Ilustrasi |
BimaNews.id, Bima-Saat ini gas elpiji kemasan 3 Kilogram di Bima mulai langka. Kondisi ini dirasakan masyarakat sejak awal Ramadhan lalu.
Pada pangkalan resmi, gas elpiji kemasan 3 Kg hanya hitungan menit setelah didrop agen sudah habis.
Direktur PT Bima Indah Gemilang, Agus Rusmanto, mengakui adanya kelangkaan gas elpiji kemasan 3 Kg di masyarakat.
"Memang terasa ada kelangkaan elpiji kemasan 3 Kg pada masyarakat," u saat dikonfirmasi di kantornya, Senin (28/7).
Kelangkaan terjadi kata dia, bukan disebabkan ada hambatan distribusi dari agen ke pangkalan. Setiap hari tetap ada droping ke pangkalan, meski hari libur. Kecuali hari Minggu.
Untuk Kabupaten Bima, setiap hari didrop sebanyak 3.640 tabung. Kota Bima 3.080 tabung dan Kabupaten Dompu 2.800 tabung. "Kelangkaan ini mulai kita rasakan sejak bulan Ramadhan lalu, saat ini puncaknya," jelas Agus.
Untuk mengetahui penyebab kelangkaan terjadi, akhir pekan lalu pihaknya turun ke wilayah Woha, Bolo, Soromandi dan Donggo. Untuk memantau dan menggali informasi di masyarakat.
"Pantauan kita, rata-rata ketersediaan elpiji di pangkalan kosong saat itu," ungkapnya.
Dari analisa mereka, untuk kebutuhan memasak dengan volume kecil, 1 tabung elpiji bisa digunakan selama satu pekan hingga 10 hari. Sementara untuk satu pangkalan ada 4 pasokan dalam sebulan.
‘’Tapi kenapa elpiji 3 Kg langka?. Ini yang mengundang pertanyaan kita," katanya.
Padahal kata dia, jumlah rumah tangga dan jumlah pasokan ke pangkalan tetap seperti semula. Tapi kebutuhan masyarakat meningkat.
Setelah ditelusuri lebih jauh dapat disimpulkan, kelangkaan ini disebabkan oleh beberapa faktor.
Yakni, alih fungsi penggunaan elpiji sebagai pengganti BBM mesin diesel. Masyarakat yang saat musim hujan berada di ladang, sekarang sudah kembali ke rumah sehingga kebutuhan elpiji meningkat.
"Faktor lain, covid sudah melandai, aktivitas PKL mulai menggeliat,"
jelasnya. (fir)