Anggota Pol PP membantu membersihkan sisa kebakaran rumah warga di Desa Renda, Kecamatan Belo, Kabupaten Bima, Minggu (1/5). |
Kebakaran itu
juga diperparah terlambatnya petugas pemadam kebakaran turun ke lokasi. Dari pengakuan warga setempat, mobil pemadam
sampai di tempat kejadian sekitar dua jam setelah kebekaran terjadi.
Kondisi itu dikeluhkan sejumlah warga korban kebakaran di Desa Renda. Seperti Erlina, warga yang rumahnya pertama kali terbakar. Dia menyesalkan lambanya mobil pemadam kebakaran turun ke lokasi.
Padahal kata
Erlina, begitu rumahnya terbakar, warga langsung menghubungi Damkar.
"Saat
kami hubungi katanya lagi di jalan. Mereka baru sampai di lokasi sekitar dua jam setelah kebakaran
terjadi. Api sudah mulai padam," keluhnya saat ditemui di lokasi, Minggu
(1/5).
Keterlambatan
Damkar itu membuat warga setempat kecewa. Begitu mobil Damkar tiba di lokasi,
warga melemparinya dengan batu dan kayu.
"Mobil
Damkar yang turunn saat kejadian itu milik Kecamatan Monta. Damkar milik Kecamatan
Belo masih rusak," sebutnya.
Musibah
kebakaran katanya, tidak akan separah ini jika mobil pemadam cepat datang ke
lokasi. Apalagi pemukiman warga yang
terbakar tidak jauh dari jalan raya. Memudahkan pekerjaan petugas pemadam
kebakaran.
Saat
kebakaran kata Erlina, ia tidak bisa berbuat banyak. Situasi di perkampungan sedang sepi. Warga setempat banyak bertani di
Kabupaten Sumbawa. Tiupan angina juga kencang, sehingga api cepat merembet ke
rumah warga lain.
"Rumah
warga yang terbakar rata-rata kosong. Pemiliknya sedang bertani di Kabupaten
Sumbawa, ‘’ terangnya.
Korban lain
Rosmani, mengaku kaget ketika mendapat kabar rumahnya terbakar. "Saat
kejadian saya bersama suami lagi tanam bawang di Kabupaten Sumbawa,"
terangnya.
Begitu menerima kabar ada meusibah, mereka langsung bertolak dari Sumbawa."Rumah saya sudah hangus dan rata dengan tanah,’’ keluh ibu 3 anak ini ditemui di lokasi kejadian.
Akibat musibah
tersebut, Erlina menderita kerugian sekitar Rp 500 juta. Dua unit rumahnya hangus
terbakar.
"Selain
rumah, uang tunai Rp 50 juta, 50 karung gabah, sarung tenun 30 lembar, empat
unit mesin dan dokumen penting semua
terbakar,’’ katanya.
Senada juga
disampaikan korban Yunita. Saat kebakaran terjadi ia berada di Sumbawa.
"Kerugian
saya lebih kurang Rp 600 juta. Selain rumah, juga 4 ton bawang dan sejumlah
barang berharga lain ikut terbakar,’’ keluhnya.
Tidak banyak
yang diharapkan Yunita atas peristiwa yang dialami. Berharap pemerintah membantu
biaya pembangunan rumah dan memudahkan pengurusan dokumen yang terbakar.
"Kami sekarang bingung, mau tinggal di mana," keluhnya.
Pantauan di
lokasi, tampak puluhan Pol PP dan
masyarat sedang membersihkan sisa kebakaran.
Begitu juga
dengan pihak kepolisian, tim inavis diturunkan untuk melakukan penyelidikan
penyebab kebakaran 57 unit rumah tersebut
(jul)