Ketua KONI Kota Bima Feri Sofiyan SH menyampaikan arahan pada rapat kerja KONI di Pemandian Bima Tirta, Sabtu (2/4) |
BimaNews.id, KOTA BIMA-Dana hibah dari pemerintah kota untuk Komite Olahraga Nasioanal Indonesia (KONI) Kota Bima terus turun. Jika tahun 2021 lalu angka di atas Rp 1 miliar, tahun 2022 ini hanya Rp 750 juta.
Demikian disampaikan
Ketua KONI Kota Bima Feri Sofiyan SH saat rapat kerja tahunan di Pemandian Bima
Tirta, Sabtu (2/4).
“Alokasi
anggaran untuk KONI setiap tahun terus merosot,” jelasnya saat menyampaikan
arahan.
Minimnya
dana hibah untuk KONI tahun 2022 ini kata Feri, karena anggaran pemerintah kota tersedot untuk
penanganan Covid 19. Kondisi ini telah berlangsung selama tiga tahun terakhir.
Tidak heran,
pembinaan dilakukan KONI terhadap cabang olahraga juga sangat minim. Bahkan
hampir tidak ada event yang bisa dilaksanakan.
“Kita juga tidak
bisa mengadakan event karena tidak boleh berkerumun. Lengkap sudah masalah kita
untuk peningkatan prestasi di bidang olahraga ,” tegas Wakil Wali Kota Bima
ini.
Dari anggaran
Rp 750 juta yang dialokasikan ke KONI sebutnya, sekitar Rp 250 juta untuk bonus
atlit PON. Kemudian sekitar Rp 500 juta untuk operasional KONI dan pembinaan
cabor.
“Anggaran
untuk pembinaan atlet sangat minim,’’ akunya.
Dengan
kondisi itu, seluruh jajaran KONI untuk bersama-sama bergerak mencari anggaran.
Terutama pengurus KONI yang saat ini duduk di legislatif.
Ketua
Panitia Rapat Kerja M. Irfan mengatakan, tahun ini akan diselenggarakan Pekan
Olahragan Provinsi (Porprov) NTB. Kegiatan itu membutuhkan anggaran yang cukup
besar.
“Kalau dilaksanakan
tahun ini, sangat berat bagi kita untuk mengikuti
event tersebut. karena terbatasnya anggaran yang ada,” tutur Wakil Ketua II
KONI Kota Bima ini saat menyampaikan laporan.
Sekretaris
KONI Kota Bima Alwi Yasin menambahkan, selain anggaran masalah lain yang muncul,
tidak ada pembinaan atlet yang berkesinambungan. Saat ini kata dia, mata rantai atlet berprestasi telah
putus.
“Harus ada
upaya melalui pembinaan sejak dini,” tegasnya.
Hal itu bisa
dilakukan dengan melaksanakan multi event. Kemudian masing-masing Cabor
mengadakan penjaringan atlet di sekolah-sekolah. (nk)