Pengantar Kerja Disnakertrans Kabupaten Bima, M. Jaini memberikan pembinaan terhadap 9 calon PMI tujuan negara Taiwan di kantor Disnaker, Selasa (12/4). |
BimaNews.id, BIMA-Sebanyak
9 orang calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) mendapat pendidikan dan pelatihan
sebelum diberangkatkan ke Taiwan. Ini penting, agar PMI memahami bahasa dan
budaya di Negara Taiwan.
‘’PMI harus
bisa berbahasa Taiwan dan memahami budaya di Negara setempat,’’ terang Pengantar
Kerja, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bima M.
Jaini, S.Sos saat berikan pembinaan calon PMI, Selasa (12/4).
Jangan
sampai karena persoalan bahasa dan budaya,
dapat merusak hubungan antara PMI dengan majikan. Karena itu, PMI
sebelum diberangkatkan akan mengikuti latihan di Balai Latihan Kerja Luar
Negeri (BLKLN) di Jakarta, selama empat bulan.
Setelah
dianggap layak, PMI akan dikirim melalui
PT Wahana Karya Suplaindo. Pengiriman 9 calon PMI ini tidak bersamaan, karena
majikannya berbeda.
"Bisa
cepat, bisa lambat, tergantung kebutuhan majikan di Taiwan. Jadi harus sabar menunggu," ingatnya.
Jaini juga
mengingatkan calon PMI untuk kembali setelah bekerja dua tahun dan mendapatkan
banyak uang.
"Jangan
malu jadi PMI. Sebab kalian adalah pahlawan devisa yang dilindungi oleh
negara," tandasnya.
Hal senada
juga disampaikan Kabid Pemberdayaan Perempuan DP3AP2KB Kabupaten Bima Hj. Siti
Romlah,MM.
Ia berharap rezeki
yang diperoleh bisa disisihkan untuk anak dan keluarga di rumah.
"Percuma
kalian jauh-jauh ke luar negeri, baru tidak bawa apa-apa," sentilnya.
Termasuk
intens memberi kabar pada orang tua dan
keluarga di rumah. Begitu juga ketika bermasalah di negara penempatan, segera
laporkan ke Disnakertrans atau lembaga terkait lain.
"Biar
nanti cepat diatensi," tandas Romlah.(jul)