Korban Muardin, warga Desa Rite, Kecamatan Ambalawi kritis di RSUD Bima akibat luka pada bagian kepala saat terjadi kericuhan pada Pilkades setempat, Kamis (7/7) |
BimaNews.id,
Bima-Poses penghitungan suara Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Rite, Kecamatan
Ambalawi, Kabupaten Bima berakhir ricuh, Kamis (7/7). Tiga orang warga
mengalami luka, satu diantaranya kritis, kini dirawat di ruang ICU RSUD Bima.
Korban
kritis Muardin mengalami luka serius bagian kepala yang hingga kini belum
diketahui persis penyebabnya.
Dua korban
lain, Nanang Suhendra dan Usran. Nanang merupakan anak dari Muardin, mengalami luka lecet bagian
perut diduga diserempet peluru karet. Usran mengalami luka lebam bagian muka
dan dirawat di Puskesmas Ambalawi.
Pantauan di
ruang ICU RSUD Bima, korban Muardin
dalam kondisi kritis. Tim medis RSUD Bima memasang inkubator sebagai alat bantu
nafas bagi korban.
Sejumlah
keluarga korban terlihat melantunkan ayat Al Qur'an di samping maupun pada
telinga korban.
"Sejak
dibawa ke RSUD pada Kamis (7/7) hingga Jum'at (8/7) Muardin dalam keadaan koma.
Belum bisa diajak bicara satu katapun," sebut Atikah, kakak korban ditemui di RSUD
Bima, Jum’at (8/7).
Dia belum
mengetahui persis penyebab luka dialami korban. "Kita hanya tahu Muardin
roboh di lokasi Pilkades dengan luka di kepala," tuturnya
Diakui saat
itu terjadi kericuhan, namun apa yang menyebabkan Muardin mengalami luka, belum ada kejelasan.
Keluarga
korban, Bustan menceritakan, awal mula terjadinya kericuhan saat penghitungan
suara. "Saat pemilihan hari Rabu berjalan normal dan lancar," ceritanya
dihubungi WhatsApp, Jum'at (8/7).
Pencoblosan dimulai
pukul 07.00 Wita, berakhir sekitar pukul
24.00 Wita. "Penghitungan surat suara dilanjukan kamis pukul 11.00 Wita. Sampai
hari ini dilanjutkan di Polsek Ambalawi," ujarnya.
Saat berlangsung
hitungan pada kotak 7 dari 9 kotak
suara, penghitungan mendandak terhenti karena ada protes dari salah satu calon.
Menjelang
magrib protes semakin riuh. Tiba-tiba terjadi lemparan batu.
"Pihak
aparat kewalahan menghalau massa yang sudah kecewa dengan kinerja panitia.
Tembakkan gas air mata terjadi, tanpa disadari ada warga yang diduga kena
peluru karet," sebut Bustan.
Akibat
insiden itu, tiga orang warga mengalami
luka. Korban Muardin asal dusun 1 Soncolumba mengalami lebam bagian muka dan
robek bagian kepala.
"Korban
Muardin sampai sekarang masih dirawat intens di ICU RSUD Bima," terangnya.
Sementara
korban lain, Usran asal Dusun Rite 2 mengalami luka lecet bagian perut diduga
akibat peluru karet.
Korban lain,
Nanang Suhendra, anak korban Muardin, mengalami luka lebam. "Sekarang
Nanang masih di rumah sakit menunggui bapaknya Muardin yang dirawat,"
sebutnya.
Kasi Humas
Polres Bima Kota Iptu Jufrin melalui staf Nasrun membantah ada kericuhan saat
penghitungan suara hasil Pilkades Rite.
"Tidak
ada kericuhan, apalagi ada warga yang mengalami luka tembak," bantahnya sembari
menutup sambungan seluler saat dihubungi, Jum'at (08/07). (fir)