Jajaran Polsek Soromandi ketika memantau kondisi limbah buih di pantai Desa Lewintana, Kecamatan Soromandi, Kamis (28/4). |
Kapolsek Soromandi
Ipda Zulkifli mengatakan, sudah
keluarkan imbauan pada warga. Meminta mereka tidak mengambil ikan yang
terdampar untuk dikonsumsi.
"Warga
yang menemukan ikan terdampar di pantai agar dikubur. Supaya tidak keluarkan bau tidak sedap,"
sarannya.
Imbauan itu
akunya, terutama terhadap desa yang pantainya ditutup limbah buih. Seperti
pantai di Desa Lewintana, Bajo dan Punti.
Hal yang
sama juga disampaikan Kades Lewintana, Hidayat,
S.Sos. Selain intens mengimbau
warga untuk tidak mengosumsi ikan terdampar.
Ia juga mengaku, tidak ada
penambahan warganya yang keracunan.
"Alhamdulillah
sampai saat ini belum ada laporan baru. Warga juga sudah tidak turun ke pantai untuk
mencari ikan," terangnya.
Karena tidak
lagi diambil warga, praktis bangkai ikan mulai ukuran kecil hingga besar
berserakan di pinggir pantai.
Kini kata
Kades, bangkai ikan tersebut sudah mulai mengeluarkan aroma tidak sedap di
sepanjang pantai setempat. Mulai dari desa Lewintana hingga Desa Bajo.
"Bau
busuknya sudah mulai keluar. Karena banyak tumpukan ikan mati di beberapa titik
pantai," ungkapnya.
Sementara
Nakes Puskesmas Soromandi Agus Harianto mengatakan, kondisi terakhir Habibah, korban
keracunan ikan mulai membaik.
"Alhamdulillah
korban mulai membaik. Bahkan ada dari keluarganya yang mau bawa pulang, tapi
kita larang. Biarkan dia benar-benar sembuh dulu," jelasnya saat
dikonfirmasi Via HP, Kamis sore (28/4).
Berbeda
ketika pertama dirujuk pada Rabu malam (27/4). Lanjut Usia (Lansia) 50 tahun
ini sempat mual-mual dan muntah. (jul)