Hj. Nurhaidah |
bimanews.id, Bima-Pada pencalonan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Pemilu
2024 muncul figure baru dari Bima, yakni Hj. Nurhaidah. Wanita asal Desa Sari, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima ini merupakan satu-satunya
Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) DPD asli Bima.
Furkan, tim kajian potensi daerah Nurhaidah mengatakan, kondisi di NTB perlu mendapatkan perhatian lebih. Hal ini yang mendorong Hj. Nurhaidah maju menjadi calon anggota DPD, supaya bisa berbuat banyak untuk daerah kelahirannya.
"Hj. Nurhaidah ingin mengembangkan UMKM, supaya bisa mengelola sumber kekayaan yang ada di daerah. Seperti potensi laut, pertanian, peternakan dan lain-lain,’’ sebutnya.
Jika potensi sejumlah sektor ini bisa dihidupkan, masyarakat Bima dan Dompu secara ekonomi akan sejahtera. Termasuk katanya yang menjadi perhatian Hj. Nurhaidah, tingginya kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di NTB, terutama di wilayah Bima dan Dompu.
‘’Data tahun 2021, jumlah kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Bima dan Dompu mencapai angka 995. Tertinggi di NTB,’’ bebernya.
Hj. Nurhaidah pada acara silaturrahim dengan wartawan, Senin (13/2) mengatakan, keinginannya untuk terjun ke dunia politik didorong banyak hal. Secara ekonomi kata dia, Bima dan Dompu jauh tertinggal dibanding daerah lain.
‘’Saya sering ke Sumatera. Daerah di sana sudah maju. Apalagi mau dibandingkan dengan daerah di Pulau Jawa. Daerah kita jauh tertinggal,’’ bandingnya.
Padahal, potensi yang ada di Bima dan Dompu, baik sektor kelautan, pertanian dan peternakan sangat bagus. Kualitasnya diakui, bahkan menjadi primadona. "Kualitas bawang kita paling bagus. Ketika dibawa ke Brebes, yang punya nama Brebes, bukan Bima,’’ terangnya.
Karena itu, Hj. Nurhaidah berharap doa dan dukungan seluruh masyarakat Bima dan Dompu, sehingga terpilih menjadi anggota DPD RI. (red)