Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), HW Musyafirin (tengah) saat silaturrahmi dengan PWI Kabupaten Bima, PWI Kota Bima dan PWI KSB di Surf Cafe, Kamis malam (8/2) |
bimanews.id-Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), HW Musyafirin mengatakan,
masih banyak wartawan yang belum memahami kode etik dalam melaksanakan tugas jurnalistik.
“Ada
kejadian, wartawan menulis berita padahal sudah dibilang off the record. Bahkan
kalimat off the record ditulis juga di berita,” kata Musyafirin saat silaturahmi
dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bima, PWI Kota Bima dan PWI
KSB di Cafe Surf, Kota Bima, Kamis malam (8/2).
Berita
media itu katanya, masih membekas
diingatan dan sangat disayangkan. Kejadian itu ceritanya, saat Pemda KSB diwawancara soal
persiapan pembangunan Bandara Sekongkang beberapa waktu lalu. Pada momen itu,
ada beberapa poin yang tidak untuk dipublikasikan.
Setelah
berita itu muncul, situasi di masyarakat area pembangunan bandara langsung
berubah. Sebagian warga yang lahannya terkena lokasi pembangunan bandara, menolak
untuk dibebaskan.
“Kita
mau somasi malah menguntungkan dia (oknum wartawan), karena pasti viral. Ya
udah, diamkan aja,” kata bupati yang dikenal dekat dengan wartawan ini.
Bupati
KSB mengaku banyak berteman dengan wartawan. Terutama para jurnalis yang paham
tentang kode etik dan sudah tergabung di organisasi terverifikasi dewan pers.
“Teman-teman PWI yang paling saya suka. Karena mereka paham tentang kode etik
jurnalistik,” katanya. (red)