Syafrudin |
Padahal, berkas sebagai syarat
pencairan bantuan telah diajukan ulang ke kantor BNI Pembantu Sila, Kecamatan
Bolo. Pasca berkas pertama diajukan awal Januari lalu dinyatakan tercecer.
‘’Sudah lebih satu bulan saya ajukan
lagi berkas atas permintaan pihak BNI Sila. Bantuan itu belum juga masuk ke rekening,’’
keluh Sarafiah beberapa waktu lalu.
Ternyata berkas kedua yang diajukan
Sarafiah kembali tercecer. Karena Kamis (17/3) Sarafiah mengaku dihubungi pihak BNI Pembantu Sila, mengabarkan berkas
yang diajukan itu tercecer di BNI Cabang Bima.
Saat itu katanya, petugas sampai
meminta maaf dan meminta untuk kembali mengajukan berkas, agar bisa dikirim
segera ke BNI Pusat.
"Ini kali kedua berkas saya
tercecer. Kok bisa begitu, sementara berkas guru lain langsung lolos dan uangnya
sudah cair," sesal Sarafiah.
Kepala BNI Cabang Bima melalui Bidang
Bisnis Syafrudin mengatakan, belum ada laporan jika dokumen guru atas nama
Sarafiah dari SDN Wadukopa tercecer.
Disebutkannya, jumlah guru honorer
yang mendapat bantuan melalui program apresiasi guru
honorer inni untuk Kabupaten Bima dan Dompu
sebanyak 376 orang. Masih tersisa 26
orang yang belum mendapatkan bantuan.
"Bisa jadi ibu Sarafiah termasuk
dari 26 orang itu. Nanti kami cek datanya," kata dia Jum'at (18/3).
Untuk 26 orang ini sebutnya, belum
bisa terima bantuan, karena syarat sebagai pencairan belum diajukan. Sementara ibu
Sarafiah, sudah dua kali mengajukan dokumen ke BNI Pembantu Sila, bahkan telah
diberikan buku rekening untuk pencairan.
"Nanti kami akan minta kantor
cabang pembantu BNI Sila untuk mengumpulkan data mereka. Kemudian diverifikasi, kalau layak akan dicairkan
ke rekening guru masing-masing," pungkasnya. (jul)