bimanews.id-Upacara peringatan Hari Jadi Kota Bima Ke-23 di halaman Kantor Wali Kota Bima, Kamis (10/4) berlangsung meriah.
Kegiatan yang dihadiri Wakil Gubernur NTB Hj Indah Dhamayanti Putri ini dirangkaikan dengan peluncuran Gerakan Kota Bima Bisa, yang merupakan akronim dari Bersih, Indah, Sehat, dan Asri.
Peluncuran program tersebut ditandai dengan penekanan tombol sirene oleh Wali Kota Bima, H A Rahman H Abidin bersama Wakil Wali Kota Bima Feri Sofiyan dan Wakil Gubernur NTB Hj Indah Dhamayanti Putri.
Wali Kota Bima, HA. Rahman menyampaikan, program tersebut merupakan gerakan bersama yang memuat aspek moral, sosial, edukatif, dan strategis untuk membangun budaya hidup bersih dan sehat.
“Gerakan ini akan kita implementasikan dalam beberapa strategi utama,” ujarnya.
Salah satunya adalah peningkatan infrastruktur pengelolaan sampah. Anggaran akan dialokasikan untuk pengadaan 10 unit kontainer sampah, 5 unit dump truck, dan 1 unit dozer untuk pengelolaan TPA.
“Kami juga akan menyusun dokumen Rencana Induk Pengelolaan Persampahan (RIPPS) untuk jangka waktu 20 tahun,” ungkapnya di depan peserta dan undangan upacara.
Selanjutnya, akan dirancang pemanfaatan teknologi dan sistem pengawasan yang semuanya terkoneksi ke Command Center. Titik-titik rawan pembuangan sampah liar akan dipantau, dan pelanggar akan diberikan sanksi moral serta edukatif. Pemkot juga mendorong pelaporan masyarakat secara partisipatif.
“Kami mengajak seluruh akademisi, LSM, komunitas lingkungan, sekolah, hingga RT/RW untuk turut andil. Kebersihan bukan hanya tugas pemerintah, tapi tanggung jawab bersama,” tegas Aji Man, sapaan akrabnya.
Pemerintah kota juga akan mendorong sistem bank sampah dan pengelolaan berbasis ekonomi sirkular. Hal ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pada TPA dan menghasilkan nilai tambah dari limbah rumah tangga.
Aji Man menegaskan bahwa dirinya bersama Wakil Wali Kota dan jajaran Pemkot Bima berkomitmen penuh menjadikan kota ini lebih bersih, sehat, layak huni, dan membanggakan. Ia yakin bahwa jika seluruh elemen masyarakat ikut bergerak, maka tidak ada yang tidak mungkin.
“Kota ini milik kita semua, maka marilah kita rawat dan cintai bersama. Jadikan HUT ke-23 ini sebagai titik tolak perubahan besar dengan semangat gotong royong dan komitmen bersama,” katanya.
Pada kesempatan itu, ia juga menyampaikan ajakan penting yang sejalan dengan semangat pembangunan Kota Bima ke depan. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat—dari sekolah, toko-toko, pelaku UMKM dan PKL, perguruan tinggi, hingga seluruh OPD—untuk mulai mengambil tanggung jawab dalam pengelolaan sampah di lingkungan masing-masing.
Gerakan ini juga mencakup partisipasi pemilik toko dan bangunan di sisi jalan utama dalam mendukung program penguatan sistem keamanan terpadu, melalui pemasangan kamera CCTV di area masing-masing.
Kamera tersebut nantinya akan dikoneksikan langsung ke Command Center Pemerintah Kota Bima, sebagai bagian dari sistem pemantauan kota secara real-time.
Langkah ini bukan semata-mata bentuk kontrol, tetapi juga bentuk kolaborasi, sinergi, dan komitmen bersama dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih, aman, tertib, dan nyaman, baik bagi masyarakat maupun pelaku usaha.
“Insya Allah, dalam waktu yang tidak terlalu lama, Pemerintah Kota Bima akan menyusun dan menetapkan regulasi khusus yang memperkuat tanggung jawab kolektif ini,” akunya.
Aji Man juga mengajak seluruh warga untuk membangun tradisi baru yang lebih bermakna. Misalnya, mengganti budaya mengirim karangan bunga dalam perayaan seperti hari besar pemerintahan, pernikahan, kelahiran, atau kenaikan jabatan, dengan mengirim satu pohon untuk ditanam bersama.
“Tanamlah satu pohon sebagai wujud syukur, sebagai hadiah, sebagai bentuk cinta terhadap bumi dan kota yang kita cintai ini,” bebernya.
Sebelumnya, kegiatan upacara tersebut dimeriahkan dengan penampilan Gun Malingi. Di akhir acara, para tamu undangan mengikuti kegiatan ramah tamah di aula kantor setempat. (nk)