Ilustrasi |
BimaNews.id, KOTA BIMA-Kementerian
Agama (Kemenag) Kota Bima mengalihkan tiga madrasah untuk belajar Daring.
Kebijakan itu diambil menyusul banyak siswa di MAN 1, MTsN 2 dan MIN Tolobali menderita
gejala demam dan batuk.
Dari jumlah siswa pada 3 madrasah itu 4.360 orang. Sekitar 10 persen alami demam, batuk dan satu orang siswa MIN Tolobali terkonfirmasi positif Covid-19.
Kasi
Pendidikan Madrasah, Kemenag Kota Bima H Furkan A Roka mengatakan, berkaca pada
lonjakan demam saat ini dikhawatirkan bagian dari gejala varian baru, omicron
Covid-19.
"Kita
khawatir yang dirasakan sebagian siswa pada 3 madrasah itu mengarah ke gejala
omicron," katanya Selasa (15/2).
Mengantisipasi
penularan varian baru Covid-19 pada tiga lembaga pendidikan itu, belajar Daring
ditetapkan mulai Selasa (15/2) hingga Sabtu (19/2).
"Kami
tidak mau ambil resiko, sehingga diputusan sementara siswa tiga madrasah
tersebut belajar Daring,’’ terangnya.
Jika sampai
akhir pekan ini tidak ada penambahan peserta didik dengan gejala serupa.
Pihaknya akan kembali terapkan Pelajaran Tatap Muka (PTM) normal seperti
sebelumnya.
"Kalau
madrasah lain masih belajar tatap muka normal. Kerena belum ada yang terserang
demam dan batuk," pungkasnya. (jul)