Ilustrasi |
bimanews. id, Bima-Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Balai
Perumahan NTB menanggapi soal dugaan pemotongan upah tukang Rp 100 untuk
pembuatan laporan. Warni mengaku, akan memecat fasilitator jika terbukti
melakukan itu.
Penegasan itu disampaikan Warni ketika
dihubungi via WhatApp, Senin (3/10). "Kalau benar, saya akan tindaklanjuti.
Kalau tidak benar, saya akan tuntut yang buat berita," tegasnya.
Warni mengaku, pihaknya telah bekerja sesuai dengan aturan.
Mengikuti Juknis dan Juklak yang
ditentukan Kementerian PUPR.
Mengenai upah yang diduga dipotong
dengan dalih untuk pelaporan, akan ditindak lanjuti untuk mencari kebenaran.
"Upah tukang diambil atau
diterima langsung oleh penerima bantuan melalui bank penyalur. Tidak ada celah
buat siapapun untuk memotong upah tukang," tuturnya.
Menurut dia, selama ini program yang
sesuai dan paling ideal adalah program BSPS. "Jangan disamakan dengan
program bantuan yang lain," bandingnya.
Diakui, banyak dokumen yang ditanda
tangani oleh penerima bantuan. Termasuk materai, itu harus disiapkan warga.
"Kalau ada fasilitator yang
terbukti, saya akan pecat. Kalau bapak mau kasi gratis materai ke penerima
bantuan, syukur alhamdulillah," imbuhnya.
Program ini tegasnya untuk masyarakat,
jangan sampai masyarakat dirugikan oleh ulah oknum yang tidak bertanggung
jawab.
Diberitakan sebelumnya, penerima
bantuan asal desa Mbawa Kecamatan Donggo H. Abdurrahman mengaku, menerima uang
ongkos tukang senilai Rp. 1.150.000 dari seharusnya Rp. 1.250.000.
H. Abdurrahman mengaku, tidak
mengetahui persis adanya pengurangan uang ongkos tukang senilai Rp. 100 ribu.
Fasilitator lapangan, Ardiansyah,
membenarkan ada pemotongan uang ongkos tukang senilai Rp. 100 ribu.
"Benar. Uang Rp 100 ribu itu
untuk biaya pelaporan," akunya dihubungi via sambungan WhatsApp.
Senada diakui fasilitator lapangan
lainnya, Mus. Dia membenarkan adanya penarikan uang senilai Rp. 100 ribu.
Dia mengaku, tidak semua penerima
manfaat memberi uang. "Uang tersebut untuk beli materai. Ada juga warga yang memberikan materai," katanya
dihubungi via pesan WhatsApp. (fir)