Inilah kondisi Nur Mutiah yang mengaku dikeroyok oleh tetangganya |
bimanews.id-Nur Mutiah, ibu muda 31 tahun ini menjadi korban dugaan pengeroyokan oleh tetangganya sendiri di lingkungan BTN Lewi Jambu, pada, Selasa (7/11) malam lalu. Akibatnya ibu satu anak ini mengalami luka lebam di beberapa bagian tubuhnya.
Korban mengaku kejadian itu berawal ketika dia dan tetangga depan rumahnya cekcok mulut karena saling tuduh sebagai penyebar informasi hoax serta mengadu domba. Kejadian di depan rumah korban ini ternyata disaksikan suami Wati yaitu Erwiansyah.
"Saat saya dan Wati saling mengumpat, tiba-tiba Erwin datang, kemudian menarik saya. Sambil mengguncang-guncang tubuh saya," ujarnya pada Bimanews.id, saat ditemui di kediamana pamannya, di lingkungan Kampung Suntu, Kelurahan paruga.
Tidak hanya ditarik, dia juga merasa ditendang pada bagian panggul kiri hingga memar dan nyeri. Akibat tendangan tersebut dia pun tersungkur.
Saat dia berusaha bangkit dmengangkat kepala, korban mengaku kembali ditendang pada bagian wajah. Itu yang membuat mulut dan hidungnya berdarah.
Tia sapaan akrabnya ini juga mengaku, istrinya Wati ikut menjambak rambutanya. Saat itulah dia mendengar suara ibunya yang juga ada di lokasi kejadian melarang Erwin memukul anaknya.
"Erwin, jangan pukul anak saya," tuturnya, mengutip bahasa ibunya.
Merasa nyawanya terancam, Tia mengaku, bangkit kemudian mengambil sepeda motor lantas pergi ke Polsek Rasanae Barat. Karena di sana tidak ada Polwan, akhirnya dia melapor ke Polres Bima kota.
"Setelah memberikan laporan, pergi ke RSUD untuk visum dan mendapatkan perawatan hingga dua hari," akunya.
Tragisnya, kasus dugaan penganiayaan itu berlangsung depan ibu dan anaknya.
Erwin yang ditemui media ini membantah cerita korban Tia. dia mengaku tidak pernah memukul apa lagi mengeroyok Tia bersama istrinya. "Saya tidak perah memukul Tia kok," akunya saat ditemui di Taman Ria, Sabtu (11/11) lalu.
Dia menuturkan, kejadian itu bermula ketika istrinya cekcok dengan Tia depan rumah korban. Saat itu anaknya tiba-tiba keluar untuk melerai.
Merasa khawatir akan kondisi anaknya yang saat itu berada di tengah antara isterinya dengan Tia, Erwin mendekat untuk mengambil anak perempuannya tersebut.
Namun, sekitar jarak empat meter, Tia kata Erwin tiba-tiba berlari ke arahnya, kemudian menarik bajunya hingga terjatuh. Ketika itu Erwin mengaku jatuh ke belakang sedangkan Tia tersungkur hingga wajahnya mengenai aspal depan gang.
"Saya tidak pernah menendang Tia. Kami sama-sama terjatuh, tapi posisi dia tersungkur," gambar pegawai Tatatpem Setda Kota Bima ini.
Akibat kejadian tersebut Purna Praja ini mengku mengalami memar pada bagian dada. serta lecet di bagian siku, sehingga dia melaporkan balik Tia atas dugaan penganiayaan.
"Saya juga sudah laporkan Tia ke Polres Bima Kota," tegasnya. (nk)