Sejumlah siswa SD melintas di jalan Desa Kalodu, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima beberapa waktu lalu |
BimaNews.id, BIMA-Warga Desa Kalodu, Kecamatan Langgudu belum menikmati infrastruktur jalan yang layak. Kondisi jalan daerah sepanjang 3,6 kilometer rusak parah, sehingga kerap terjadi kecelakaan.
Kepala Desa
Kalodu, Samiun SH mengatakan, pengendara yang ke Kalodu atau sebaliknya ekstra
hati-hati. Jalan cukup curam, banyak kerikil dan berlubang.
‘’Kalau dari
Langgudu jalan sepanjang 3,6 meter itu nanjak terus. Sebaliknya dari Kalodu ke
Langgudu jalan cukup curam dengan kemiringan sekitar 45 derajat,’’ gambarnya
ketika dihubungi Senin sore (14/2).
Sudah pasti
sangat menyulitkan bagi warga luar untuk ke Kalodu. Apalagi sekarang banyak kerusakan.
‘’Musim
hujan kondisinya lebih parah. Selain licin, banyak kerikil yang bertebaran di
jalan dibawa air hujan,’’ terangnya.
Karena
kondisi jalan cukup parah, selama musim hujan ini saja sudah lima kali terjadi
kecelakaan. Untungnya tidak ada korban meninggal.
Terhadap jalan
tersebut, Samiun mengaku dari Kades sebelumnya hingga masa kepemimpinannya
kerap disampaikan ke pemerintah Kabupaten Bima. Sejauh ini belum ada respon.
"Pernah
dijanjikan 2020 lalu, tapi sampai sekarang belum teralisasi. Alasan mereka
anggaran masih difokuskan untuk penanganan Covid-19," katanya.
Padahal, di
desa terpencil tersebut terdapat cagar budaya yang menjadi cikal bakal hadirnya
Islam Bima. Yakni Masjid Kamina, sebagai masjid pertama yang dibangun
kesultanan Bima saat itu.
Meski Kalodu
ditetapkan sebagai daerah cagar budaya, namun tidak diperhatikan pemerintah
daerah. Belakangan ini sudah mulai jarang dikunjungi wisatawan. (jul)