Ilustrasi |
BimaNews.id,
BIMA-Kasus Juliati, 13 tahun yang menghilang selama 10 hari di Kecamatan Sape,
Kabupaten Bima, kini terungkap fakta lain. Siswi SMP ini bukan hilang diculik
hantu, melainkan dibawa kabur teman pria inisial AN.
Dengan dasar
itu, keluarga korban kemudian melaporkan kasus tersebut ke Polsek Sape. Dari
salinan laporan polisi diperoleh media ini, dugaan penculikan bermula saat
korban berangkat ke sekolah pada Selasa (18/1).
Pagi itu,
korban dijemput AN di rumahnya. Korban bukannya diantar ke sekolah, tapi membawa
ke rumahnya di Desa Naru, Kecamatan Sape.
Sejak hari
itu, Juliati tidak pernah pulang ke rumah. Keluarganya mencari ke gunung karena
awalnya mengira diculik hantu. Korban akhirnya ditemukan di Desa Sumi,
Kecamatan Lambu, Kamis (27/1).
"Korban
diduga disekap di rumah terlapor," kata Kanit PPA Satreskrim Polres Bima
Kota Aipda Syaiful, kemarin (3/1).
Selama
berada di rumah AN, Juliati dilarang pulang ke rumah. Alasannya, dia khawatir
korban akan dimarahi orang tuanya jika mengetahui kejadian yang sebenarnya.
Korban juga
tidak berani makan makanan yang disuguhkan AN. Dia hanya minum air putih untuk
bertahan hidup. "Korban berada di rumah terlapor diketahui oleh bibinya.
Korban akhirnya dijemput," jelasnya.
Setelah tiga
hari pulang ke rumah, keluarga merasa ada kejanggalan dari cerita korban.
Setelah didesak, korban akhirnya mengungkap perihal yang dialaminya.
"Setelah ditanyakan, korban mengku selama 10 hari disembunyikan
temannya," kata pria asal Soromandi, Kabupaten Bima ini.
Orang tua
korban pun murka. Mereka melaporkan AN ke Polsek Sape, Senin (31/1) malam.
Kini, penanganan dugaan penculikan anak di bawah umur itu dilimpahkan ke Unit
PPA Satreskrim Polres Bima Kota, Rabu (2/2). (jul)