Mulyadi |
bimanews.id, Kota Bima-Data pada Dinas Sosial, jumlah warga
miskin di Kota Bima masih cukup tinggi. Saat ini tercatat sebanyak 8.093 Kepala
Keluarga (KK) masuk kategori miskin ekstrim.
Pejabat fungsional atau Kasi Pekerja Sosial pada Dinas Sosial
Kota Bima, Mulyadi mengatakan, angka kemiskinan tertinggi di Kecamatan Asakota. Terutama warga
di daerah pesisir.
‘’Sekitar 2.721 KK dari enam kelurahan di Kecamatan Asakota masuk
kategori miskin ekstrim. Yakni, Kelurahan
Jatibaru sebanyak 644 KK, Jatibaru Timur
416 KK, Jatiwangi 382 KK, Kolo 714 KK, Melayu 205 KK dan Ule 360 KK,’’ sebutnya, Senin (13/2).
Tingginya angka kemiskinan di Kecamatan Asakota dipengaruhi tingkat
pendidikan masyarakat yang rendah.
Berbeda dengan empat kecamatan lain di Kota Bima.
Angka kemiskinan tertinggi kedua di Kecamatan Raba, dengan
jumlah KK miskin sebanyak 1.989, tersebar pada 11 kelurahan. Posisi ketiga Kecamatan Mpuda dengan jumlah 1.489
KK, tersebar pada 10 Kelurahan. Selanjutnya, Kecamatan Rasana'e Timur sebanyak
1.990 KK, tersebar pada kelurahan.
Jumlah warga miskin terendah di Kecamatan Rasana'e Barat, hanya 704 KK. Itu ada pada 6 kelurahan. ‘’Tingkat
pendidikan warga di Kecamatan Rasanae Barat cukup tinggi dibanding kecamatan
lain,’’ banding Mulyadi.
Untuk menanggulangi masalah kemiskinan itu, Pemkot Bima meluncurkan
sejumlah program. Selain Bantuan Sosial (Bansos) bersumber dari pemerintah pusat. Seperti Program Keluarga Harapan (PKH),
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan lain-lain.
‘’Tingkat pendidikan yang rendah menyebabkan warga kesulitan mendapatkan
pekerjaan, sehingga berdampak terhadap
penghasilan untuk menunjang kebutuhan hidup,’’ tutupnya. (red)