Pengunjung sedang mengabadikam momen di Wisata Pantai Manggrove (WPM) di Desa Lewintana, Kecamatan Soromandi akhir pekan. |
BimaNews.id, BIMA-Gandeng masyarakat dan pemuda, pemerintah Desa Lewintana Kecamatan Soromandi mengembangkan Wisata Pasir Manggrove (WPM).
Wisata yang tidak jauh dari jalan lintas
Soromandi-Bolo itu diharapkan dapat mendongkrak ekonomi masyarakat setempat.
Kepala Desa Lewintana Hidayat, S.Sos
mengatakan, WPM ditata secara swadaya awal Januari 2022 lalu.
"Alhamdulillah, berkat bekerja
sama yang baik sehingga bisa jadi seperti ini. Meski masih banyak yang kurang,"
ungkapnya akhir pekan lalu.
WPM ke depan akan dilengkapi
fasilitas. Selain menambah tempat duduk, juga akan dipasang lampu hias di
beberapa titik pohon manggrove dan sejumlah fasilitas penunjang lain.
"Agar makin memperindah suasana
dan pemandangan di malam hari," terangnya.
Mendukung realisasi rencana tersebut,
Hidayat berharap dapat kucuran anggaran dari berbagai pihak. Terutama
Pemerintah Daerah (Pemda) dan Provinsi NTB.
Kendati beberapa kali sebelumnya Pemdes setempat telah mengajukan proposal permohonan bantuan, namun tidak kunjung direalisasikan.
"Pengembangan wisata, kita tidak
bisa jalan sendiri. Butuh anggaran dari luar juga," harapnya.
Ia optimis jika WPM sudah dilengkapi
fasilitas akan banyak dikunjungi wisatawan lokal. Sehingga secara perlahan,
ikut mendongkrak ekonomi masyarakat setempat.
"Pendapatan pedagang nanti tentu
akan meningkat. Karena mustahil pengunjung yang datang tidak makan atau sekedar
minum kopi di sini," terangnya.
Sri Adiawanti pedagang di sekitar WPM
mengaku bersyukur keberadaan wisata tersebut. Berkat itu, sehingga ia membuka
usaha jualan kopi dan makanan ringan.
"Sebelumnya saya gak jualan.
Setelah saya lihat WPM ramai dikunjungi baru saya buka usaha ini," akunya.
Dalam sehari jualan mulai pagi hingga
malam, ketika ramai pengunjung ia meraup keuntungan paling banyak Rp 500 ribu.
Sementara saat sepi, kadang dapat Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu.
"Saya tetap bersyukur, daripada
gak ada pemasukan sama sekali," beber IRT dua anak ini.
Para pengunjung yang datang kata dia
tidak hanya dari Kecamatan Donggo dan Soromandi. Tapi juga dari wilayah lain
seperti warga Bolo, Monta, Woha, Madapangga bahkan Kota Bima.
"Maunya saya si pengunjung terus
meningkat, biar usaha saya juga lancar," harapnya.
Sementara Bukhari pengunjung dari Desa
Timu Kecamatan Bolo mengaku, awalnya mengetahui WPM melalui postingan warganet
di media sosial.
Karena penasaran, ia kemudian mengajak
dua orang rekan untuk menikmati suasana di wisata tersebut.
Menurut dia, WPM merupakan tempat yang
bagus untuk melepas penat apalagi ketika hari menjelang sore. Tenang, bisa dari
jauh melihat gunung yang menjulang tinggi
di sebelah selatan Kota Bima.
"Suasananya tenang dan bikin nyaman. Hanya saja, masih kotor dan tempat duduknya juga kurang," ungkapnya.
Ia menaruh harapan, agar wisata
tersebut dibersihkan dan ditata lebih baik lagi oleh masyarakat setempat.
Sayang lokasinya strategis, namun tidak didukung dengan kebersihan lingkungan
dan fasilitas yang memadai.
"Dibandingkan wisata lain, di
sini lebih bagus karena ada pasir putihnya," ungkap Bukhari. (jul)