Ilustrasi |
bimanews.id,
Bima- Anggota DPRD Kabupaten Bima inisial K (Kurniawan) mengaku sebagai koordinator penyaluran KUR
pada BNI 46 Bima. Tetapi soal dugaan potong memotong dana KUR yang sampai ke
warga dibantahnya.
"Saya memang koordinator KUR di BNI, tapi tidak ada uang KUR yang saya
potong," tegasnya saat dihubungi
via WhatsApp, Jum’at (2/9).
Anggota
dewan dari Partai Amanat Nasional (PAN) Dapil II ini menegaskan, dia hanya
memberitahu peternak terkait ada dana KUR Sapi pada BNI 46 Bima. Pengurusan
dokumen pengajuan pinjaman KUR sampai pada pencairan, sama sekali tidak terlibat.
Bahkan dia tidak
tahu kapan dana KUR itu cair, begitu juga nominal diterima peternak. "Dokumen
dan lain-lain, hingga KUR cair, itu ditangani langsung peternak sendiri,’’
terangnya.
Apalagi mekanis
pengurusan KUR pada BNI 46 Bima, koordinator
hanya sebagai agen resmi BNI yang
berperan merekrut calon nasabah KUR. Mencari peternak sapi yang ingin meminjam
dana KUR.
Setelah
calon nasabah ada, koordinator memfasilitasi pengurusan dokumen administrasi.
Misalnya, surat keterangan tentang kebenaran calon nasabah sebagai peternak
sapi. Surat jaminan hingga pernyataan tidak memiliki utang dan kesiapan
membayar dana pinjaman.
‘’Saat
penandatangan akad kesepakatan antara bank dengan calon nasabah KUR, koordinator masih berperan. Setelah itu tidak
ada lagi,’’ sebutnya.
Terhadap
dugaan pemotongan dana KUR, Kurniawan mengaku pernah diperiksa penyidik Polres
Bima Kota. Pertanyaan yang diajukan tidak jauh beda dari pertanyaan teman-teman
wartawan.
"Jawaban
saya saat itu juga sama seperti yang disampaikan sekarang,’’ sebutnya.
Sementara anggota
dewan inisial M (Mustakim) dihubungi, menyampaikan terimakasih atas pemberitaan
media.
"Makasih
atas informasi dan beritanya," ucap duta partai Nasdem ini dihubungi via
pesan WhatsApp.
Sementara
anggota DPRD Kabupaten Bima inisial D (Dedi) hingga berita ini ditulis belum bisa dihubungi. Handphone dalam posisi
of. (fir)