Banjir Rob yang menggenangi runway Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima, Rabu (15/6) |
BimaNews.id, BIMA-Banjir Rob diprediksi akan kembali melanda wilayah Bima pada tanggal 11 hingga 15 Juli mendatang. Menurut prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bima dengan puncak tertinggi pada 13 Juli.
"Berdasarkan
water level, Juli mendatang berpotensi kenaikan banjir laut air pasang. Untuk
wilayah Bima, kita prediksikan mulai tanggal 11 hingga 15 Juli," ungkap
Kepala BMKG Wilayah Bima, Topan Primadi.
Untuk banjir
rob saat ini katanya, akan terjadi hingga 17 Juni. Hal ini disebabkan angin
yang berhembus konsisten dengan kecepatan tinggi hingga 46 km per jam di
beberapa perairan di Indonesia. Sehingga ada peningkatan tinggi gelombang,
terutama di laut Jawa, Sawu, Flores, Banda, dengan ketinggian gelombang
mencapai 2 meter.
Sedangkan di
Perairan Barat Sumatera, selatan Jawa hingga NTT, Laut Arafuru dengan
ketinggian gelombang mencapai 3 meter.
"Dari citra
satelit altimetri, tinggi muka air laut menunjukkan adanya anomali positif yang
berpotensi menyebabkan banjir di pesisir lebih tinggi," jelasnya.
Bersamaan dengan itu sebutnya, ada fenomena Super Full Moon, fase bulan purnama yang bersamaan dengan pasang air laut tertinggi pada 14 Juni 2022. Itu terjadi di wilayah perairan utara Bima dan Dompu dan wilayah pesisir perairan selatan Bima dan Dompu.
"Rob
ini diprediksi berlangsung dengan waktu yang berbeda di tiap wilayah,’’
sebutnya.
Kondisi ini kata dia, secara umum dapat mengganggu
aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir. Seperti bongkar muat di
Pelabuhan, air laut memasuki pemukiman
warga dan kerusakan pada tambak garam maupun perikanan darat. (fir)