Ilustrasi |
BimaNews.id,
Bima-Niat ingin memperbaiki kehidupan keluarga dengan menjadi TKW di Arab
Saudi, Meilisah Binti Mansyur, warga Desa Monta Baru, Kecamatan Lambu,
Kabupaten Bima ini justru tidak diketahui nasibnya.
Wanita 31
tahun ini hilang kontak dengan keluarga sejak 2012 lalu. Ketika dia dipindahkan
majikannya untuk pindah kerja ke tempat lain.
Menurut Hanafi,
Meilisah berangkat menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Arab Saudi melalui
PT Bumen Jaya Eka Putra tahun 2008 silam. Saat itu dia bekerja sebagai asisten
rumah tangga.
Di tempat
itu katanya, Meilisah hanya bekerja selama tiga bulan. Selanjutnya, Melilisah
dibawa ke Kedutan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Riyad.
‘’Pihak KBRI
Riyad lantas mencarikan Meilisah majikan kedua. Dia bekerja sekitar empat tahun
di majikan kedua,’’ sebut keluarga Meilisah ini dihubungi, Jum’at (17/6).
Selama bekerja
di tempat majikan kedua, Meilisah katanya sering komunikasi dengan keluarganya
di kampung. Bahkan pernah mengirim uang pada orang tuanya Rp 26 juta.
Masuk tahun
kelima, dia dipindahkan majikannya
bekerja di tempat lain. Saat itu Meilisah sempat mengabarkan ke orang tuanya
soal pindah tempat kerja.
Namun,
setelah itu tidak pernah ada lagi komunikasi dengan keluarga hingga sekarang. Tidak
lama setelah hilang kontak dengan Meilisah di Arab Saudi, keluarga melaporkan ke
Disnakertrans Kabupaten Bima.
Pengaduan tersebut
telah diteruskan Disnakertrans ke Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia
(BP2MI) dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI), Arab Saudi.
Kabid
Binapenta Disnakertrans Kabupaten Bima, Ruvaidah membenarkan menerima laporan dari keluarga
Meilisah. Pihaknya bersama BP2MI dan stakeholder terkait di pusat masih melacak
keberadaan Meilisah. (red)