Tim Satreskrim Polres Bima Kota bersama Diskoperindag Kota Bima sidak ke sejumlah distributor untuk mengecek stok minyak goreng. |
BimaNews.id, KOTA
BIMA-Kelangkaan minyak goreng bakal terus berlanjut di Kota Bima. Stok minyak
goreng di sejumlah distributor kosong.
Kondisi itu
diketahui dari hasil inspeksi mendadak (Sidak) Porles Bima Kota bersama Dinas
Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Bima.
Tim gabungan
turun mengecek gudang distributor, Kamis pagi (10/3). Dimulai dengan mendatangi
distributor minyak goreng merek Sonia dan Sofia, CV Jaya Mantap Perkasa. Di
situ, tim diterima penanggung jawab CV Jaya Mantap Perkasa M Ando.
Di hadapan
petugas, Ando menjelaskan, dua jenis minyak goreng itu kosong. Kondisi ini
telah berlangsung beberapa bulan terakhir.
‘’Kami sudah
beberapa kali ajukan permintaan minyak goreng di Surabaya, belum juga dikirim,’’
katanya.
Sidak
berlanjut ke distributor minyak goreng merk Fortune, CV Makmur Jaya Abadi Bima.
Di sana, terlihat tumpukan minyak goreng.
Dari
penjelasantenaga administrasi CV Makmur Jaya Abadi Bima Vivin, stok minyak
goreng itu sudah dipesan Bulog Bima untuk kebutuhan operasi pasar. Sisanya
telah dipesan market. Hari ini akan didistribusi ke wilayah Bima dan Dompu.
‘’Sudah ada
yang pesan semua,” ungkap Vivin.
Tim bergegas
lagi ke gudang distributor CV Kawi Surya Cemerlang. Distributor minyak goreng
merek Sedap dan Sabrina ini sudah lama kehabisan stok.
Penanggung
jawab perusahaan Arifin menjelaskan, stok minyak goreng kosong sejak Desember
2021. ”Sudah diajukan ke Mataram, belum ada tanggapan,” akunya.
Tim juga
menyambangi gudang CV Surya Unggul Sentosa, distributor minyak goreng Kunci
Mas, Vilma, Rose Brand, dan Tawon. Di sana, masih tersedia sejumlah minyak
goreng. Namun sudah dipesan para pembeli dengan HET Rp 13.500 per liter.
Sementara,
distributor minyak goreng Bimoli CV Varia sudah beberapa bulan ini tidak
memiliki stok. Begitu pula dengan CV Mitra Mandiri. Distributor minyak goreng
merek Tropica, Fitri, dan Hemat juga sudah
kehabisan stok.
‘’Kondisi
ini terjadi sejak pertengahan Desember 2021,’’ kata Manager CV Mitra Mandiri
Gevin.
Selain mengecek
gudang distributor, tim juga mendatangi sejumlah pertokoan. Tim mendatangi
Marina Mart. Di situ, tim yang dipimpin Kanit Tipidter Aiptu Saidin mendapatkan
penjelasan dari Etha Selaku manager. Mereka menjual minyak goreng dengan harga
Rp14 ribu per liter.
‘’Kalau ada
stok, langsung diserbu pembeli,’’ akunya.
Supaya
pembelian merata dan tidak terjadi monopoli, pihaknya menjual dengan syarat
menunjukkan KTP dan memberikan tanda tinta pada jari pembeli.
“Ini untuk
menghindari pembeli dobel,” jelasnya.
Kabid Perindustrian
dan Perdagangan Diskoperindag Kota Bima Rusnah mengatakan, Sidak itu untuk
mengawasi pendistribusian stok minyak goreng.
‘’Tim lain
turun dengan kepolisian, saya tadi (kemarin) turun bersama Bulog ke sejumlah
distributor,’’ katanya dihubungi, Jumat (11/3).
Dari hasil
sidak kemarin, Rusnah mengatakan, hanya minyak goreng merek Fortune dan Kunci
Mas yang tersedia. Sementara, minyak goreng merek lain masih kosong.
‘’Kita tidak
bisa prediksikan kapan kelangkaan beraksi. Kelangkaan masih berlanjut, dan kita
siasati dengan operasi pasar bekerja sama dengan Bulog,’’ sebutnya.
Rencananya,
Diskoperindag dan Bulog akan menggelar operasi pasar (OP) di kantor Camat
Rasanae Timur, hari ini (jumat). Minyak goreng disediakan sebanyak 1.200 liter.
‘’Kita jual
dengan harga Rp 14 ribu per liter,’’ sebutnya.
Ribuan liter
minyak goreng ini di bagi untuk delapan kelurahan. Tiap kelurahan mendapat 70
kemasan ukuran dua liter.
‘’Sistem
pembelian kami sediakan kupon. Kita kasihkan ke kelurahan. Kelurahan yang
bagikan ke masyarakat,’’ tandasnya. (red)