Hari Pertama Kerja Pasca Lebaran, Pemkab Bima Gelar Halal Bihalal
Bupati Bima, Hj Indah Damayanti Putri didampingi Wakil Bupati, H Dahlan HM Noer foto bersama dengan pejabat lingkup Setda Kabupaten Bima, Selasa (16/4) |
Bupati Bima, Hj Indah Damayanti Putri didampingi Wakil Bupati, H Dahlan HM Noer foto bersama dengan pejabat lingkup Setda Kabupaten Bima, Selasa (16/4) |
Banjir Rob yang merendam puluhan rumah warga di Desa Waduruka, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima, Rabu (13/3) |
Bupati Bima, Hj. Indah Damayanti Putri bertindak sebagai inspektur upacara HUT Damkarmat NTB ke-105 di lapangan upacara Kantor Bupati Bima, Kamis (7/3) |
bimanews.id-Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-105 Korps Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan(Damkarmat) Tingkat Provinsi NTB dilaksanakan di Kabupaten Bima. Sejumlah atraksi dan simulasi ditampilkan Damkarmat Kota dan Kabupaten pada acara tersebut.
Atraksi dan simulasi berupa penjinakan ular dan edukasi penanganan ular oleh Tim Damkarmat Kabupaten Sumbawa. Atraksi simulasi alat pemadam api ringan (APAR) oleh tim Damkarmat Kabupaten Bima.
Selanjutnya, atraksi simulasi fire ground oleh Damkarmat Kota Bima dan konvoi mobil pemadam kebakaran dan penyelamatan gabungan.
Upacara HUT Damkarmat tahun 2024 berlangsung lapangan upacara Kantor Bupati Bima, Kamis (7/3). Bupati Bima, Hj. Indah Damayanti Putri bertindak sebagai inspektur upacara.
Membacakan amanat tertulis Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Bupati Bima mengingatkan, agar senantiasa memprioritaskan aspek pencegahan dalam penanggulangan kebakaran.
"Tugas pemadam kebakaran tidak hanya saat kebakaran, tapi juga memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat serta melibatkan masyarakat dalam program penanggulangan kebakaran di daerah," katanya, Kamis (7/3).
Tugas pemadam kebakaran yang kompleks masih belum dapat diselenggarakan secara optimal di daerah. Untuk itu perlu dibentuk kelembagaan mandiri agar dapat mengelola anggaran dan sumber daya manusia secara maksimal sesuai kebutuhan.
Bertindak sebagai Komandan Upacara, Didi Fahdiansyah (Kadis Damkarmat Kota Bima) dan perwira Upacara H.Sahabuddin (Kadis Damkar Dan Penyelamatan Kabupaten Sumbawa). (red)
Banjir yang melanda salah satu desa di Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, Selasa (5/3) |
bimanews.id-Dua Desa di
Kecamatan Monta, Kabupaten Bima diterjang banjir bandang pada Selasa sore (5/3).
Selain merendam puluhan rumah, juga menghanyutkan sejumlah ternak, pupuk, gabah
milik warga.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bima,
M. Nurul Huda mengatakan, banjir disebabkan hujan deras mengguyur sebagian
wilayah Kecamatan Monta menyebabkan banjir di Desa Tolo Uwi dan Desa
Tolotangga. Banjir yang terjadi sekitar pukul 15.30 itu merendam lahan
pertanian dan rumah warga. Sejumlah hewan peliharaan warga juga ikut terseret
arus banjir.
“Di Desa Tolo Uwi ada 12 rumah terendam banjir
setinggi paha orang dewasa,” kata Nurul Huda, Selasa malam (5/3).
Banjir terparah terjadi di Dusun Oi Lanco Desa Tolo
Uwi. Sejumlah warga mengalami 2kerugian akibat besarnya banjir. Seperti satu
ekor sapi milik Ningsih, hanyut terseret arus. Rumah milik Amirudin terdapat
springbed, kulkas dan TV terendam air.
Kemudian beberapa ekor ayam dan 3 ekor kambing milik
Husni Abas hilang terbawa arus banjir. Selanjutnya, Abdarah mengalami kerugian
4 ekor ayam dan 1 unit kompor gas. Di rumah milik Imo terdapat 4 sak pupuk dan
5 karung gabah dibawa banjir.
Sementara di Dusun Nggaro Desa Tolo Uwi, 2 petak
sawah tanaman padi siap panen rusak diterjang banjir,” kata Nurul Huda.
Banjir di Desa Tolotangga kata dia, merendam wilayah
permukiman di bantaran sungai dan lahan pertanian. Banjir setinggi paha orang
dewasa itu mengakibatkan 5 rumah terendam, lima kepala keluarga terdampak.
“Tidak ada korban jiwa dan pengungsian akibat banjir
tersebut. Sekarang warga sudah mulai membersihkan rumah mereka,” pungkasnya.
(red)
Banjir yang menggenangi pemukiman warga di Desa Karumbu, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima, Minggu sore (3/3) |
bimanews.id-Banjir bandang melanda Desa Karumbu, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima pada Minggu sore (3/3). Tercatat sebanyak 209 rumah warga terendam banjir, lahan pertanian dan merusak bronjong sungai desa setempat.
“Ada 209 kepala keluarga (KK) terdampak akibat banjir tersebut,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bima, M. Nurul Huda, Minggu malam.
Banjir terparah terjadi di Dusun Oi Balu, sebanyak
135 KK terdampak. Kemudian Dusun Kananga sebanyak 31 KK, Dusun Oi Lanco
sebanyak 17 KK, Dusun Ntau sejumlah 12 KK dan Dusun Mangge Maci sebanyak
21 KK terdampak.
“Tidak korban jiwa pada bencana alam tersebut. Untuk
kerugian masih didata pihak Pemdes setempat,” katanya.
Banjir mulai surut, sekitar pukul 17.00 Wita.
Masyarakat yang rumahnya terendam mulai melakukan pembersihan lumpur. (red)
H Abdurrahman |
BimaNews.id, BIMA-Surat rekomendasi penerimaan calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) non guru dan CPNS tahun 2021 dari Kemenpan-RB, sudah tiba. Namun, BKD dan Diklat Kabupaten Bima mengaku, belum bisa mempublikasikan Petunjuk Tekhnis (Juknis) dan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) pendaftaran P3K dan CPNS.
"Kami masih menunggu hasil koordinasi ulang Badan Kepegawaian Nasional (BKN) dan Kemenpan-Rb, jadi belum bisa dipublis. Itu berlaku pada untuk semua daerah," jelas Kepala BKD dan Diklat Kabupaten Bima, melalui Kabid Perencanaan dan Pengembangan Kepegawaian, H Abdurrahman, Selasa (15/6).
Jika hasil
koordinasi tersebut sudah sampai ke daerah, BKD dan Diklat akan langsung disampaikan
ke publik. Karena sebaran informasi itu harus berjenjang, mulai dari pusat
kemudian provinsi, baru pemerintah daerah.
"Kami
tidak bisa melangkahi informasi dari pusat. Yang jelas, ketika sudah terima
keputusan bersama BKN dan Kemenpan-Rb, pasti kami akan umumkan," kata
Abdurrahman.
Dia juga
tidak membantah, sebelumnya beredar informasi pendaftaran dimulai 31 Juli.
Namun, belakangan diundur.
"Jadwalnya
memang diundur. Karena penerima P3K dan CPNS tahun ini berbeda dari sebelumnya,
terutama soal jumlah P3K guru," katanya.
Karena
kebutuhan P3K guru tahun ini jelas dia, sebanyak 1 juta se Indonesia. Bisa
jadi, pengunduran jadwal pengumuman karena kuota yang dibutuhkan belum
terpenuhi. Sehingga dilakukan penyesuaian oleh pemerintah pusat.
"Yang
jelas, pendaftaran tetap dibuka," pungkasnya. (jul)
Camat Soromandi, Zulkifli SH, MH dan jajarannya usai memantau lokasi pasar rakyat di Dermaga Bajo |
BimaNews.id,BIMA-Menggerakkan ekonomi kreatif dan potensi lokal Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Pemerintah Kecamatan Soromandi akan membuka pasar Rakyat Bersatu (Rabu). Pasar akan dimulai Kamis (27/5), di Dermaga Desa Bajo.
"Harusnya
pasar kita mulai, Rabu (26/5) hari ini. Karena libur, diundur besok
(Kamis)," sebut Camat Soromandi, Zulkiflih SH MH, Rabu (26/5).
Di lokasi
Pasar Rabu kata dia, disiapkan 40 unit lapak, mushala dan lain-lain. Para
pedagang bukan hanya dari wilayah Donggo dan Soromandi. Tapi, juga dari Pasar
Sila Kecamatan Bolo dan Pasar Tente Kecamatan Woha.
"Pasar Rabu, sama seperti pasar rakyat pada umumnya. Menyediakan Sembilan Bahan Pokok (Sembako). Termasuk pakaian, ikan hasil tangkapan nelayan Soromandi dan sejumlah komoditi lain," sebutnya.
Soal harga
jelas dia, dipastikan terjangkau. Sebab, pihaknya sudah lebih awal berkoodinasi
dengan Dinas Koperasi dan Koperindag (Diskoperindag) maupun Bulog Bima. Supaya
mengingatkan para pedagang, tidak menaikkan harga jual di pasar Rabu.
"Masyarakat
tidak perlu khawatir soal harga. Yang jelas,
kehadiran pasar ini untuk membantu masyarakat ekonomi lemah,"
tuturnya.
Sukardin,
warga Desa Wadukopa, menyambut baik dibukannya pasar Rabu di Kecamatan
Soromandi. Dinilai sangat bagus untuk
pertumbuhan ekonomi masyarakat Donggo dan Soromandi. Terutama membantu
keberadaan UMKM dan warga sebagai tempat menjual barang.
"Selama
ini masyarakat Donggo-Soromandi membeli barang kebutuhan di Pasar Sila. Praktis
perputaran uang hanya ada di Sila,’’ sebutnya.
Jika pasar
Rabu ini berjalan rutin dan lancer,
tidak tertutup kemungkinan nanti akan dibangun pasar permanen. (jul)
Muhammad Alimin |
BimaNews.id, BIMA-Dinas
Sosial (Dinsos) Kabupaten Bima telah menghabiskan anggaran Rp 230 juta untuk
penanganan korban banjir, beberapa waktu lalu.
Anggaran tersebut bersumber dari APBD II (Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah).
Kepala
Dinsos Kabupaten Bima, melalui Kasi Bencana Alam (BA), Muhammad Alimin
mengungkapkan, anggaran Rp 230 juta itu digunakan untuk pembuatan dapur
umum. Penyediaan makanan siap saji dan lain-lain.
Termasuk bantuan
lain, berupa beras sebanyak 33 ton. Beras katanya, sebagian telah digunakan saat
kegiatan dapur umum. Sisanya, dibagikan kepada warga melalui pemerintah
kecamatan dan desa.
"Dapur
umum kita buka enam hari, melayani kebutuhan makan korban banjir dua kali
sehari," ungkapnya pada Radar Tambora, Senin (24/5).
Selain dari
APBD, pihaknya juga mendapat bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos). Berupa,
makanan siap saji, perlengkapan keluarga, peralatan evakuasi dan peralatan
sandang.
‘’Bantuan
dari Kemensos ini kita bagikan ke
seluruh wilayah terdampak banjir di
wilayah Kabupaten Bima. Alhamdulillah semuanya sudah kita salurkan," kata
Alimin. (ar)
H Abdurrahman |
BimaNes.id, BIMA-Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan Diklat Kabupaten Bima hingga kini belum juga mengumumkan jatah formasi Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (P3K) dan CPNS, tahun 2021. Padahal tahap pendaftaran mulai dibuka awal Juni mendatang.
Kepala BKD
dan Diklat Kabupaten Bima melalui Kabid Perencanaan dan Pengembangan
Kepegawaian, H Abdurrahman mengaku, jatah formasi P3K dan CPNS masih menunggu
informasi dari pemerintah pusat. Sembari menunggu hasil pertemuan Kepala BKD
dan Diklat dengan Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).
“Kepala BKD
dan Diklat saat ini sedang menghadap ke Kemenpan-RB. Membahas soal pelaksanaan
seleksi P3K dan CPNS," jelas Abdurrahman, Senin (24/5).
Kuota P3K
jelasnya, meliputi formasi guru, tenaga kesehatan, penyuluh dan lain-lain sebanyak
219 orang. Sisa dari jumlah tenaga P3K yang diusulkan sebelumnya yakni, 700
orang.
"Dari
700 orang tersebut, sudah diangkat jadi P3K 481 orang," sebutnya.
Guru honorer
yang bisa mendaftar sebagai calon P3K kata dia, harus memenuhi tiga
persyaratan. Yakni, tercatat sebagai mantan honorer Kategori Dua (K2),
terdaftar di Data Pokok Kependidikan (Dapodik) dan memiliki sertifikat
pendidik.
"Syarat
itu berdasarkan ketentuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud)," katanya.
Berbeda
dengan formasi P3K dan CPNS, baik untuk tenaga kesehatan, penyuluh dan sejumlah
tenaga teknis lain, itu di bawah kendali daerah. Cuma untuk soal ujian akan
dibuat pihak kementerian.
“Mengenai soal,
teknis, tempat pelaksanaan seleksi dan lain-lain, masyarakat tinggal menunggu
informasi yang akan diumumkan awal Juni mendatang,” harapnya. (jul)
Warga Desa Rompo, Kecamatan Langgudu sedang mengambil air bersih yang didroping BPBD Kabupaten Bima, Minggu (23/5). |
Kepala Desa
(Kades) Rompo, Makturu mengaku, krisis air dialami warganya sejak Maret lalu. Selama
ini kata dia, warga setempat mengosumsi
air PDAM. Namun, selama beberapa bulan terakhir sudah tidak jalan lagi.
"Kita
sudah sampaikan keluhan soal air ke PDAM, namun tidak direspon,’’ akunya pada
media ini dihubungi via ponsel, Senin Sore (24/5).
Bahkan kata
dia, jika ada kendala dengan perpipaan. Pemerintah desa bersama warga siap
membantu, supaya air PDAM bisa jalan.
Karena tidak
ada respon dari PDAM, sehingga bersama ketua BPD meminta bantuan pada BPBD
Kabupaten Bima untuk mendroping air. "Alhamdulillah, permintaan kita
dipenuhi BPBD. Kendati air yang didroping tidak bisa memenuhi semua kebutuhan
warga Rompo," katanya bersyukur.
Kepala BPBD
Kabupaten Bima, Aris Munandar ST MT mengaku, telah memenuhi permintaan droping
air dari Pemerintah Desa Rompo, Kecamatan Langgudu. ‘’Sejak Sabtu hingga Minggu (23/5) kita sudah suplay air
beberapa kali ke Desa Rompo,’’ sebutnya.
Selain itu kata
dia, BPBD akan membangunkan tandon untuk
penampungan air. Supaya setiap droping
air langsung ditampung. Warga tinggal mengambil di bak penampung.
"InsyaAllah
secepatnya akan kita bangun tandon di Desa Rompo," ujarnya. (ar)
Tenaga Kesehatan (Nakes) Puskesmas Soromandi saat memberikan vaksin pada Lansia di Desa Wadukopa, beberapa waktu lalu. |
BimaNews.id, BIMA-Jumlah
warga Lanjut Usia (Lansia) yang sudah divaksin tahap pertama di Kecamatan
Soromandi melebihi target Dinas Kesehatan Kabupaten Bima. Bahkan peningkatannya
dua kali lipat.
"Sekarang
Lansia yang sudah divaksin 188 dari target 90 orang. Cuma untuk vaksin tahap
kedua baru 6 orang," jelas Vaksinator Puskesmas Soromandi, Agus Harianto
SKep Ners menyebutkan,
Tingginya
kesadaran Lansia penerima vaksin ini kata dia, hampir terjadi di semua desa.
Bahkan terdapat beberapa desa mencapai 40 orang, dari target 10 sampai 15
Lansia.
"Ini tidak terlepas dari peran pemerintah desa, Babinkantibmas, Babinsa, bidan desa dan kesadaran masyarakat," akunya.
Bagi lansia
yang divaksin dia menyarankan, untuk datang ke Puskemas. Karena, pemberian
vaksin langsung ke tiap desa sementara dihentikan. Mengingat, proses pemberian
vaksin sudah mulai difokuskan pada pegawai instansi. Baik vaksinasi pertama
maupun kedua.
"Sekarang
kami fokus dulu pada pelayan publik, mengingat stok vaksin terbatas,"
pungkasnya. (jul)
Ilustrasi |
BimaNews.id,BIMA-Bupati Hj Indah
Damayanti Putri SE dan Wakil Bupati Bima H Dahlan M Noor, tidak menjadi orang pertama
yang divaksin Covid-19. Alasannya, dua pimpinan daerah itu sedang bertugas ke
luar kota.
Awalnya, Bupati dan Wabup dijadwalkan sebagai orang pertama untuk disuntikan vaksin Covid-19 pada Senin (2/1). Karena sedang tugas luar, akhirnya vaksinasi perdana dipimpin Sekda Bima di ruang rapat Bupati Bima. Itu pun Sekda tidak divaksin karena tidak memenuhi syarat.
Sekda H Taufik HAK mengaku, tidak bisa disuntik vaksin karena mengalami beberapa masalah kesehatan. Seperti tekanan darah tinggi dan pernah operasi ginjal sebanyak empat kali.
Gangguan kesehatan lainnya yakni, pilek dan mengalami denyut jantung di pembuluh darah.
“Harus menunggu hingga 14 hari kemudian pada tahap vaksinasi ke-2 baru bisa mendapatkan suntikan vaksin Covid-19,” katanya.
Vaksinasi Covid-19 di
Kabupaten Bima tersebut, diawali oleh Wakapolres Bima Kompol Edi Susanto.
Kemudian diikuti oleh sejumlah pimpinan organisasi kesehatan. (tin)
Pelayanan di Puskesmas Parado ditutup sementara karena tujuh orang tenaga kesehatan setempat positif Covid-19 |
BimaNews.id,BIMA-Tujuh tenaga kesehatan (Nakes) yang bertugas di Puskesmas Parado dinyatakan positif Covid-19. Sehingga pelayanan di Puskesmas setempat terpaksa ditutup sementara, untuk menghindari meluasnya penyebaran virus yang berasal dari Wuhan Cina tersebut.
Kepala Puskesmas Parado H Abdul Salam SKep mengatakan, tujuh Nakes tersebut sedang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Mereka tertular dari warga kecamatan setempat.
Sementara Nakes lain yang pernah kontak erat dengan mereka, akan diswab hari ini, Selasa (2/2)."Semoga hasil Swab mereka negatif semua, agar Covid-19 di wilayah Parado cepat berakhir," harapnya saat dikonfirmasi, Selasa (2/2).
Warga positif Covid-19 di Kecamatan Parado ungkap Salam, berawal dari seorang ibu rumah tangga yang mengidap penyakit gondok.
"Kemudian pasien tersebut ingin merujuk ke RSU Provinsi NTB," ungkapnya.
Sebelum dirujuk, pasien tersebut melakukan Swab di RSUD Bima dan dinyatakan positif Covid-19. Mengetahui hal itu, Nakes meminta agar pasien diisolasi di RSUD Bima.
"Pasien itu gak mau diisolasi, sehingga dijemput sama keluarganya dan menjalani isolasi mandiri di rumah," terangnya.
Karena khawatir kondisi pasien, tujuh Nakes Puskesmas Parado kemudian diminta mengujungi rumah pasien.
"Setelah beberapa
hari mengunjungi pasien, tujuh anggota saya diswab di RSUD Bima. Kemudian
dinyatakan positif Covid-19," pungkas Salam. (cr-jul)
Jalan provinsi putus akibat hantaman banjir bandang, Selasa sore |
BimaNews.id,BIMA-Hujan
deras yang mengguyur Kecamatan Tambora Kabupaten Bima mengakibatkan banjir
bandang, Selasa sore (26/1). Selain jalan lintas provinsi terputus, empat
jembatan dilaporkan jebol.
Kondisi terparah terjadi di empat desa yakni, Desa Labuan Kananga, Kawinda Nae, Rasabou dan Desa Oi Panihi. Akses kendaraan di empat desa tersebut lumpuh. Termasuk ratusan rumah warga terendam banjir.
Menurut Kadus Rasa Nggaro Desa Kawinda Na'e Jufrin, kejadian diawali hujan deras seharian sejak Selasa pagi (26/1). Air bah dari gunung yang dipenuhi tanaman jagung tak terbendung. Air bah melewati sungai sempit sehingga meluber ke pemukiman warga.
Air kecokelatan yang terus mengalir deras, juga tak mampu dibendung gorong-gorong jembatan yang hanya selebar sekitar 4 meter. Akibatnya air meluap ke jalan raya.
"Tiba tiba, terdengar gemuruh bersumber dari jembatan yang jebol. Kejadiannya antara Magrib dan Isya," kata Jufrin.
Hingga malam, hujan terus mengguyur sehingga membuat desa setempat terendam. Kondisi diperparah karena bersamaan dengan air laut pasang. Sehingga, menambah debit air yang merendam rumah warga.
"Untungnya ndak ada rumah rusak dan korban jiwa. Cuma jembatan rusak," ujarnya.
Pada Rabu (27/1) pagi, jembatan jebol menyisakan lubang menganga sekitar 5 meter. Para pengendara, khususnya mobil harus balik arah. Sementara pengendara sepeda motor memaksa melalui jalur itu dengan menerabas arus sungai.
Sebagian besar sepeda motor maupun mobil terpaksa balik arah. Baik dari Kecamatan Pekat maupun dari Kecamatan Tambora.
Termasuk rombongan tim PT Sukses Mantap Sejahtera (SMS) yang hendak melakukan kegiatan sosial tanam tebu di Desa Oi Panihi. Namun, terpaksa kembali karena tidak ada jalur alternatif.
Menurut
Jufrin, sampai Rabu siang, belum ada bantuan alat berat atau upaya perbaikan
jalan dari Pemda. Warga juga masih menunggu upaya Pemda membangun jalan
alternatif.
Warga berharap, perbaikan segera dilakukan Pemda, setidaknya membangun jalur alternatif berupa jembatan darurat.
"Jalan
putus ini harus segera diperbaiki. Karena ini jalan provinsi yang menghubungkan
Kabupaten Bima dan Dompu," pungkasnya. (jw)
Anwar Hasan, orang tua korban tenggelam saat menandatangani surat pernyataan menolak visum jasad anaknya.
BimaNews.id,BIMA-Kabar duka menyelimuti keluarga Anwar Hasan, Kepala Dusun Desa Tolotangga Kecamatan Monta. Rofina, putri semata wayangnya ditemukan meninggal tenggelam di sungai desa setempat, Senin siang (18/1).
Isak tangis keluarga pecah saat proses pemulangan jenazah korban ke rumah orangtuanya di RT 07 RW 03. Anwar dan sang istri tak pernah menyangka atas meninggalnya bocah 13 tahun itu. Rofina merupakan anak keempat dari lima bersaudara dan putri satu-satunya.
Kapolsek Monta IPTU Takim mengatakan, nyawa bocah berusia 6 tahun tak bisa diselamatkan setelah ditemukan di dasar sungai sedalam 2 meter. Korban sempat dilarikan ke Puskesmas, namun nyawanya tidak tertolong.
Peristiwa naas itu terjadi sekitar pukul 11.15 Wita. Korban tenggelam diduga karena tidak bisa berenang dan kondisi sungai yang dalam berarus cukup deras. Sebelum ditemukan, jasad siswi kelas 1 SMPN 5 Monta itu sempat menghilang 1 jam di dasar sungai.
"Korban ditemukan oleh warga tidak jauh dari tempat dia berenang," katanya.
Kejadian itu kata Takim, bermula ketika korban dan dua temannya, Nurnaningsih dan Mawardah pergi buang sampah, sekaligus mandi di sungai. Di tengah asik mandi, tiba-tiba Nurnaningsih melihat korban dalam keadaan tenggelam. Hanya terlihat tangan korban di permukaan air sungai.
Nurnaningsih berupaya menolong korban dengan membentang sebatang bambu. Namun, tidak berhasil.
"Kedua teman korban meminta tolong kepada warga yang berada di sekitar lokasi," jelas Takim.
Dila, salah satu warga yang mendengar kabar tersebut sempat berusaha menolong korban. Tetap tidak berhasil. Kedua teman korban mendatangi rumah korban dan memberitahukan peristiwa itu pada orangtuanya. Sementara, Dila meminta bantuan pada Nurdin dan Efendi warga setempat yang kebetulan berada tidak jauh dari lokasi kejadian.
"Pihak keluarga dan warga bersama-sama mencari korban. Setelah sekitar 1 jam dicari, akhirnya jasad korban berhasil ditemukan dalam keadaan tidak sadarkan diri," ujar Takim.
Jasad korban sempat dilarikan ke Puskesmas menggunakan ambulance milik desa setempat. Namun, pihak medis di Puskesmas setempat menyatakan korban sudah meninggal.
"Sekitar pukul 15.30 Wita jasad korban dipulangkan untuk disemayamkan," imbuhnya.
Meski berat, Anwar dan keluarga sudah mengikhlaskan kepergian putri satu-satunya itu sebagai musibah. Bapak 46 tahun itu juga sudah menandatangani surat pernyataan agar jasad korban tidak divisum atau autopsi.
"Kendati demikian, monitoring situasi tetap dilakukan. Dikhawatirkan adanya oknum-oknum tertentu yang memprovokasi dengan menyebarkan isu-isu tidak benar terkait peristiwa tersebut," pungkasnya. (jw)
Banjir yang kembali merendam enam desa di Kecamatan Sanggar pada Jumat sore laluu dengan ketinggian hingga pinggang orang dewasa |
BimaNews.id,BIMA-Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima kembali direndam banjir pada Jumat (15/1) sore. Ini merupakan banjir kelima, sejak musim hujan Desember 2020 lalu.
Banjir menggenangi rumah warga sekitar Pukul 16.30 Wita. Hujan lebat membuat air terus meninggi, hingga perut orang dewasa. Setidaknya enam desa terendam banjir, yakni Desa Boro, Kore, Taloko, Piong, Sandue dan Desa Oi Saro.
Taufik, warga Desa Kore dihubungi Sabtu (16/1) pagi mengatakan, kondisi enam desa di Kecamatan Sanggar saat ini rusak berat. Jalanan dan rumah warga dipenuhi lumpur, dengan ketinggian 1 hingga 1,5 centimeter.
Fasilitas umum seperti jalan lingkungan, pagar perkantoran dan sekolah roboh dihantam derasnya arus banjir.
"Termasuk, ada beberapa rumah warga yang bolong. Nyaris rubuh, " ungkapnya.
Mirisnya ungkap Taufik,
sejak Jumat sore hingga Sabtu pagi, belum ada bantuan apapun untuk masyarakat setempat.
"Dari semalam itu,
banyak warga kelaparan karena beras dan alat masak terendam banjir. Beruntung
ada warga yang baik hati, mau masak untuk kami, " ungkapnya.
Saat ini kata Taufik, warga sangat membutuhkan bantuan logistic, berupa makanan, pakaian dan tempat tidur.
"Kami dengar katanya baru mau didatangkan pagi ini. Kok lamban sekali. Seppertinya musibah dialami warga tidak dianggap, " sorotnya. (tin)
Ad Placement
Subscribe di situs ini untuk mendapatkan update berita terbaru