Ilustrasi |
BimaNews.id, Bima-Bendahara Desa Kalampa, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima inisial SJ meniru tanda tangan Kepala Desa (Kades) untuk mencairkan dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) Rp 91.800.000. Hal itu dipersoalkan Kades Kalampa, Burhanuddin.
"Saya
tidak dikasi tahu kalau uang BLT itu mau dicairkan," protesnya.
Diakui, uang
tersebut untuk pembayaran BLT tahap II tahun 2022. Paling tidak, dia diberitahu uang mau
dicairkan.
Untuk
pembagian BLT katanya, belum dilakukan karena jumlah uang sudah berkurang.
"Sudah kurang 3 juta lebih," sebutnya.
Oknum
bendahara SJ, mengakui telah meniru tanda tangan Kades untuk mencairkan uang
BLT itu. "Benar saya telah meniru tanda tangan kepala desa," akunya
dihubungi via seluler, Sabtu (2/7).
Hal itu
dilakukannya karena didesak aparatur desa yang butuh uang. Uang yang dicairkan itu jelas dia, untuk
pembayaran BLT tahap II tahun 2022 kepada 101 orang penerima.
Terhadap
persoalan itu, SH pasrah dan mengaku siap menerima konsekwensinya. "Saya
pasrah saja apa yang akan terjadi. Yang pasti, tidak ada yang saya ambil satu
sen pun," ucapnya.
Diakuinya, dari
total nilai yang dicairkan di Bank itu telah berkurang Rp 3.023.000 juta karena
dipotong untuk pembayaran tunggakkan kredit 2 orang aparatur desa.
"Andaikan
saya disuruh mengganti uang yang dipotong Bank itu akan saya ganti, meski bukan
saya yang makan," timpalnya. (fir)