Ilustrasi |
BimaNews.id, Bima-Sisa gaji yang belum dibayar kontraktor
sebagai alasan Efrin menyegel SMAN 3 Wera selama sekian bulan, sudah ada titik
terang. Kontraktor pelaksana proyek SMAN 3 Wera mengaku telah ada kesepakatan
tentang pembayaran uang yang menjadi tuntutan itu.
‘’Sudah ada kata sepakat dengan Efrin, pemborong pekerjaan
(bukan tukang, Red),’’ sebut Arifuddin, kuasa pelaksana CV Berkah dihubungi,
Jumat (22/7).
Sisa uang borongan kerja senilai Rp 73 juta akan dibayar tanggal
5 Agustus mendatang. SMAN 3 yang disegel selama ini akan dibuka hari ini
(jumat, Red)
"Tadi saya bertemu Efrin di Kota Bima,’’ akunya.
Arifuddin mengaku, ini pertama kali membuat kesepakatan dengan
Efrin kaitan dengan pekerjaan proyek di SMAN 3 Wera.
"Sebelumnya saya tidak pernah membuat kata sepakat dengan
Efrin. Sejak ada mis komunikasi ini," kata dia meluruskan.
Efrin jelas Arifuddin, bukan pekerja ataupun tukang dalam pembangunan
di SMAn 3 Wera. Melainkan pemborong tenaga kerja. "Sebatas memborong
tenaga kerja saja. Tidak lebih," ujarnya.
Sesuai perjanjian awal, Efrin mengerjakan utuh proyek di SMAN 3
Wera. Mulai pondasi hingga pasang keramik.
Satu lokal bangunan ruang kelas diborong seharga Rp 35 juta.
Untuk dua lokal kelas lain yang rehab, disepakati Rp 20 juta. Begitu pula untuk item pekerjaan lain. Ada
kesepakatan nilai untuk masing masing. Totalnya Rp 110 juta untuk tenaga kerja.
Untuk borongan diakui telah dibayarkan kepada tenaga kerja,
tukang maupun buruh. Tidak melalui Efrin. Inilah yang kemudian menjadi tuntutan
Efrin.
‘’Untuk borongan pekerjaan, tidak dituangkan melalui perjanjian
kerja,’’ akunya.
Bagaimana dengan pekerjaan yang belum selesai? Arifuddin
mengaku, untuk pekerjaan tembok yang dilihat belum diplester memang tidak
dikerjakan.
"Dalam RAB hanya pekerjaan pasang bata saja, tidak ada
pekerjaan plester. Tapi pada tembok yang lain ada item pekerjaan plester dan
sudah saya kerjakan," ujarnya.
Begitu pula dengan pekerjaan plafon pada beberapa ruangan yang
tidak dikerjakan sampai sekarang.
"Untuk plafon, ada yang dikerjakan dan ada yang tidak
dikerjakan. Dalam RAB juga demikian. Yang saya kerja sesuai dalam RAB
saja," terangnya.
Dari total anggaran Rp 2,2 miliar lebih itu, kata Arifuddin,
item pekerjaan bukan hanya untuk 4 lokal ruang kelas saja.
Ada pekerjaan pendukung lain, seperti bangun baru WC dua lokal. "Ada
item pekerjaan rehab WC juga. Untuk setiap item pekerjaan, ada RAB tersendiri
walau dalam satu paket kontrak," tandasnya.
Hingga Jumat sore, SMAN 3 Wera masih disegel.
"Informasi yang saya terima dari kepala SMAN 3 Wera, sekolah
masih disegel," ucap Plh Kepala UPT Dikbud Provinsi NTB Bima dan Kota
Bima, Salahuddin dihubungi, Jumat sore
(22/7) . (fir)