Kawasan pantai mulai Lawata hingga dermaga Pertamina Bima Wadumbolo, Kelurahan Dara, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima dipenhui buih berwarna coklat, Rabu (27/4) |
Direktur
Walhi NTB, Amri Nuryadin mengatakan, limbah tersebut muncul dua hari terakhir.
Ditandai dengan adanya perubahan warna air laut di sepenjang pantai Wadumbolo, Lawata
hingga Amahami.
“Limbah
ini belum mengeluarkan aroma, namun
penampakan dan bentuk yang muncul
semakin parah. Mengental berwarna kecoklatan menyebar di area pantai,”
ujarnya melalui rilis dari Walhi NTB, Rabu
(27/4).
Apalagi kata
dia, ada pengakuan warga, menemukan ikan yang mati akibat keracunan limbah. Dengan
fakta itu, Amri menduga terjadi kerusakan biota dan ekosistem laut dan area
pesisir setempat.
Sementara Fuel
Terminal Manager Bima Fery Bayu Purnama mengatakan, belum tahu pasti dari mana
asal limbah tersebut. Untuk memastikan, tim akan mengirim sampel air laut ke laboratorium Pertamina Surabaya.
“Kami tidak
tahu ini limbah atau fenomena alam. Kami akan mengirim sampel air laut ke Surabaya,” akunya saat ditemui di halaman
kantor Fuel Terminal Manager Bima, Rabu (27/4).
Hal senda
juga disampaikan Sekda Kota Bima Drs H Muktar Landa MH. Pemerintah daerah juga
akan lakukan uji laboratorium terkait
fenomena yang muncul.
“Kami sudah mengambil
sampel buih dan air laut untuk dibawa ke Mataram. Untuk memastikan apa kandungan air laut tersebut,”
tegas Mukht ar didampingi kepala DLH Kota Bima dan Kapolres Bima Kota. (jul/nk)