bimanews.id-Tujuh ekor sapi milik Syafaruddin warga Desa Malaju, Kecamatan Kilo Kabupaten Dompu ditemukan tergeletak mati pada Senin pagi (12/2). Padahal beberapa hari sebelumnya, sapi-sapi tersebut terlihat sehat.
Kematian
tujuh ekor sapi tersebut belum diketahui secara jelas penyebabnya, dugaan
sementara karena diracun. Karena sapi-sapi tersebut tidak pernah dilepas liar,
selalu berada di kandang.
"Penyebab
sapi-sapi tersebut mati masih kami selidiki. Kami akan panggil dokter hewan untuk melakukan
pemeriksaan," kata Kapolsek Kilo, Ipda Eka Farman, Senin (12/2/).
Tujuh ekor
sapi diketahui mata sekitar pukul 06.00 Wita oleh pemiliknya. Kejadian itu
dilaporkan ke Polsek, sehingga anggota diturunkan untuk olah Tempat Kejadian
Perkara (TKP). Selain mengambil sampel air liur sapi yang mati, petugas juga
mengamankan sebuah botol obat pembasmi rumput di TKP.
"Isi
botol tersebut sudah kering. Sepertinya
sudah lama. Tapi, kami amankan dulu untuk kepentingan penyelidikan sembari
menunggu hasil pemeriksaan dokter hewan. Ternak mati ini harus dibedah (otopsi)
dan diambil organ tubuhnya untuk diuji laboratorium," jelas Eka.
Tujuh ekor
sapi yang mati itu terdiri dari tiga
ekor induk dan 4 ekor anak. Sementara yang masih hidup sekitar ada belasan
ekor.
"Jumlah
sapi keseluruhan sekitar 20 lebih ekor," sebutnya.
Puluhan sapi
tersebut adalah milik Syafaruddin dan saudaranya. Sapi-sapi tersebut
dilepas di area sawah yang sudah dipagar kawat keliling. Lokasi tidak jauh dari rumah pemiliknya.
"Jarak
rumah pemilik dan kandang sapi sekitar 100 meter. Sapi-sapi tersebut tidak
pernah dilepas liar, mengingat sekarang sedang musim tanam," katanya. (red)