Kondisi rumah H Ruslan, warga RT 14, RW 05 Kelurahan Paruga, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima yang terbakar sekitar pukul 01.30 Wita dinihari (4/4) |
bimanews.id-Musibah
kebakaran terjadi di RT 14, RW 05 Kelurahan Paruga, Kecamatan Rasanae Barat,
Kota Bima. Rumah panggung 20 tiang milik H Ruslan ludes terbakar.
Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 01.30 Wita dinihari, Kamis (4/4) itu juga
menyebabkan satu orang meninggal dunia atas nama Sri Wahyungsih, 39 tahun. Wanita
yang diketahui lumpuh sejak kecil itu terperangkap dalam kobaran api yang
menghanguskan rumahnya.
Menurut penuturan Wata, kakak dari korban, dia terbangun ketika
mendengar ibunya berteriak dan melompat dari jendela rumah. Saat itu api sudah
membesar, sehingga mereka berusaha menyelamatkan diri masing-masing.
"Saya lari sampai ke jalan pasar (Pasar Raya Kota Bima),
saya ingat ijazah belum diselamatakan. Saat itulah saya baru ingat ada Sri di
rumah yang belum keluar," tuturnya.
Ketika Wata kembali ke rumah dengan maksud menyelamatkan
saudarinya, namun terhalang api yang sudah membesar.
"Saya mau masuk lewat pintu dapur, terhalang api. Sementara
kamar korban bersebelahan dengan dapur," terangnya.
Wata hanya bisa pasrah dengan kondisi tersebut, apalagi dia
sendiri kondisinya juga tidak sehat betul karena menderita stroke.
Mobil pemadam tiba di lokasi sekitar 40 menit kemudian.
Sementara api sudah membakar sebagian besar rumah panggung tersebut. Hingga tidak
satupun barang berharga yang bisa diselamatkan.
Dugaan sementara penyebab kebakaran tersebut akibat korsleting
listrik. Karena menurut Wara, dia pulang dari rumah sakit menjenguk bapaknya H
Ruslan yang rawat inap, kondisi rumah mati lampu.
‘’Itu sekitar pukul 23.00 Wita, karena rumah gelap karena mati
lampu saya langsung tidur,’’ akunya.
Karena rumah panggung, api dengan cepat membesar, menghanguskan
seluruh isinya. Untungnya, saat kejadian tidak ada angin sehingga tidak
merembet ke rumah tetangga sekitarnya.
Syarifudin, tetangga korban mengaku terbangun ketika mendengar
ada keributan. Saat itu katanya, api sudah membesar.
‘’Bersama tetangga lain kami berusaha memadamkan api supaya tidak merembet ke rumah lain,’’ akunya.
Untungnya kata dia, saat kejadian listrik tidak mati, sehingga mereka
bisa menggunakan mesin air untuk menyemprotkan air sebelum mobil pemadam kebakaran
tiba di lokasi.
Pantauan di lokasi kejadian, warga berdatangan untuk melihat
musibah kebakaran tersebut. Apalagi beredar kabar adanya korban meninggal
dunia (red)