Kapal Nusantara 6 saat bersandar di Pelabuhan Bima untuk mengangkut sapi dari Pelabuhan Bima ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. |
BimaNews.id, BIMA- Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Bima belum memastikan penambahan armada tol laut untuk pengangkut sapi qurban ke Jabodetabek.
Meskipun rencana penambahan armada itu
sudah dikoordinasikan dengan sejumlah pihak. Mulai dari Gubenur NTB,
Kementerian Perhubungan Laut, Peternakan dan stakeholder lain.
"Soal ada atau tidak penambahan
armada laut, kami belum bisa pastikan. Karena
jadwal operasinya memang belum ada," kara Sekretaris Disnakeswan Kabupaten Bima Joko
Agus Guyanto, Jum'at (20/5).
Padahal dengan penutupan jalur darat
akibat wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) saat ini. Alternatif satu-satunya,
pengiriman sapi ke Jabodetabek melalui jalur laut.
"Lombok dan Jawa Timur untuk
jalur pengiriman ternak masih tutup lantaran PKM," terangnya.
Dari 10 ribu ekor sapi yang diminta
daerah tujuan. Sekitar 1.050 ekor yang sudah dikirim dengan 2 armada tol laut.
"Sekarang kita masih menunggu
giliran pengiriman tahap 3. Sesuai jadwal harusnya 19 Mei, tapi diundur
lagi," terangnya.
Sehingga total sapi yang belum dikirim
sebanyak 9.950 ekor. Idealnya bisa terkirim semua sampai pertengahan Juni
mendatang sekitar 18 kali berlayar.
"Sekarang masih kami usahakan.
Karena sapi yang akan dikirim itu untuk kebutuhan qurban Idul Adha," beber
pria asal Jawa Timur ini.
Lambanya pemenuhan armada tol laut
oleh pemerintah, membuat sejumlah pengusaha dan peternak memilih jalan sendiri.
Mereka menyewa kapal besi dan kapal kayu untuk mengirim sapi ke Pulau Jawa.
"Biaya pengiriman mereka tanggung
sendiri," kata Sekretaris Persatuan Pedagang Hewan Nasional Indonesia
(PPHNI) Dedy Sadikin.
Untuk satu ekor sapi dibandrol Rp 1
juta lebih. Meski mahal, namun berbanding lurus dengan kecepatan pengiriman.
"Biar nanti kami bisa cepat
pasarkan," bebernya.
Menunggu armada tol laut kata dia,
cukup lama. Apalagi dari pengalaman tahun
sebelumnya, rencana pemerintah untuk menambah armada tol laut, tidak terealisasi.
"Itu hanya sebatas wacana, belum
pernah terealisasi," sesalnya. (jul)