Potongan video kasus pengeroyokan siswa SMAN 2 Lambu oleh dua orang adik kelas yang sempat viral di media sosial |
bimanews.id,
Bima-Tiga siswa SMAN 2 Lambu, Kabupaten Bima dikeluarkan dari sekolah. Mereka diduga melakukan pengeroyokan terhadap
kakak kelas sepulang sekolah pada Rabu
siang (15/9).
Dari video
yang beredar, korban inisial RM dikeroyok dua orang siswa di sebuah lahan
pertanian warga di Desa Kale'o, Kecamatan Lambu. Korban terjatuh, sehingga tidak
melawan saat ditendang dan dipukul oleh tiga juniornya. Satu orang siswi yang
merupakan keponaan RM berusaha melerai.
Kakak korban RH dikonfirmasi mengatakan,
kasus pengeroyokan itu berlangsung saat
adiknya pulang dengan sepeda motor, membonceng keponakan perempuan.
"Adik
saya gak ada masalah dengan mereka. Saat
di jalan, dihadang lalu keroyok oleh mereka," bebernya saat
dikonfirmasi via ponsel, Kamis (15/9).
Dia tidak
mengetahui identitas para pelaku tersebut, namun diakui masih satu sekolah dengan adiknya. "Namanya
saya gak tahu. Mereka orang Lanta dan Monta Baru," sebutnya.
Atas
kejadian itu, RH meminta pihak sekolah memproses para pelaku sesuai aturan yang
berlaku. "Sebagai keluarga, kami minta kasus ini diangani serisu oleh pihak
sekolah. Supaya ada efek jera bagi para pelaku," tandasnya.
Kepala Seksi
Guru dan Kependidikan KCD Dikbud Kota dan Kabupaten Bima Dr. Salahudin
membenarkan kasus pengeroyokan tersebut. Kasus itu katanya, di luar sekolah
saat mereka pulang.
"Kasus
perkelahian ini berlangsung di luar sekolah, tepatnya sekitar 500 meter dari
sekolah," ungkapnya dikonfirmasi via ponsel, Kamis (15/9).
Para pelaku katanya
siswa kelas 10, sementara korban kelas 13. Korban mengalami luka lebam dan
lecet.
Kasus
perkelahian itu akunya, sudah ditangani pihak sekolah. Para pelaku bersama
orang tua mereka telah dipanggil. "Kesepakatan dari pertemuan itu, para pelaku
dikembalikan ke orang tua masing-masing. Mereka akan dicarikan sekolah lain,"
jelasnya.
Dari catatan
sekolah, ketiga pelaku sudah sering melakukan tindakan serupa, melanggar tata
tertib siswa. Sehingga ketiga pelaku dikembalikan ke orang tuanya
masing-masing.
Dari kejadian itu, dia berharap pihak sekolah dan orang tua wali murid lebih meningkatkan pembinaan dan penguatan karakter siswa. Agar siswa memiliki pemahaman yang baik tentang kepribadian.
Kapolsek
Lambu Iptu Ruhdin yang dikonfirmasi mengaku, belum mendapat laporan mengenai kasus
tersebut. Kendati dia mengaku mengetahui kasus pengeroyokan tersebut beredar di
media sosial.
"Belum
ada laporan yang masuk. Mungkin sudah diselesaikan oleh pihak sekolah,’’
katanya. (red)