Warga Desa Lewintana, Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima mengambil ikan pari yang terdampat di pantai, akibat limah buih yang menutup sebagian perairan di Teluk Bima, Rabu (27/4) |
BimaNews.id, KOTA BIMA-
Hingga pukul 17.50 Wita, limbah buih yang menutup pantai di Teluk Bima masih terlihat.
Terutama di sekitar wilayah Wadumbolo dan Pantai Lawata.
Meski tidak
sebanyak pagi sebelumnya, namun ribuan ekor ikan mati terdampar ke pinggir pantai. Pemandangan itu menjadi perhatian warga untuk melihat dari dekat, hingga
mengabadikannya dengan mengambil gambar melalui handphone genggam masing-masing.
"Banyak
ikan yang mati akibat keracunan limbah. Ini tidak lepas dari ulah
manusia," kata Ibrahim, seorang warga sembari melihat ikan yang terdampar di pinggir
pantai, Rabu sore (27/4).
Dia
berharap, pihak terkait segera mengatasi limbah buih tersebut. "Bagaimanapun,
mereka harus mencari cara, jangan sampai merusak habitat laut,’’ harap Ibrahim.
Menurutnya,
fenomena yang terjadi di Teluk Bima baru pertama terjadi. Tidak heran banyak warga penasaran, ingin
melihat langsung kondisi buih berwarna kecoklatan tersebut.
Apalagi foto-foto
yang dibagikan melalui facebook, seperti goresan kuas dengan garis-garis yang
menarik.
"Perairan
Teluk Bima yang selama ini dikenal sebagi rumah bagi beragam biota laut. Airnya
kini berubah menjadi cokelat keruh," tulis akun Toni Tastura, Rabu (27/4).
Ikan-ikan kecil mati mengapung di pantai Lawata Kota Bima |
Dari video
yang beredar, selain air berubah menjadi cokelat keruh, ikan-ikan juga kata dia
juga banyak yang ditemukan mati terdampar.
Ia menduga
buih setebal lebih kurang 5 cm berasal dari limbah minyak. Karena di sekitar
lokasi ada depot pertamina. "Bisa juga karena sebab lain yakni ,
meledaknya populasi alga (algae blooming)," terangnya.
Selain di Teluk
Bima, ikan mati terdampar juga terlihat di teluk bagian barat. Tepatnya di
perairan soromandi, Desa Lewintana.
Salah satu
akun yang mengabadikan fenomena tersebut, yakni Mei Ciwintara. Pada
postingannya ia menampilkan satu slide video, sejumlah warga yang sedang mengambil
ikan terdampar di pinggir pantai.
Dengan
caption, ikan dan kepiting mati mengapung di sepanjang pantai Lewintana. "Ika
pada mati mengapung. Saat saya perhatikan, ada kepiting yang mati dan anehnya
ikan pari berukuran besar keluar di pinggir pantai," tulisnya.
Terpisah
dihubungi via HP, Mei Ciwintara mengaku tidak sedikit warga yang membawa pulang
ikan yang diambil dari pantai ke rumahnya.
Terutama ikan yang berukuran besar seperti pari.
"Saya
juga kurang tahu apakah ikan itu bisa dikonsumsi atau tidak," ujranya.
Sebagai
informasi, pertamina dan pemerintah Kota Bima sudah mengambil sampel air laut dan
buih untuk uji laboratorium. Untuk memastikan penyebab dan sumber limbah
tersebut. (jul)