Jalan Desa Wadukopa, Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima sudah 7 tahun rusak parah. |
BimaNews.id, BIMA-Sekian
tahun rusak, perbaikan jalan Desa Wadukopa, Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima
akan diambil alih pengusaha Minyak dan Gas (Migas) H. Jakariah.
"Kabarnya
begitu yang kami dengar," kata Sekdes Wadukopa Harwidiansyah dihubungi
sebelumnya.
Diketahui,
H. Jakaria merupakan pengusaha asal Desa Wadukopa. Saat ini, dia menetap di
Jakarta.
Kepala Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bima Ir Nggempo mempersilakan pengusaha mengaspal
jalan rusak di Desa Wadukopa. "Itu boleh. Itu yang kami tunggu-tunggu,"
katanya dihubungi via telepon, kemarin.
Kalau ada
kesediaan pengusaha mengaspal jalan, Dinas PUPR akan mempersiapkan tenaga
teknis. "Kami dukung kok. Pasti kami bantu untuk teknisnya," kata
dia.
Sementara,
Kabag Prokopim Setda Kabupaten Bima, Suryadin tidak mempersoalkan jika ada
pihak swasta ingin berkontribusi mengaspal jalan tersebut.
"Kami
welcome. Malah itu bagus agar mendorong peningkatan perputaran ekonomi
masyarakat di situ," katanya, kemarin.
Pemda juga
siap memberikan dukungan selama tahapan pengerjaan. Dengan menyiapkan tenaga
teknis. "Di Dinas PUPR nanti mereka bisa konsultasi soal regulasi, volume
jalan, dan teknis terkait lain," terangnya.
Menurutnya,
jalan Desa Wadukopa sebelumnya sudah masuk pada tahap perencanaan perbaikan.
Namun ditunda karena anggaran sudah direfocusing untuk penanganan Covid-19.
"Sebenarnya
bukan hanya Wadukopa, banyak jalan di desa lain seperti di Kecamatan Donggo dan
Langgudu yang ditunda pengerjaannya," beber Suryadin.
Diketahui,
jalan Desa Wadukopa Kecamatan Soromandi terakhir kali dibaluti aspal pada tahun
2012 silam. Kemudian kerusakan mulai terlihat sekitar tahun 2015.
Selain
faktor usia, kerusakaan ini karena ketiadaan drainase. Sehingga air dari
selokan mengikis badan jalan. Akibatnya, lubang-lubang menghiasi jalan.
Ditambah lagi kerikil bekas material aspal bertebaran sepanjang jalan.
Keberadaan
jalan rusak ini diakui Pemerintah Desa (Pemdes) setempat sangat membahayakan
pengendara. Bahkan, sering kali terjadi kecelakaan tunggal. (red)