Gunung Sangiang yang ada di Kecamatan Wera, Kabupaten Bima saat ini status level II waspada |
bimanews.id-Status Gunung Sangiang Api di perairan
Kecamatan Wera, Kabupaten Bima kini berstatus level II waspada. Masyarakat
diminta tidak mendaki hingga ke puncak gunung.
Hasil pengamatan visual gunung dengan ketinggian
1.945 mdpl ini terlihat jelas tertutup kabut. Teramati asap kawah utama
berwarna putih dengan intensitas tipis, tinggi sekitar 15-150 meter dari
puncak. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga kencang ke arah timur,
tenggara, selatan, dan barat daya. Suhu udara sekitar 30-35°C, kelembaban
64-84%.
“Pengamatan instrumental 8 kali gempa hembusan, 4
kali gempa vulkanik dangkal, 3 kali gempa vulkanik dalam, 8 kali gempa tektonik
lokal, dan 3 kali gempa tektonik jauh,” kata Kepala Badan Geologi, Hendra
Gunawan, Sabtu (16/3).
Dari pengamatan visual periode 1- 15 Maret 2024
menunjukkan asap kawah teramati 15- 150 meter dari puncak. Sementara,
pemantauan secara instrumental menggunakan seismograf menunjukkan rekaman
kegempaan didominasi oleh jenis gempa hembusan rata-rata terjadi 1 kejadian per
hari, gempa vulkanik dalam, gempa tektonik lokal dan tektonik jauh.
Berdasarkan sejarah erupsinya, potensi bahaya
letusan Gunung Sangiang Api berupa letusan yang bersifat eksplosif dengan
ancamannya berupa awan panas, aliran lava lontaran batu (pijar), dan gas
beracun di kawasan puncak.
Namun demikian tetap harus diwaspadai potensi bahaya berupa aliran lava dan lontaran material. Potensi ancaman bahaya lain dapat berupa gas-gas vulkanik beracun seperti CO2, CO, dan SO2.
“Berdasarkan hasil analisis data visual dan
instrumental pada periode 1-15 Maret 2024 serta potensi ancaman bahayanya, maka
tingkat aktivitas Gunung Sangiang Api masih pada Level Il (Waspada),” jelasnya.
Dalam tingkat aktivitas Level II (Waspada),
masyarakat di sekitar Gunung Sangiang Api dan pengunjung/wisatawan tidak
diperbolehkan mendekati dan beraktivitas di dalam radius 1,5 km dari pusat
aktivitas Gunung Sangiang Api. Terkait potensi bahaya gas vulkanik konsentrasi
tinggi serta lontaran batuan jika terjadi erupsi freatik yang tiba-tiba, tanpa
didahului oleh gejala kenaikan aktivitas yang jelas.
“Masyarakat agar mematuhi rekomendasi yang
dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Geologi, serta tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak benar dan tidak
bertanggung jawab mengenai aktivitas Sangiang Api,” pungkasnya. (red)