Gunung Sangiang Api yang berada di Kecamatan Wera, Kabupaten Bima (Google)
bimanews.id-Gunung Sangiang Api, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima masih berstatus level II waspada. Masyarakat diminta tidak mendaki hingga ke puncak gunung.
Hasil pengamatan visual gunung dengan ketinggian 1.945 mdpl ini pada periode 16-31 Agustus, asap kawah utama tidak teramati. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah hingga kencang ke arah selatan, barat daya dan barat.
Sementara pengamatan instrumental, kegempaan yang terjadi selama periode 16-31 Agustus yakni, 2 kali gempa hembusan, 3 kali gempa vulkanik dalam, 2 kali gempa tektonik lokal, 1 kali gempa terasa, skala I MMI dengan amplitudo 11 mm dan 1 kali gempa tektonik jauh.
“Hasil evaluasi hasil pengamatan visual asap kawah utama tidak teramati. Sementara pengamatan instrumental menggunakan seismograf menunjukkan kegempaan didominasi jenis gempa hembusan namun jauh berkurang dibanding periode sebelumnya,” jelas kata Kepala Badan Geologi, P Hadi Wijaya, Selasa (3/9).
Hadi menjelaskan, berdasarkan sejarah erupsinya, potensi bahaya letusan Gunung Sangiang Api berupa letusan yang bersifat eksplosif dengan ancamannya berupa awan panas, aliran lava lontaran batu (pijar), dan gas beracun di kawasan puncak. Namun, tetap harus diwaspadai potensi bahaya berupa aliran lava dan lontaran material. Potensi ancaman bahaya lain dapat berupa gas-gas vulkanik beracun seperti CO2, CO, dan SO2.
"Berdasarkan hasil analisis data visual dan instrumental pada periode 16-31 Agustus 2024 serta potensi ancaman bahayanya, tingkat aktivitas Gunung Sangiang Api masih pada Level Il (Waspada)," jelas dia.
Dalam tingkat aktivitas Level II (Waspada), masyarakat di sekitar Gunung Sangiang Api dan pengunjung maupun wisatawan tidak diperbolehkan mendekati dan beraktivitas di dalam radius 1,5 km dari pusat aktivitas Gunung Sangiang Api. Terkait potensi bahaya gas vulkanik konsentrasi tinggi serta lontaran batuan jika terjadi erupsi freatik yang tiba-tiba, tanpa didahului oleh gejala kenaikan aktivitas yang jelas.
"Masyarakat agar mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, serta tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak benar dan tidak bertanggung jawab mengenai aktivitas Sangiang Api," pungkasnya. (red)