Sebelum ke
Lombok, sejak dilepas Ketua Umum PWI Pusat, Atal S. Depari, di Jakarta pada 28
Oktober 2021, keempat wartawan Yanni
Krishnayanni, Aji Tunang Pratama, Sonny Wibisono dan Indrawan Ibonk, menuju
Provinsi Banten sebagai rute pertama.
Setelah
hampir lima bulan berkeliling Indonesia, mereka tiba di Lombok, sebelum
berkeliling menuju finish di Jakarta melewati Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah,
Yogyakarta dan Jawa Barat.
Di Lombok, rombongan
Tim JKW-PWI dijemput Sekretaris Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) PWI NTB
Purwandi, di Pelabuhan Lembar. Selasa (15/3) mereka diterima dan dijamu makan
siang oleh anggota DPD RI Dapil NTB, H. Achmad Sukisman Azmy di rumah makan
Jalik Rumbuk Babakan, Mataram.
Hadir pula
Ketua PWI NTB H. Nasruddin, Sekretaris PWI NTB H. Rahman Hakim, Bidang Advokasi
PWI NTB Azwar Azrul SH dan anggota SIWO PWI NTB Yogiswara.
Untuk
diketahui, keempat wartawan senior ini menjelajahi sejumlah daerah di tanah air
dan melaporkan perjalanan dalam sebuah tulisan. Ada rencana akan dijadikan buku
berjudul “Indonesia Itu Indah".
Mereka
menjelajahi 15 pulau pada 34 provinsi di Indonesia. Kemudian akan mendaki tujuh
gunung di Indonesia, termasuk Gunung Rinjani melalui Sembalun.
"NTB
merupakan Provinsi ke-26 yang kami singgahi," kata Yani Krishnayanni.
Menurut
Yani, cukup banyak kesan yang diberikan ketika tiba di masing-masing Provinsi.
"Yang jelas semua memberikan kesan baik. Termasuk ketika semalam tiba di
Lombok," katanya.
Di NTB,
rombongan Tim Jelajah Kebangsaan Wartawan PWI diperkenalkan dengan beberapa
makanan khas Lombok. Diantaranya, ayam
taliwang, pelecing kangkung, beberuk terong, sesiong Lombok dan beberapa jenis
makanan lainnya.
"Benar-benar
nikmat masakan Lombok ini, " kata Yani yang udah beberapa kali mengunjungi
Lombok, termasuk mendaki Gunung Rinjani untuk kedua kalinya setelah tahun 2017
lalu.
Rombongan
jelajah kebangsaan juga akan mengelilingi Pulau Lombok, termasuk kawasan Kuta
Mandalika untuk melihat lebih dekat sirkuit MotoGP. Dalam kesempatan tersebut,
rombongan juga mendapat cindera mata dari senator H. Achmad Sukismas Azmy. (red)