bimanews.id-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bima, melaksanakan rapat pleno terbuka pengundian nomor urut pasangan calon (Paslon) wali kota dan wakil wali kota. Kegiatan tersebut berlangsung di Paruga Nae Convention Hall, Senin (23/9).
Rapat pleno dipimpin Ketua KPU Kota Bima Suaeb didampingi empat komisioner lain. Hadir tiga pasangan calon kepala daerah.
Sebelum pengundian nomor urut, Suaeb membacakan tata tertib terkait mekanisme pengundian.
Dijelaskannya, sebelum penetapan nomor, dilakukan pengundian nomor urutan pencabutan antrian. Kesempatan pertama untuk mengambil nomor antrian adalah pasangan calon HM Rum dan Hj Mutmainnah (Amanah). Selanjutnya pasangan HA Rahman H Abidin dan Feri Sofiyan (Mari). Terakhir pasangan Syafriansar dan Syamsudin (Asam).
"Urutan pengambilan antrian ini berdasarkan waktu pendaftaran beberapa waktu lalu. Kemudian urutan pengambilan nomor dimulai dari nomor terkecil hingga terbesar," jelasnya saat membacakan tata tertib.
Pengambilan nomor antrian dilakukan calon wakil masing-masing. Kesempatan pertama Hj Mutmainnah, mengambil bola bertuliskan angka 6, dilanjutkan Feri Sofiyan bola dengan angka 7. Sedangkan Syamsudin bola nomor 4.
Sehingga yang berkesempatan pertama mengambil nomor urut adalah pasangan Asam, kemudian Amanah dan terakhir Mari. Asam mendapatkan nomor urut 3, Amanah nomor urut 2 dan Mari nomor urut 1.
"Urutan calon ini kami tetapkan dalam berita acara," katanya.
Usai penetapan pasangan calon, dilanjutkan dengan sambutan dari pasangan calon. Sambutan pertama disampikan calon Wali Kota Bima HA Rahman H Abidin. Dia mengatakan, tahapan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Bima sukses hingga hari ini.
"Alhamdulilah tahapan berjalan aman dan lancar. Mari kita pertahanan kondisi ini selesai," ajaknya.
Hal senada disampaikan calon Wali Kota Bima H Mohammad Rum. Dia mengatakan Pilkada harus dilaksanakan dengan riang gembira. Tidak perlu gontok-gontokan apalagi saling menjatuhkan satu sama lain.
"Mari kita sambut Pilkada dengan gembira," ajaknya.
Calon wali kota nomor 3 Syafriansar menambahkan, Pilkada tahun ini tidak boleh seperti sebelumnya yang terpecah-pecah dan bermusuhan satu sama lain. Sebab semua calon yang mengikuti kontestasi politik kali ini adalah sahabat dan saudara.
"Semua harus bersama, karena kami yang ikut mencalonkan diri memiliki niat yang sama yakni membangun daerah," tuturnya.
Usai sambutan dari pasangan calon dilanjutkan dengan penandatanganan kesepakatan kampanye damai. Dimulai dari pasangan calon, hingga partai pengusung. (nk)