Ilustrasi |
BimaNews.id, Bima-Bertahun-tahun warga Desa Sanolo, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima kesulitan air bersih. Mereka harus merogoh kocek untuk membeli air bersih setiap hari.
Sekretaris
Desa Sanolo, Arabiah mengaku, untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga harus
keluarkan uang Rp 10 ribu untuk tiga jerigen isi 20 liter.
"Kondisi
seperti ini sudah bertahun-tahun dialami warga," katanya saat dihubungi,
Jum'at (24/6).
Setiap sore
hari sebutnya, mobil pick up keliling di
jalan maupun di gang-gang menjual air kepada warga. "Untuk kebutuhan mandi
dan cuci kita pakai air sumur," tuturnya.
Di Desa
Sanolo bukan tidak ada air sumur, namun rasanya agak pahit, karena berdekatan
dengan laut.
"Untuk
lidah orang luar desa, rasa airnya dibilang agak pahit. Sebenarnya bagi kami
biasa-biasa saja," akunya.
Mengatasi
kesulitan air dihadappi warga, pemerintah desa telah buat bor sumur dalam. Tapi
rasa airnya tetap pahit.
Sumur bor
dalam tetap dimanfaatkan untuk keperluan mandi dan cuci.
‘’Harapan kami,
pemerintah daerah maupun provinsi bisa mengalirkan air dari sumur bor dalam di
Desa Darussalam ke Desa Sanolo,’’ harapnya.
Sehingga kebutuhan
air bersih untuk warga Sanolo bisa diatasi. ‘’Kita mau gunakan anggaran desa,
selain butuh dana besar, juga tidak ada nomenklatur untuk sarana air
bersih," pungkasnya. (fir)