Ilustrasi |
BimaNews.id, BIMA- Oknum
guru SN, 44 tahun terduga pelaku pencabulan siswi SD di Kecamatan Madapangga
dikabarkan dilepas Polres Bima. Kabar
tersebut membuat keluarga korban murka. Mereka memprotes, hingga memblokade
jalan lintas Desa Dena-Tonda di depan Mapolsek Madapangga, Rabu (2/2) malam.
Kapolsek
Madapangga, Ipda Kader yang dikonfirmasi membenarkan aksi protes keluarga
korban bersama masyarakat tersebut. Mereka menanyakan dasar hukum pihak
kepolisian melepas SN, sementara pelaku sudah jelas mencabuli korban.
"Keluarga
korban melihat pelaku ada di kampung, makanya mereka protes ke kami,"
terangnya dikonfimasi via HP, Kamis (3/2) malam.
Jika benar pelaku
ada di kampung, Kader mengaku itu hal lazim karena pelaku dikenakan wajib lapor.
Bukan berarti pelaku dilepas dari proses
penyidikan Satreskrim Polres Bima.
Untuk lebih jelasnya
tentang persoalan itu katanya, dia telah menyarankan pada keluarga korban untuk
menanyakan langsung ke Unit PPA
Satreskrim Polres Bima.
Sebab, pasca
menerima laporan pada 8 Desember 2021 lalu. Penanganan kasus dugaan pencabulan itu
telah mereka limpahkan ke Polres Bima.
"Setelah
diarahkan, mereka baru mau ke Polres Bima. Tapi saya tidak tahu bagaimana hasil
konfirmasi mereka ke unit PPA Polres," katanya.
Senada juga
disampaikan Kepala Desa Dena, Kecamatan Madapangga Abdul Haris. Ia mengaku
tidak mengetahui pasti soal terduga pelaku berstatus PNS itu telah dilepas
Polres Bima. Termasuk juga soal kasus dugaan pencabulan, belum menerima pengaduan
dari pihak keluarga korban.
"Yang saya tahu, keluarga korban bersama sejumlah warga datang protes ke Polsek Madapangga, Rabu malam (3/2). Itu aja yang saya tahu," tutupnya.
Sebagai
informasi, kasus dugaan pencabulan itu terjadi pada 8 Desember 2021 lalu. Saat
itu korban sedang menonton temannya yang sedang bermain di sekolah.
Korban
kemudian dipanggil SN, mengajaknya masuk ke salah satu ruangan di sekolah
setempat.
Di dalam
ruangan itulah diduga pelaku mencabuli korban dengan iming-iming diberikan
nilai tinggi.
Saat pulang
ke rumah, korban menangis sehingga ibunya curiga. Saat ditanyakan kenapa, korban
kemudian menceritakan semua perbuatan oknum guru tersebut, sehingga kasus itu dilaporkan
ke Polsek Madapangga (jul)