Kapal penumpang Awu saat bersandar di Pelabuhan Bima saat puncak mudik lebaran Idul Fitri pekan lalu. |
Berbeda dengan
arus balik lebaran 2021 lalu, hanya sekitar 10 ribu penumpang. Bertepatan dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akibat
Covid-19.
Kepala Pelni
Cabang Bima Puji Asmoro mengatakan, sebagian besar arus mudik telah diberangkatkan
beberapa hari lalu. Dengan daerah mulai dari Sabang hingga Merauke Provinsi
Papua.
Dari sekian
daerah tujuan, penumpang paling banyak tujuan Makassar, Sulawesi Selatan. "
Sebagian besar adalah mahasiswa asal Bima yang kuliah di sana," jelasnya,
Selasa (10/5).
Disusul warga
perantauan tujuan Pulau Jawa, Papua dan
sejumlah daerah lainnya. Mereka berlayar menggunakan lima kapal penumpang dan
dua kapal perintis.
Yakni kapal
penumpang Tilongkabila, Binaya, Leuser, Wilis dan Awu. Sedangkan Kapal Perintis
Nusantara 66 dan Perintis Nusantara 84.
"Untuk
kapal Pelni akan mengantar penumpang di pelabuhan dengan kapasitas memadai.
Sementara perintis menyisir pelabuhan daerah terpencil," jelas Puji sapaan
karib pria asal Banyuwangi ini.
Dari tujuh
kapal pengangkut tersebut, kapasitas muatan mulai dari 1,5 ribu hingga 3 ribu
penumpang.
"Kapasitas
muatan kapal sudah diatur, tidak boleh lebih. Itu pelanggaran," tandasnya.
(jul)