga
sore paling banyak dapat Rp 200 ribu.
"Kalau
harga, tetap sama dengan sebelum ramadhan. Hanya Rp 10 ribu per mangkok," sebutnya.
Ia berharap,
Es Campur yang dijajakannya terus laris hingga ramadan berakhir. Karena lebaran nanti, bersama keluarga akan lebaran
idul fitri di kampung halaman di Madura, Jawa Timur. (jul)
Kelapa muda menjadi takjil berbuka puasa yang banyak dicari warga di Bima. Tidak heran selama bulan Ramadan, banyak warga yang menjajakan kelapa muda di beberapa titik di wilayah Kota Bima. |
Tidak heran,
memasuki bulan Ramadan banyak pedagag musiman yang menjual kelapa muda di
beberapa titik di wilayah Kota Bima.
Firman,
warga asal Kecamatan Palibelo
mengatakan, dalam sehari kelapa muda yang dia jual bisa laku hingga lebih dari
100 biji. Selain per biji, juga dijual kelapa yang sudah dikeruk.
“Kalau
dihitung-hitung hari pertama puasa lebih dari 100 biji kelapa muda yang
terjual,” katanya.
Harga kelapa
saat ini diakui lebih mahal dari hari biasa. Dari harga Rp10 ribu naik jadi
Rp15 ribu per biji. “Kalau satu ikat Rp 30 ribu,” ujar Firman.
Meski harga
naik, tidak menyurutkan semangat masyarakat membeli. Bahkan ia kewalahan
melayani pembeli saat sore hari hingga jelang waktu berbuka.
“Belum lagi
macet, jadi menghambat warga yang datang membeli,” ujarnya.
Hal senada
juga sampaikan Arif. Ia dan istrinya memilih berjualan di pinggir jalan sekitar
RSUD Bima dan laris manis. Ia mengaku, kelapa jualannya diambil di Kecamatan
Sape dan Lambu.
“Harga
kelapa memang sudah naik mengingat biaya angkutnya sudah tinggi,” sebutnya.
Arif
mengaku, omset yang didapat di hari pertama puasa lebih banyak dibandingkan
hari-hari biasanya. Pasalnya, warga yang berburu takjil paling banyak memilih
es kelapa muda.
“Alhamdulillah,
hari pertama puasa kita bisa dapat lebih dari Rp1 juta. Kalau sebelumnya itu
paling tinggi Rp500 ribu,” pungkasnya.
Berkah Ramadan
juga dirasakan Hidah. Meski baru pertama berjualan takjil, pada hari pertama
puasa dagangannya laris manis. Penjual es campur tersebut sampai kewalahan
melayani para pembeli.
“Alhamdulillah,
habis terjual,” ujarnya saat ditemui di
kawasan Lapangan Serasuba, Kota Bima. (red)
Pedagang cabai di Pasar Raya, Kota Bima beberapa waktu lalu. |
BimaNews.id, KOTA BIMA-Harga cabai merah di Kota Bima saat ini melonjak. Jika sebelumnya Rp 30 ribu per kilogram, kini menjadi Rp 60 ribu per kilogram.
Kenaikan
harga cabai di sejumlah pasar tradisional di Kota Bima diakui Dinas
Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Bima. Hal itu dipicu karena
kekurangan stok.
Kabupaten
Bima dan Lombok Timur sebagai pusat cabai, selama dua pekan terakhir tidak lagi
mendroping dalam jumlah banyak.
"Kita
sudah turun cek ke distributor. Kenaikan harga cabai merah dari Rp 30 menjadi
Rp 60 ribu per kilogram, karena stoknya terbatas," jelas Kabid
Perindustrian dan perdagangan, Diskoperindag Kota Bima, Rusnah SE, Rabu (30/3).
Kenaikan
harga cabai tersebut diakui belum terlalu tinggi, masih bisa dijangkau
masyarakat. Namun, jika kenaikan terus terjadi hingga memasuki bulan Ramadan pihaknya
akan gelar Operasi Pasar (OP) bersama pihak terkait.
"Saat
ini kami sedang pelajari perkembangan harga cabai di lapangan. Kalaupun nanti terus
melonjak kami akan gelar OP," jelas alumni Unram ini.
Untuk stok
cabai yang terbatas, pihaknya sudah koordinasi dengan Dinas Pertanian dan
Peternakan serta Dinas Ketahanan Pangan (DKP).
‘’Kita masih
mengkaji langkah alternative apa yang akan dilakukan jika kondisinya berlanjut
hingga memasuki bulan Ramadan,’’ terangnya.
Sementara
untuk komoditas lain seperti, cabai rawit, telur dan lain-lain harganya masih
stabil dengan stok masih banyak. (jul)
Warga Desa Rada, Kecamatan Bolo menjemur jagung di lapangan sepak bola desa setempat. |
BimaNews.id, BIMA-Panen disaat musim hujan mengharuskan para petani menjemur jagung agar kadar airnya turun. Tidak heran, warga memanfaatkan setiap ruang kosong, baik pinggir jalan, halaman rumah hingga tanah lapang.
Seperti
dilakukan warga Desa Rada, Kecamatan Bolo. Mereka memanfaatkan lapangan sepak
bola di desa setempat untuk menjemur jagung.
Terlihat ratusan
terpal digelar di tanah lapangan tersebut untuk menjemur jagung. Warga yang
rumahnya jauh dari lapangan bola bahkan membawa makanan dan lauk pauk untuk
disantap sambil menunggu jagung yang dijemur kering.
Habibah
warga setempat mengaku, ada 80 karung jagung miliknya yang harus dijemur. Untuk
mendapatkan kadar air yang sesuai, dibutuhkan waktu jemur sekitar 4 hari.
Itupun jika jika cuaca mendukung, terik matahari penuh dari pagi hingga sore.
"Tidak
ada tempat yang bagus selain lapangan bola untuk jemur jagung. Itupun kita menunggu antrian selama beberapa
hari,’’ tuturnya disela-sele menjemur jagung, Senin (28/3).
Selain cepat
kering, jemur di lapangan aku ibu 8 anak ini lebih aman. Kalau hujan turun, banyak warga yang ikut
membantu memasukannya ke dalam karung.
"Hanya
saja kalau malam, harus dijaga. Takut hilang dicuri orang," katanya.
Hal senada dikatakan
Firdaus. Pemerintah Desa (Pemdes) tidak
keberatan lapangan digunakan untuk jemur jagung oleh masyarakat setempat.
Asal kata
dia, warga menjaga kebersihan lapangan. "Gak
apa-apa, toh ini hanya sementara. Lagi-lagi pula anak muda di sini tidak ada
yang main bola saat musim hujan," terangya.
Usai jagung
dijemur, sebagian warga ada yang langsung mengangkut pake mobil untuk dijual ke
gudang. Sebagian lain ada menjual melalui tengkulak.
"Warga
yang jual langsung, rata-rata menggunakan modal pinjaman dari orang lain,"
beber pria yang karib disapa bang Daus ini.
Pantaun di
lokasi selain di lapangan bola, warga setempat juga menjemur jagung di pinggir
jalan depan rumah masing-masing. Bahkan, ada juga yang menjemur di halaman
sekolah.
Kondisi yang
sama juga terlihat di Lapangan Kara, Desa Kananga Kecamatan Bolo. Puluhan warga menjemur jagung di lapangan
setempat.
Tidak hanya
puluhan karung menunggu antrian. Sesekali juga terlihat beberapa truk
membongkar muatan jagung untuk dijemur di
lapangan setempat. (jul)
Seorang karyawan Transmart Mataram melayani pengunjung yang membeli minyak goreng kemasan, Kamis (20/1) lalu. Minyak goreng di pusat perbelanjaan ini harganya Rp 14 ribu per liter. |
BimaNews.id, KOTA BIMA-Harga minyak goreng kemasan masih mahal di Kota Bim. Sejumlah merek tertentu masih dibandrol dengan harga Rp 22 ribu per liter. Padahal Kementerian Perdagangan mengeluarkan surat edaran meminta ritel nasional untuk menjual minyak goreng kemasan Rp 14 ribu per liter.
Kepala Diskoperindag Kota Bima A Haris mengakui kalau harga minyak goreng merek tertentu masih tinggi. Dia beralasan aturan soal subsidi minyak goreng untuk daerah baru keluar pekan depan.
“Informasi yang kami dapat, pekan depan baru ada regulasi untuk mengatur harga bagi pasar dan ritel,” katanya, kemarin (24/1).
Karena regulasi belum keluar, lanjut dia, pedagang pasar
tradisional dan ritel masih mengikuti harga saat ini. Untuk ritel modern
seperti Alfa Mart sudah mengikuti instruksi tersebut dengan menjual minyak
goreng dengan harga Rp 14 ribu per liter.
Pantau media ini, di beberapa toko ritel modern tidak ada keterangan harga minyak gorang Rp 14 ribu. Biasanya di rak penyimpanan barang selalu tertera label harga.
Di samping itu, stok minyak goreng yang biasa dibeli warga
seperti Bimoli dan lainnya terlihat kosong. Tersisa hanya minyak goreng yang
komposisinya bukan dari sawit melainkan kelapa. (nk)
Gambar Telur (google) |
BimaNews.id, BIMA-Harga
dua komoditi di Bima tidak terkendali, terus merangkak naik. Yakni telur dan minyak goreng
Bimoli.
Jika
sebelumnya, harga telur sekitar Rp 42 ribu per krat, melonjak menjadi Rp 55 ribu per krat. Begitu
juga dengan minyak goreng Bimoli untuk kemasan dua liter, dari harga Rp 25
ribu, naik menjadi Rp 42 ribu.
‘’Untuk
minyak goreng Bimoli, kenaikan harga sejak November 2021 lalu,’’ sebut Kasi
Distribusi dan Informasi Perdagangan, Disprindag Kabupaten Bima, Budi Gunawan
SE, beberapa waktu lalu.
Kenaikan
harga dua komoditi tersebut kata dia, karena pasokan dari luar daerah kurang.
Barang menjadi langka, sehingga harga naik.
Kenaikan
harga barang tahun ini katanya, berbeda dibandingkan dua tahun sebelumnya. Tahun 2020
lalu, harga telur pernah naik hingga Rp 45 ribu per krat. Namun hanya beberapa
hari harga kembali normal.
"Kenaikan
harga minyak goreng Bimoli menyeluruh di
wilayah Indonesia. Kita tidak bisa intervensi," katannya.
Untuk
menekan, agar harga tidak terus naik, dalam waktu dekat Disprindag Kabupaten Bima bersama pihak terkait lain akan
adakan Operasi Pasar (OP). Menyisir sejumlah pasar di wilayah Kabupaten Bima,
seperti pasar Sila, Woha dan Sape.
"Pada
OP nanti kita mengetahui penyebab kenaikan harga barang tersebut. Apakah
sengaja ditimbun agar barang langka, sehingga harga bisa dinaikkan atau
bagaimana," tandasnya. (jul)
Ad Placement
Subscribe di situs ini untuk mendapatkan update berita terbaru