Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Soekarno Hatta Kota Bima |
BimaNews.id, BIMA- Harga jagung di Kabupaten Bima masih anjlok. Merosotnya harga jagung, membuat petani memilih bertahan, tidak menjual sebelum harga menguntungkan.
Anjoknya
harga jagung membuat Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima M. Aminurlah angkat suara.
Ia mendesak pemerintahan daerah melakukan pengawasan di lapangan.
"Saya
sering menerima keluhan petani soal harga jagung yang terus anjlok," katanya,
Senin (23/5).
Keluhan yang
diterima duta PAN ini, harga jagung di tingkat petani berkisar antara Rp 3.500 hingga
Rp3.800 per kilogram.
"Harga itu
jelas merugikan petani," katanya.
Harga paling
murah diharapkan petani kata dia, antara Rp 4.500 hingga Rp 5.000 per kilogram.
Angka tersebut baru menutup biaya produksi.
Selain
jagung, petani kata dia juga mengeluhkan harga pupuk yang melambung tinggi. Ditingkat
pengecer, pupuk dijual paketan. Jenis urea dan SP 26 dijual bersamaan dengan
harga Rp 450.000.
"Kasus
ini terjadi di Desa Campa Kecamatan Madapangga," ujarnya.
Untuk
menekan mafia pupuk dan jagung, peran pemerintah dan Pengawasan Pupuk dan
Pestisida (KP3) kata Aminurlah sangat diharapkan.
Harus intens
monitoring dan pengawasan di lapangan secara langsung. Sehingga persoalan yang
dikeluhkan petani bisa teratasi.
"Semoga
segera ditindaklanjuti, kasihan para petani," harapnya. (jul)