Rumah warga Desa Renda, Kecamatan Belo hangus akibat kebakaran pada Sabtu (30/4) |
Warga Pertanyakan Tenda Darurat dan Dapur Umum Belum Dibangun
BimaNews.id, BIMA-Minggu pagi (1/5) aliran listrik di Desa Renda, Kecamatan Palibelo masih dipadamkan sejak kebakaran 57 pada Sabtu sore (30/4).
Kondisi itu
menyulitkan bagi korban mendapatkan pasokan air bersih. Baik untuk keperluan
minum, masak, mandi hingga mencuci.
Korban
Rosmani mengatakan, selain air ia juga mengeluhkan pemerintah tidak kunjung
membangun dapur umum dan tenda darurat. Padahal itu sangat menunjang
kelangsungan hidup mereka pasca kebakaran.
"Karena
ndak ada tenda, saya bersama suami tidur di bawah kolom rumah tetangga. Ada
juga yang tidur di emperan rumah hingga dibawa keluar oleh keluarga ke desa lain,"
terangnya, Minggu (1/5).
Warga
lainnya Hj. Riasti mengaku, meski tidak menjadi korban kebakaran, tapi dirinya ikut merasakan dampak kebakaran
tersebut.
"Listrik
dipadamkan sejak kebakaran terjadi kemarin sore, hingga pagi ini,"
keluhnya.
Akibatnya,
selain gelap ia dan keluarga tidak bisa memasak dan mendapatkan air bersih.
Saat berbuka puasa kemarin saja terpaksa pergi membeli nasi bungkus di pasar
Tente, Kecamatan Woha.
"Sedangkan
untuk makan sahur dapat bantuan nasi bungkus," terangnya.
Sementara
Kepala Dinsos Kabupaten Bima Tajuddin ditemui di lokasi kebakaran, membenarkan belum membangun tenda darurat dan
dapur umum. Alasannya, karena saat ini masih proses pendinginan dan pembersihan
sisa kebakaran.
"Di
lokasi memang belum ada. Kalau dapur umum di kantor desa sudah ada dari tadi
malam," ungkapnya saat ditemui di lokasi.
Mantan Kadis
BPMDes Kabupaten Bima ini mengaku, kedatangannya untuk menyerahkan bantuan
tanggap darurat ke korban. Diantaranya, bantuan terpal untuk tenda darurat, air
minum, mie instan, selimut, sarung, beras 570 kilogram dan sejumlah kebutuhan
lain.
"Bantuan
beras tahap awal 10 kilogram untuk setiap KK," tandasnya. (jul)