"Membangun Kemandirian Kader: Strategi Enterpreneur bagi Aktivis” - Bima News

Rabu, 09 Oktober 2024

"Membangun Kemandirian Kader: Strategi Enterpreneur bagi Aktivis”

Marweli
Oleh: Marweli Yusuf


Membangun kemandirian melalui kewirausahaan merupakan langkah penting bagi kader HMI  yang ingin memperkuat dampak sosial mereka, kader HMI seringkali berjuang dalam konteks sumber daya yang terbatas, sehingga strategi enterpreneur bisa menjadi solusi yang sangat efektif. Pertama, kewirausahaan memungkinkan kader untuk menciptakan solusi inovatif yang tidak hanya memenuhi kehidupan masyarakat tetapi juga memberikan lapangan pekerjaan. Kedua, entrepreneurship dapat meningkatkan daya tawar aktivis. Dengan memiliki usaha yang mapan, kita sebagai kader bisa leluasa berorganisasi dengan pemangku kepentingan termasuk pemerintah dan juga lewat entrepreneur kader membuka peluang lebih besar untuk terus berkolaborasi dalam program-program yang lebih luas.Ketiga, kemandirian finansial dapat membantu kader hmi untuk tetap menjaga integritas tanpa bergantung pada pihak manapun, dan berfokus pada isu-isu sentral yang bebas diadvokasi tanpa takut kehilangan dukungan finansial. 

Namun, untuk berhasil mewujudkan hal tersebut tentu kader hmi harus memiliki keterampilan bisnis yang memadai. salah satunya adalah difokuskan materi dalam forum Andvance Training (LK III) yang disampaikan oleh abang M. Firaldi Akbar selaku Ketua Umum Hipmi Kota cimahi dalam materi “ How to build an entrepreneurship environtment in moder activism”. Dalam pandangannya sebagai kader HMI yang sadar akan fungsi dan perannya dalam organisasi tentu harus memiliki distraksi kehidupan dimana ada hal-hal yang perlu untuk selalu diprioritaskan dan rencana tindak lanjut setelah ber-HMI.
Tentu langkah progresif yang didorong untuk membangun kesadaran bahwa berorganisasi perlu diimbangi dengan hal-hal menantang dan realistis pemateri menggambarkan bisnis melalui Piramida Maslow yang menjadi  kebutuhan kompleks  manusia, mulai dari kebutuhan dasar seperti fisiologis dan keamanan, hingga kebutuhan yang lebih tinggi seperti cinta, penghargaan, dan aktualisasi diri. Dalam konteks ini, membekali kader dengan keterampilan entrepreneurship bukan hanya membantu mereka memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga mendorong mereka menuju pengembangan diri yang lebih tinggi.

Melalui Pemberdayaan Ekonomi

Salah satu alasan utama untuk mendorong entrepreneurship di kalangan kader adalah untuk memberdayakan mereka secara ekonomi. Ketika kader memiliki kemampuan untuk menciptakan sumber pendapatan sendiri, mereka dapat memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan kesehatan. Ini memberikan rasa aman yang sangat penting, sehingga mereka dapat lebih fokus pada aktivitas sosial dan politik. Dengan kata lain, kemandirian ekonomi menciptakan fondasi yang kokoh bagi kader untuk berkontribusi lebih besar kepada masyarakat.

Kemandirian dan Kepercayaan Diri
Dalam berkehidupan tentu kader harus mulai belajar membentuk harga untuk dirinya sendiri,  harga yang di maksud adalah bagaimana dia mampu untuk memposisikan dirinya dalam ranah kehidupan pribadi, kelompok maupun organisasi. Kemandirian finansial yang diperoleh dari usaha yang sukses juga akan meningkatkan rasa percaya diri kader. 

Pengembangan Keterampilan

Dari Proses entrepreneurship melibatkan berbagai keterampilan yang mumpuni untuk menunjang skill dan soft skill bagi kader hmi, seperti manajemen waktu, pemasaran, keuangan, dan negosiasi. Keterampilan ini tidak hanya berguna dalam dunia bisnis, tetapi juga dapat diterapkan dalam aktivitas sosial dan organisasi. 
Inovasi dan Kreativitas
Kegiatan wirausaha mendorong kader untuk berpikir kreatif dan inovatif. Dalam dunia entrepreneurship, kita dihadapkan pada tantangan yang memerlukan solusi baru. Maka dari itu kita harus mengambil langkah bijak dalam mencari inovasi dalam bisnis akan lebih mudah menghadapi tantangan sosial yang kompleks.

Keterhubungan Sosial

Membangun usaha juga membantu kader dalam menjalin jaringan sosial. Dalam dunia bisnis, networking adalah kunci untuk sukses. Kader yang terlibat dalam entrepreneurship akan berinteraksi dengan berbagai pihak, termasuk pelaku usaha lain, lembaga pemerintah, dan organisasi non-pemerintah. Keterhubungan ini akan memperluas jaringan kita dan membuka peluang kolaborasi dalam proyek-proyek sosial. Dengan demikian, kemandirian ekonomi tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga dapat memperkuat jaringan sosial di sekitarnya.

Membangun kemandirian kader melalui strategi entrepreneurship adalah langkah yang efektif untuk mencapai tujuan aktivisme yang lebih luas. Dengan memenuhi kebutuhan dasar, meningkatkan kepercayaan diri, dan mengembangkan keterampilan, kader dapat berperan aktif dalam perubahan sosial yang berkelanjutan. Pendekatan ini tidak hanya menguntungkan individu, tetapi juga berdampak positif pada masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk terus mendukung dan mengembangkan program-program yang memfasilitasi entrepreneurship di kalangan kader aktivis. Namun, hal yang perlu digarisbawahi ketika ingin sukses dalam berbisnis ialah tidak melupakan aspek penting dalam berkehidupan yaitu selalu melibatkan Tuhan, menjaga kesehatan, sayang keluarga, kecakapan financial, karir dan sosial untuk menuju manusia yang bangkit, maju dan bermartabat. (*) 

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda